Jepang Relokasi Pabrik dari Cina ke Vietnam, Perkuat Industri Senjata

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 19 Oktober 2020 16:40 WIB

Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, dan PM Nguyen Xuan Phuc, bertemu di Hanoi pada Senin, 19 Oktober 2020. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Jepang, Yoshihide Suga, sedang mengunjungi Vietnam pada Senin, 19 Oktober 2020. Jepang menawarkan kerja sama ekonomi dan militer termasuk ekspor senjata canggih dan transfer teknologinya.

Jepang dan Vietnam bersepakat menjaga perdamaian di Laut Cina Selatan, kebebasan navigasi kapal laut dan penerbangan di area laut itu.

Pemerintah Jepang telah mengakhiri larangan ekspor senjata ke luar negeri sejak 2014. Ini bertujuan memperkuat industri senjata untuk memasok militer dengan peralatan buatan dalam negeri, yang berbiaya murah.

“Pemerintah Jepang telah menjalin hubungan komunikasi dengan Vietnam, Indonesia, dan Thailand soal penjajakan ekspor senjata,” begitu dilansir Reuters pada Senin, 19 Oktober 2020.

Kunjungan Suga ke Vietnam ini juga bertepatan dengan upaya Jepang memperluas rantai pasokan barang dan bahan baku untuk mengurangi ketergantungan kepada Cina.

Advertising
Advertising

Jepang berusaha memindahkan sejumlah produksinya dari Cina ke domestik atau ke negara-negara di kawasan Asia Tenggara.

Vietnam menjadi pilihan populer bagi perusahaan Jepang. Sekitar setengah dari 30 perusahaan Jepang, yang menggunakan dana relokasi pemerintah Jepang senilai 23,5 miliar yen atau sekitar Rp3,3 triliun.

PM Jepang, Suga, mengatakan negaranya dan Vietnam sudah bersepakat untuk memitigasi dampak ekonomi dari pandemi Covid-19.

“Kami setuju untuk memulai kembali travel untuk kegiatan bisnis seperti penumpang pesawat antara kedua negara,” kata Suga.

Suga juga mengatakan Jepang akan membantu pelatihan tenaga kerja dari Vietnam di negaranya.

Saat ini, Jepang harus menjaga keseimbangan hubungan ekonomi yang dalam dengan Cina dengan isu keprihatinan keamanan.

Ini terkait kebijakan Beijing yang menekankan klaim teritorial dalam sengketa kepemilikan sejumlah pulau di Laut Cina Timur.

Vietnam dan sejumlah negara di ASEAN sedang berkonflik dengan Cina soal batas wilayah laut di Laut Cina Selatan.

Mereka enggan bersengketa dengan Cina yang merupakan mitra dagang besar. Negara-negara ini juga tidak ingin terjebak dalam konfrontasi intensif antara AS dan Cina soal Laut Cina Selatan.

Terkait Vietnam, Cina mengeklaim sebagian wilayah laut Zona Ekonomi Eksklusif Vietnam termasuk Kepulauan Paracel dan Spratly sebagai wilayah wilayahnya.

Sumber

https://www.reuters.com/article/us-japan-southeastasia-vietnam-defence/japan-vietnam-reach-broad-agreement-on-transfer-of-defence-gear-idUSKBN2740C0

Berita terkait

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

5 jam lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

7 jam lalu

Dubes RI Resmikan Pesantren Pertama NU di Jepang

Duta Besar Republik Indonesia untuk Jepang Heri Akhmadi meresmikan pesantren pertama Nahdlatul Ulama (NU)

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

20 jam lalu

Fakta Bandara Internasional Kansai Jepang, Biaya Pembangunan Termahal dan Terancam Tenggelam

Mulai dari lokasi pembangunannya di pulau buatan sampai ancaman tenggelam, simak informasi menarik tentang Bandara Internasional Kansai Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

22 jam lalu

Bandara di Jepang Ini Tak Pernah Kehilangan Bagasi Penumpang, Apa Rahasianya?

Bandara Internasional Kansai Jepang pertama kali dibuka pada 1994, dan diperkirakan melayani 28 juta penumpang per tahun.

Baca Selengkapnya

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

1 hari lalu

Jepang Juara Piala Asia U-23 2024 Usai Kalahkan Uzbekistan 1-0

Timnas U-23 Jepang keluar sebagai juara Piala Asia U-23 2024 setelah mengalahkan Uzbekistan pada partai final. Rekor sempurna Uzbekistan runtuh.

Baca Selengkapnya

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

1 hari lalu

Resmi Pensiun, Kento Momota Nikmati Persaingan dengan Anthony Sinisuka Ginting hingga Viktor Axelsen

Kento Momota ingin membuat lebih banyak orang mencintai bulu tangkis lebih dari dia mencitainya usai resmi pensiun.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

1 hari lalu

Duel Jepang vs Uzbekistan di Final Piala Asia U-23 2024, Simak Perjalanan Kedua Tim ke Laga Puncak

Duel Timnas U-23 Jepang vs Uzbekistan akan tersaji pada babak final Piala Asia U-23 2024 di Stadion Jassim Bin Hamad. Bagaimana perjalanan kedua tim?

Baca Selengkapnya