Aung San Suu Kyi Bersumpah Menang Pemilu Myanmar pada November

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Selasa, 8 September 2020 22:01 WIB

Aung San Suu Kyi, pemimpin partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) saat tiba di gedung parlemen untuk pertama kalinya setelah partainya menang pada pemilu di Lower House of Parliament, Naypyitaw, 16 November 2015. Aung San Suu Kyi kembali menduduki kursi parlemen setelah kemenangan partainya dalam pemilihan legislatif pekan lalu. REUTERS/Soe Zeya Tun

TEMPO.CO, Jakarta - Pemimpin Myanmar, Aung San Suu Kyi, menggelar kampanye pencalonannya kembali sebagai pemimpin Myanmar pada Selasa, 8 September 2020.

Kampanye ini berlangsung menjelang pemungutan suara pada pemilu Myanmar, yang akan berlangsung pada November 2020.

Dan dia bersumpah akan menang pada acara kampanye yang diperkecil kegiatannya di Ibu Kota Naypyitaw. Rencana awal kampanye batal terlaksana karena lonjakan jumlah kasus Covid-19.

“Hari ini, kampanye kemenangan kita telah dimulai,“ kata Aung San Suu Kyi sebelum mengibarkan bendera partai di markas besar Liga Nasional untuk Demokrasi atau NLD di Naypyitaw seperti dilansir Reuters pada Selasa, 8 September 2020.

Acara kampanye di markas partai ini disiarkan lewat laman Facebook milik Aung San Suu Kyi.

Advertising
Advertising

Pemilu ini akan menjadi ujian bagi pemerintahan demokratis pertama di negara itu dalam setengah abad terkahir.

Para analis juga menilai pelaksanaan pemilu Myanmar ini sebagai ujian penting untuk transisi Myanmar dari pemerintahan junta militer. Ini berlangsung di tengah upaya negara itu menghadapi sejumlah krisis secara bersamaan.

Suu Kyi, yang memerintah sebagai penasihat negara atau state counselor, awalnya berencana menggelar kampanye di kota komersial Yangon.

Namun, dia membatalkan rencana perjalanannya ke sana pada Senin, 7 September 2020, atas saran dari kementerian Kesehatan.

“Saya ingin mengatakan untuk mengusung bendera kemenangan partai kita lebih lama, kita berarti membangun perdamaian, pembangunan, dan kemakmuran jangka panjang bangsa kita,” katanya.

Partai NLD tetap sangat populer meskipun ada sejumlah kritik keras atas kegagalan partai dalam mengekang kekuatan tentara atau mengakhiri konflik etnis yang meningkat. Mereka juga menghadapi kecaman internasional atas serangan militer terhadap minoritas muslim Rohingya pada tahun 2017.

FARID NURHAKIM | REUTERS

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-myanmar-election/myanmars-suu-kyi-vows-victory-in-election-as-campaign-starts-despite-virus-surge-idUSKBN25Z0S6

Berita terkait

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

6 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

1 hari lalu

Minta Peserta Pilkada 2024 di Bali Terapkan Kampanye Hijau, Ini Penjelasan KPU

KPU RI meminta para peserta Pilkada serentak 2024 di Provinsi Bali agar menerapkan kampanye hijau. Apa itu kampanye hijau?

Baca Selengkapnya

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

11 hari lalu

DPR Sebut Lembaga Kepresidenan Masuk Kajian Revisi UU Pemilu, Apa Alasannya?

Komisi II DPR telah mengusulkan revisi UU Pemilu dan UU Pilkada sejak awal masa bakti 2019.

Baca Selengkapnya

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

12 hari lalu

Tim Joe Biden akan Terus Gunakan TikTok untuk Kampanye Walau Dilarang DPR

Tim kampanye Joe Biden berkata mereka tidak akan berhenti menggunakan TikTok, meski DPR AS baru mengesahkan RUU yang mungkin melarang penggunaan media sosial itu.

Baca Selengkapnya

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

17 hari lalu

Pertempuran di Perbatasan Myanmar-Thailand, Pemberontak Targetkan Pasukan Junta

Pertempuran berkobar di perbatasan timur Myanmar dengan Thailand memaksa sekitar 200 warga sipil melarikan diri.

Baca Selengkapnya

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

28 hari lalu

Anak-anak Pengungsi Rohingya Dapat Bantuan Baju Lebaran

Baju Lebaran yang diberikan oleh Yayasan BFLF Indonesia berupa satu setelan busana muslim untuk anak perempuan pengungsi Rohingya

Baca Selengkapnya

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

32 hari lalu

Sekjen PBB akan Tunjuk Utusan Khusus untuk Atasi Krisis Myanmar

Meluasnya konflik bersenjata di seluruh Myanmar membuat masyarakat kehilangan kebutuhan dasar dan akses terhadap layanan penting

Baca Selengkapnya

Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

42 hari lalu

Junta Myanmar: Pemilu Berikutnya Mungkin Tak Diselenggarakan secara Nasional

Junta Myanmar mengumumkan bahwa pemilu Myanmar berikutnya berpotensi tak diselenggarakan secara nasional.

Baca Selengkapnya

Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

48 hari lalu

Rumah Aung San Suu Kyi di Myanmar Dilelang, Tapi Tak Ada yang Menawar

Rumah besar di tepi danau tempat pemimpin demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi menghabiskan bertahun-tahun sebagai tahanan rumah dilelang pada Rabu

Baca Selengkapnya

Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

51 hari lalu

Donald Trump Sebut Tak Akan Ada Pemilu Lagi Jika Ia Kalah

Donald Trump memprediksi akhir dari pemilu di AS jika ia kalah dari Joe Biden pada November mendatang.

Baca Selengkapnya