PM Israel Netanyahu Berupaya Memperketat Lockdown Covid-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Sabtu, 26 September 2020 15:31 WIB

PM Israel, Benjamin Netanyahu (kanan) terlihat berbincang dengan Menhan Benny Gantz, dan keduanya memakai masker Covid-19. Ada botol sanitizer di atas meja di depan Netanyahu. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Israel berupaya memperketat penerapan lockdown pada Jumat, 25 September 2020, seiring bertambahnya kasus baru harian Covid-19.

Namun, para pengritik menuding Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mencoba menghambat aksi protes lewat demonstrasi soal cara pemerintahannya menangani pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi.

“Pemerintahan Netanyahu memutuskan memperketat lockdown tiga pekan yang diterapkan pada 18 September, yang memaksa warga Israel tinggal di rumah,dan menutup mayoritas bisnis,” begitu dilansir Reuters pada Jumat, 25 September 2020.

Pengetatan ini membuat kegiatan ibadah di ruang publik selama musim libur Yahudi juga terhambat.

Langkah ini juga membatasi kegiatan protes oleh warga hingga maksimal 1 kilometer dari rumah mereka.

Advertising
Advertising

Ini secara efektif menghentikan semua aksi demonstrasi, yang beberapa kali terjadi, di depan rumah PM Netanyahu.

Namun, parlemen gagal menyetujui kebijakan pemerintahan Netanyahu itu sebelum berakhirnya sesi terkait liburan Yom Kippur pada akhir pekan.

Ini artinya, aksi protes warga di depan kediaman resmi Netanyahu masih bisa berjalan. Parlemen akan kembali bersidang pada Selasa dan isu ini bisa kembali dibahas.

Sumber

https://www.reuters.com/article/us-health-coronavirus-israel-lockdown-pr/israel-tightens-second-wave-lockdown-as-pm-critics-argue-over-protest-curbs-idUSKCN26G1KV

Berita terkait

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

4 jam lalu

Otoritas di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat Tak Percaya Israel Gunakan Senjata dengan Benar

Biro-biro di Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat tidak percaya Israel gunakan senjata dari Washington tanpa melanggar hukum internasional

Baca Selengkapnya

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

6 jam lalu

Kisah Dokter Gigi dari Universitas Gaza, Awalnya Bahagia Kini Hidup Terasa Hampa

Naim berasal dari keluarga dokter dan dokter gigi. Dia hidup gelimang kebahagiaan, namun penjajahan Israel telah membuat hidupnya hampa.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

8 jam lalu

Amerika Serikat dan Israel Diduga Bohong, Hanya 49 Truk Bantuan Kemanusiaan Masuk Utara Gaza

Jumlah truk pembawa bantuan kemanusiaan yang masuk Jalur Gaza jumlahnya masih tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan warga Palestina

Baca Selengkapnya

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

9 jam lalu

Hamas Rilis Video Terbaru Dua Sandera, Buktikan Masih Hidup

Hamas merilis video terbaru dua sandera yang masih hidup dan sehat.

Baca Selengkapnya

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

10 jam lalu

Gelombang Protes Dukung Palestina Menyebar hingga ke Kampus Elit Eropa

Unjuk rasa mendukung Palestina terus melebar dari AS hingga ke kampus-kampus di Eropa.

Baca Selengkapnya

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

14 jam lalu

Ribuan Warga Israel Gelar Unjuk Rasa Usai Hamas Rils Video Sandera

Ribuan warga Israel menuntut dilakukannya pemilhan umum dini dan meminta agar sandera dibebaskan menyusul video yang dilansir Hamas.

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

15 jam lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

16 jam lalu

Lebanon akan Menerima Yurisdiksi ICC atas Kejahatan Perang Israel di Wilayahnya

Lebanon akan menerima yurisdiksi Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) untuk mengadili kejahatan perang Israel di wilayahnya sejak Oktober lalu.

Baca Selengkapnya

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

17 jam lalu

Iran akan Bebaskan Awak Kapal Portugal yang Disita di Selat Hormuz

Iran mengatakan akan membebaskan awak kapal berbendera Portugal yang disita pasukannya bulan ini.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

18 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya