Donald Trump Akan Memutus Kesepakatan dengan TikTok Apabila Tak Sesuai Harapan

Selasa, 22 September 2020 11:53 WIB

Presiden AS Donald Trump mengadakan kampanye di Bandara Regional Smith Reynolds di Winston-Salem, North Carolina, AS, 8 September 2020. [REUTERS / Jonathan Ernst]

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Amerika Donald Trump menyatakan pada Senin kemarin bahwa dirinya akan mencoba menegosiasikan kembali kesepakatan dengan TikTok soal operasional di AS. Hal itu, kata Donald Trump, untuk menggenjot lagi posisi Amerika dalam kepemilikan TikTok.

"Saya baru memberikan persetujuan awal soal Oracle dan Walmart untuk memiliki saham di perusahaan Amerika baru yang akan menangani manajemen TikTok," ujar Donald Trump, dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 22 September 2020.

Diberitakan sebelumnya, ByteDance mengklaim bahwa Amerika telah setuju soal bagaimana TikTok akan ditangani ke depannya. Pertama, manajemen TikTok di seluruh dunia akan ditangani oleh perusahaan Amerika baru bernama TikTok Global.

Kedua, TikTok Global akan memiliki tiga pemegang saham. Saham mayoritas masih dipegang oleh ByteDance yang mengklaim memegang 80 persen. Sisanya, akan dipegang oleh perusahaan Amerika yaitu Oracle dan Walmart.

Masih besarnya peran ByteDance membuat kesepakatan tersebut kontras dengan keinginan Donald Trump selama ini. Sebelumnya, Donald Trump selalu mengatakan bahwa ia ingin ByteDance, perusahaan Cina, tak lagi berada di TikTok. Sebab, dengan masih adanya perusahaan Cina dengan posisi dominan, maka TikTok memiliki kewajiban untuk berbagi data dengan Pemerintah Cina.

Beredar kabar bahwa persetujuan diberikan karena mayoritas pemilik saham ByteDance adalah investor Amerika. Namun, Donald Trump pada Senin kemarin memastikan bahwa tetap ingin Amerika memiliki peran dominan di TikTok Global, dalam susunan kepemilikan saham dan dewan direksi.

"Jika kami bisa menyelamatkan TikTok, maka kami akan melakukannya. Jika tidak, maka kami akan memutusnya. Amerika harus memiliki kendali total, keamanan total. Itu hal yang terpenting," ujar Donald Trump menegaskan.

Sejauh ini, TikTok masih bisa digunakan di Amerika. Pemblokiran TikTok telah ditunda oleh Kementerian Perdagangan Amerika untuk memberi mereka waktu menyelesaikan kesepakatan bisnis yang ada. Di sisi lain, kesepakatan bisnis itu juga membutuhkan persetujuan dari Cina.

ISTMAN MP | CHANNEL NEWS ASIA

News Link:
https://www.reuters.com/article/us-usa-tiktok-trump/trump-says-tiktok-deal-working-its-way-through-idUSKCN26C31R?il=0

Berita terkait

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

13 menit lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

3 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

8 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

1 hari lalu

10 Negara dengan Jumah Penduduk Terbanyak di Dunia

Dilansir dari World Population by Country, ada 10 negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Indonesia termasuk ke dalam 5 besar.

Baca Selengkapnya

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

1 hari lalu

Cerita TikToker Awbimax Ditawari Jadi Buzzer Bea Cukai, Patok Harga Rp100 Juta

Tiktokers @awbimax atau Bima viral mengakui ditawari menjadi buzzer Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

1 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

1 hari lalu

Viral TikTokers Bima Unggah Penawaran jadi Buzzer Bea Cukai, Begini Tanggapan Bea Cukai

Bima tidak ingin menjadi pembohong karena harus berbicara testimoninya tentang Bea Cukai menggunakan skrip yang dibuat oleh agensi.

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya