Anwar Ibrahim: Ada Upaya Untuk Membongkar Daftar Pendukung Saya

Jumat, 16 Oktober 2020 19:30 WIB

Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim melambai setelah konferensi pers di Kuala Lumpur, Malaysia 23 September 2020. [REUTERS / Lim Huey Teng]

TEMPO.CO, Jakarta - Politisi Malaysia, Anwar Ibrahim, menanggapi investigasi kepolisian soal klaim dirinya didukung mayoritas parlemen untuk menjadi PM baru. Menurutnya, ada upaya jahat dari pihak-pihak tertentu untuk membongkar siapa yang mendukungnya menjadi PM Malaysia.

Anwar melanjutkan bahwa dirinya pun sudah diperiksa oleh Kepolisian Malaysia soal masalah dukungan itu, Jumat ini. Selama dua jam, kata ia, dirinya dimintai keterangan soal siapa saja politisi yang mendukungnya. Anwar mengatakan, dirinya menolak menjawab pertanyaan tersebut karena menurutnya hanya Raja Malaysia yang berhak tahu nama-nama itu.

"Saya di sini (kantor polisi) tidak untuk bersikap kooperatif dengan politisi tertentu untuk membeberkan nama pendukung. Itu bukan urusan mereka. Itu urusan saya dan Yang Mulia Raja Malaysia," ujar Anwar di luar Kantor Kepolisian Bukit Aman, dikutip dari Reuters, Jumat, 16 Oktober 2020.

Diberitakan sebelumnya, Anwar Ibrahim mendatangi Raja Malaysia Selasa lalu untuk menyampaikan niatannya menjadi PM baru. Ia mengklaim didukung 120 dari total 220 anggota Parlemen Malaysia untuk menjadi PM baru, menggantikan Muhyiddin Yasin.

Klaim tersebut diragukan baik oleh politisi maupun oleh Istana Negara. Istana Negara bahkan mengatakan Anwar Ibrahim hanya menyebut angka, tidak menyebut spesifik siapa yang mendukungnya. Istana Negara kemudian meminta Anwar Ibrahim untuk mematuhi konstitusi yang ada saja dan tidak memperkeruh suasana politik di Malaysia.

Meski diragukan, Anwar Ibrahim tidak menyerah. Ia tetap berkutat pada pendiriannya bahwa ada cukup modal baginya untuk menggantikan Muhyiddin Yasin. Menurutnya, adanya upaya investigasi dari Kepolisian Malaysia menunjukkan bahwa ada pihak yang benar-benar khawatir akan klaimnya.

"Ini jelas-jelas ada niatan jahat. Ini jelas-jelas pelecahan politik dan menurut saya pemeriksaan Kepolisian Malaysia tersebut atas dasar instruksi politik," ujar Anwar Ibrahim.

Muhyiddin Yasin, Selasa kemarin, menyatakan bahwa dirinya ogah berkomentar soal kans Anwar Ibrahim menjadi PM Malaysia baru. Menurutnya, hal itu urusan Anwar Ibrahim dan Raja Malaysia dan ia yakin Raja akan membuat keputusan tepat. Sementara itu, mantan mentor Anwar, Mahathir Mohamad, pesimistis klaim Anwar benar-benar nyata.

"(Klaim) itu sudah biasa dari Anwar Ibrahim. Sudah tiga kali dia mengklaim akan jadi PM Malaysia yang sesungguhnya dan baru kemudian mendapati sejatinya tidak ada yang mendukung dia," ujar Mahathir Mohamad.

ISTMAN MP | REUTERS

https://www.reuters.com/article/us-malaysia-politics-anwar-police/malaysias-anwar-says-facing-malicious-probe-on-list-of-backers-for-pm-bid-idUSKBN2711HT?il=0

Berita terkait

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

37 menit lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

1 jam lalu

Daftar Negara di Asia Tenggara dengan Gaji Tertinggi, Indonesia Nomor Berapa?

Berikut ini daftar negara di Asia Tenggara dengan gaji tertinggi. Indonesia memiliki rata-rata upah sebesar Rp5 juta. Ini informasinya.

Baca Selengkapnya

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

1 hari lalu

5 Negara Pendiri ASEAN dan Tokohnya, Indonesia Termasuk

ASEAN didirikan oleh lima negara di kawasan Asia Tenggara pada 1967. Ini lima negara pendiri ASEAN serta tokohnya yang perlu Anda ketahui.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

1 hari lalu

Top 3 Tekno: Prestasi Teknik Sipil Unej, Investasi Microsoft, dan Cuaca Jawa Barat

Top 3 Tekno Berita Terkini Senin pagi ini, 6 Mei 2024, dimulai dari artikel prestasi tim mahasiswa Teknik Sipil Universitas Jember (Unej).

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp 35 Triliun di Malaysia, Berikut Sejarah Raksasa Teknologi AS Itu

Microsoft investasi Rp 35 triliun di Malaysia, begini sejarah raksasa teknologi AS Itu.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

2 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

2 hari lalu

KKP Tangkap 3 Kapal Ikan Asing di Laut Natuna dan Selat Malaka, Berbendera Vietnam dan Malaysia

Dua Kapal Ikan Asing berbendera Vietnam sempat hendak kabur sehingga petugas harus mengeluarkan tembakan peringatan.

Baca Selengkapnya

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

3 hari lalu

Microsoft Tanamkan Investasi 2,2 Milyar Dolar AS di Malaysia, Apa yang Dibidik?

Microsoft juga akan bekerja sama dengan pemerintah Malaysia untuk mendirikan Pusat Keunggulan AI Nasional dan meningkatkan kemampuan keamanan siber.

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

5 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

7 hari lalu

KFC Malaysia Tutup 100 Gerai di Tengah Marak Aksi Boikot Pro-Israel

KFC menutup 100 gerainya di Malaysia. Perusahaan mengaku karena ekonomi sulit. Media lokal menyebut karena terdampak boikot pro-Israel.

Baca Selengkapnya