TEMPO Interaktif : Bank sentral Amerika Serikat melaporkan nilai investasi pada pasar surat berharga AS turun US$ 95 miliar pada pekan lalu.
Dalam data yang dipublikasikan bank sentral tercatat penurunanan sedrastis itu tidak pernah terjadi sejak bank sentral mulai memonitor sektor pasar surat berharga pada tahun 2001. Nilai invetasi kini menjadi US$ 1,6 triliun.
Dalam tiga pekan terakhir lebih dari US$ 200 miliar investasi telah ditarik pasar Surat Berharga Komersial (Comercial Paper) sebuah instrumen pembiayaan jangka pendek yang paling banyak di piilh oleh reksadana.
Investasi reksadana dilaporkan telah banyak ditarik sejak perusahaan finansial AS Lehman Brothers mengumumkan kebangkrutan. Dan setelah pejabat sektor keuangan AS seperti pengawas pasar modal dan bank sentral juga bertemu membahas pembatasan jual beli surat berharga jangka pendek.
Investor dilaporkan lebih memilih investasi yang aman seperti obligasi pemerintah (US Treasury Debt).
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
25 Februari 2024
Pekan Keempat Februari, Aliran Modal Asing Masuk Rp 1,01 Triliun
Aliran modal asing tetap surplus kendati ada penjualan Surat Berharga Negara (SBN) dan Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI), karena jumlah modal masuk ke pasar saham jauh lebih besar.
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
4 Desember 2023
Potensi Bursa Karbon Cukup Besar, Bos OJK: 71,95 Persen Karbon Masih Belum Terjual
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menjelaskan bahwa ke depan potensi bursa karbon masih cukup besar.