Cina Dukung Program Vaksin COVID-19 PBB untuk Negara Miskin

Jumat, 9 Oktober 2020 18:25 WIB

Petugas memeriksaan kualitas di fasilitas pengemasan pembuat vaksin Tiongkok Sinovac Biotech, saat mengembangkan vaksin COVID-19 di Beijing, Tiongkok, 24 September 2020. Produsen vaksin China Sinovac optimistis vaksin Covid-19 CoronaVac buatannya akan siap suntikkan dan didistribusikanke warga dunia pada awal 2021. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Jakarta - Cina telah sepakat untuk bergabung dengan program vaksin COVID-19 PBB bernama COVAX. COVAX adalah program PBB untuk memastikan negara-negara miskin memiliki kesempatan untuk mendapat supply vaksin COVID-19.

Dikutip dari Al Jazeera, sejauh ini hanya Cina yang sudah mendukung program COVAX. Amerika dan Rusia, yang diharapkan ikut bergabung, belum menunjukkan tanda-tanda mengikuti langkah Cina.

"Ini adalah langkah penting untuk menjunjung konsep kesehatan untuk semua dan komitmen membuat vaksin COVID-19 sebagai produk global," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Hua Chunying, Jumat, 9 Oktober 2020.

Diberitakan sebelumnya, COVAX adalah program PBB yang dibentuk dan dipimpin oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Koalisi untuk Inovasi Tanggap Epidemi (CEPI), dan Alianasi Vaksin. Target COVAX, mendistribusikan 2 miliar dosis vaksin ke seluruh dunia, dengan prioritas negara-negara miskin, per akhir tahun depan.

Untuk mewujudkan misinya, COVAX akan mengumpulkan dana dan sumber daya sains dari negara-negara kaya untuk memastikan ada vaksin untuk negara-negara miskin. Setidaknya ada 92 negara dengan perekonomian menengah ke bawah yang menjadi target COVAX.

Menurut Sekjen PBB Antonio Guterres, program COVAX membutuhkan sokongan dana yang besar. Perhitungannya, COVAX akan membutuhkan pendanaan US$15 miliar untuk mencapai targetnya. Belum diketahui berapa besar dana yang akan dikucurkan Cina untuk COVAX.

September lalu, Uni Eropa dikabarkan khawatir tidak akan ada cukup vaksin COVID-19 untuk negara-negara anggotanya di tahun 2021. Hal tersebut menyusul hasil analisis yang memprediksi pengadaan vaksin virus Corona akan mengalami defisit. Untuk memastikan ada cukup vaksin COVID-19, mereka akan menambah jumlah anggaran pengadaan.

Jika peningkatan anggaran itu benar terjadi, Uni Eropa berpotensi mendominasi distribusi vaksin virus Corona yang sebagian ditangani oleh WHO. Padahal, Uni Eropa menyatakan akan bersikap adil soal distribusi vaksin virus Corona.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

https://www.aljazeera.com/news/2020/10/9/china-joins-covax-un-backed-global-covid-19-vaccine-facility

Berita terkait

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

5 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

19 jam lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

20 jam lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

1 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

1 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

1 hari lalu

Hasil Piala Thomas 2024: Liang / Wang Tekuk Fajar / Rian, Indonesia Tertinggal 0-2 dari Cina

Fajar / Rian gagal menyamakan kedudukan untuk Indonesia usai dikalahkan pasangan Cina Liang / Wang pada final Piala Thomas 2024 lewat tiga game.

Baca Selengkapnya

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

1 hari lalu

Gagal Sumbang Poin di Final Piala Thomas 2024, Anthony Sinisuka Ginting Tak Bisa Keluar dari Tekanan Shi Yu Qi

Anthony Sinisuka Ginting mengungkapkan penyebab kekalahannya atas Shi Yu Qi di final Piala Thomas 2024 saat Indonesia menghadapi Cina.

Baca Selengkapnya