Pakar HAM PBB Minta Cina Jelaskan Soal UU Keamanan Nasional Hong Kong

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 4 September 2020 20:01 WIB

Polisi anti huru-hara menahan demonstran anti-pemerintah dalam jumlah besar selama demonstrasi Hari Tahun Baru 2020 di Hong Kong, Cina 1 Januari 2020. [REUTERS / Tyrone Siu]

TEMPO.CO, Hong Kong - Tim pakar Hak Asasi Manusia atau HAM Perserikatan Bangsa – Bangsa atau PBB mengatakan ketentuan di dalam UU Keamanan Nasional Hong Kong tidak sejalan dengan kewajiban Cina seperti diatur oleh undang-undang internasional.

Mereka mengatakan UU itu memiliki kekurangan dalam penghargaan terhadap hak-hak dasar manusia.

“UU itu seharusnya tidak digunakan untuk membatasi atau mengurangi perlindungan terhadap kebebasan dasar manusia, termasuk hak beropini, berekspresi dan berkumpul secara damai,” begitu pernyataan tim pakar HAM PBB seperti dilansir oleh Reuters pada Jumat, 4 September 2020.

Pernyataan itu tertuang dalam surat sebanyak 14 halaman, yang diunggah di situs PBB pada Jumat atau 48 jam setelah dikirim ke pemerintah Cina.

Tim pakar HAM PBB ini terdiri dari pelapor khusus PBB Fionnuala Ni Aolain, yang bertugas di bidang perlindungan HAM saat penanganan terorisme. Ada enam orang pakar HAM PBB lainnya di dalam tim ini.

Advertising
Advertising

UU Keamanan Hong Kong itu disahkan pada 30 Juni 2020 dan menjadi dasar bagi pemerintah Cina untuk mengatasi semua hal yang dianggap subversi, upaya pemisahan wilayah, terorisme, dan kolusi dengan pasukan asing.

UU ini mendapat penentangan dari warga dan aktivis pro-demokrasi di Hong Kong. Mereka menolak penerapan UU ini. Sebagian memilih membubarkan organisasi dan pergi ke luar negeri.

Para pakar HAM PBB mendesak pemerintah Cina untuk menjelaskan cara penerapan yurisdiksi ekstra-teritorial, yang terkandung di dalam hukum itu.

Ini agar penerapan UU itu sejalan dengan perjanjian internasional yang mengatur tentang hak-hak sipil dan politik dan telah ditandatangani oleh Beijing, Cina.

Sumber:

https://www.reuters.com/article/us-hongkong-security-un/u-n-experts-decry-hong-kong-security-law-in-letter-to-china-idUSKBN25V030

Berita terkait

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

11 jam lalu

Kisah Besi Beton 'Banci' Produksi Investor Asal Cina yang Disidak Zulhas

Mendag Zulkifli Hasan menginspeksi mendadak sebuah pabrik baja milik investor Cina yang meproduksi baja ilegal tidak sesuai SNI.

Baca Selengkapnya

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

11 jam lalu

Di World Water Forum ke-10, RI Akan Usul Penetapan Hari Danau Sedunia

Pemerintah Indonesia akan mengusulkan penetapan Hari Danau Sedunia dalam acara World Water Forum ke-10 yang dihelat di Bali pada 18-25 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

13 jam lalu

Seperti Dongeng, Kisah Cinta Li Ran Perempuan Cina yang Dinikahi Pangeran Belgia

Seorang perempuan Cina merebut hati Pangeran Charles dan Belgia. Kisah percintaan mereka seperti dalam dongeng.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

16 jam lalu

Top 3 Dunia: Sumber Kekayaan Iran hingga Pertemuan Hamas-Fatah di Beijing

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 27 April 2024 diawali oleh berita soal lima sumber kekayaan negara Iran, yang sedang menghadapi ketegangan dengan Israel

Baca Selengkapnya

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

19 jam lalu

Zulhas Ungkap Asal Mula Ditemukannya Baja Ilegal Produksi Pabrik Milik Cina

Sebuah pabrik baja Cina, PT Hwa Hok Steel, terungkap memproduksi baja tulangan beton tidak sesuai SNI sehingga produk mereka dinyatakan ilegal.

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

1 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

1 hari lalu

Siprus Lanjutkan Bantuan Pangan ke Gaza Via Laut Pasca-Pembunuhan Relawan WCK

Pengiriman bantuan pangan ke Gaza dari Siprus melalui jalur laut dilanjutkan pada Jumat malam

Baca Selengkapnya

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

1 hari lalu

Cina Turun Tangan Pertemukan Fatah dan Hamas di Beijing

Pemerintah Cina turun tangan mempertemukan dua kelompok berseteru di Palestina yaitu Fatah dan Hamas

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

1 hari lalu

PBB: Butuh 14 Tahun untuk Bersihkan Puing-puing di Gaza

Serangan Israel ke Gaza telah meninggalkan sekitar 37 juta ton puing di wilayah padat penduduk, menurut Layanan Pekerjaan Ranjau PBB

Baca Selengkapnya