DK PBB Mengecam Keras Konflik Militer di Nagorno-Karabakh

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 30 September 2020 17:01 WIB

Angkatan bersenjata Azeri menembakkan artileri saat pertempuran antara Armenia dan Azerbaijan di atas wilayah Nagorno-Karabakh pada 28 September 2020. Sejumlah warga sipil pun terbunuh dan ratusan orang luka-luka akibat pertempuran tersebut. dalam Defence Ministry of Azerbaijan/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB mengungkapkan keprihatinannya terkait konflik militer di Nagorno-Karabakh, yang berpotensi menjadi perang terbuka antara pasukan Azerbaijan dan Armenia.

“Negara anggota Dewan Keamanan mendukung seruan sekretaris jenderap PBB agar kedua belah pihak segera berhenti berperang, melakukan deeskalasi ketegangan dan kemabli ke proses perundingan tanpa menunda,” begitu pernyataan dari DK PBB seperti dilansir Reuters pada Rabu, 30 September 2020.

Pernyataan DK PBB ini keluar setelah 15 negara anggota bersidang secara tertutup.

Mereka menyatakan prihatin terhadap laporan soal pengerahan pasukan militer berskala besar di sepanjang garis kontak atau line of contact di zona konflik Nagorno-Karabakh.

“DK PBB juga mengecam keras penggunaan kekuatan militer,” begitu dilansir Reuters.

Advertising
Advertising

Konflik Azerbaijan dan Armenia ini bermula pada saat runtuhnya Uni Sovyet. Pada 1991, wilayah Nagorno-Karabakh, yang berada di Azerbaijan dengan mayoritas warga Armenia memisahkan diri.

Ini memicu perang antara Azerbaijan dengan Nagorno-Karabakh, yang didukung Armenia. Sejumlah negara seperti Amerika Serikat dan Rusia telah meminta konflik bersenjata ini segera diakhiri. Presiden Amerika, Donald Trump, mengatakan memiliki hubungan baik dengan negara di daerah Kaukasus dan berjanji menghentikan konflik Azerbaijan dan Armenia.

Sumber

https://www.reuters.com/article/us-armenia-azerbaijan-un/u-n-security-council-concerned-by-clashes-over-nagorno-karabakh-idUSKBN26K3NU

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

3 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

16 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

17 hari lalu

Sejarah Persia Jadi Iran, Bagaimana Syiah jadi Aliran Mayoritas di Negara Itu?

Iran dulunya merupakan bagian dari kekaisaran Persia. Lalu berganti nama. Salah satu paham aliran Syiah tumbuh paling subur di negara tersebut.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

25 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

28 hari lalu

Trump: Kehormatan bagi Saya Masuk Penjara karena Melanggar Perintah Pembungkaman

Trump telah mengaku tidak bersalah atas 34 dakwaan pemalsuan catatan bisnis dan menyangkal pernah bertemu dengan Stormy Daniels.

Baca Selengkapnya

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

32 hari lalu

Berusia 75 Tahun, NATO Hadapi Sejumlah Ancaman, Termasuk Trump

Sekjen NATO mendesak Amerika Serikat tetap bersatu dengan Eropa, meski seandainya Donald Trump kembali berkuasa di Gedung Putih

Baca Selengkapnya

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

32 hari lalu

Trump Dikabarkan Baru-baru Ini Berbicara dengan Mohammed bin Salman

Arab Saudi adalah tempat yang dikunjungi Trump setelah dilantik sebagai Presiden AS pada 2017.

Baca Selengkapnya

Ingin Jadi Anggota PBB, Palestina Minta Dewan Keamanan Gelar Pemungutan Suara

34 hari lalu

Ingin Jadi Anggota PBB, Palestina Minta Dewan Keamanan Gelar Pemungutan Suara

Palestina berencana mengajukan usulan pemungutan suara Dewan Keamanan PBB bulan ini untuk menentukan keanggotaan penuhnya dalam PBB.

Baca Selengkapnya

Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

35 hari lalu

Traveling ke Eropa Tak Melulu Prancis dan Italia, Ada Armenia yang Menarik Dikunjungi

Beberapa blogger perjalanan yang mengunjungi Armenia mengaku selalu ingin kembali mengunjungi negara tersebut

Baca Selengkapnya