Warga Pakistan Mudik

Reporter

Editor

Senin, 29 September 2008 15:46 WIB

TEMPO Interaktif, Islamabad: Tradisi mudik menjelang Idul Fitri ternyata tidak hanya terjadi di Indonesia. Pakistan juga memiliki tradisi Idul Fitri. Masyarakat di ibukota Pakistan, Islamabad, dan Rawalpindi mulai mempersiapkan diri untuk pulang ke kampung masing-masing di Pakistan.

Menurut berita yang dilansir Daily Times, Senin (29/9), bus-bus serta kereta yang dipenuhi penumpang mulai meninggalkan terminal-terminal dan Stasiun Kereta Api Rawalpindi. Para pemilik bus mengantisipasi hal tersebut dan menaikkan tiket bus hampir dua kali lipat. Para penumpang terpaksa menerima itu karena mereka merasa harus pulang kampung.

Perusahaan Kereta Api Pakistan (Pakistan Railways) juga telah menyediakan kereta api khusus dengan tujuan kota yang beragam. Itu dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan penumpang menjelang hari raya Idul Fitri. Maskapai Pakistan International Airlines juga menyediakan penerbangan khusus.

Pemerintah Pakistan telah mengumumkan hari libur Idul Fitri selama tiga hari yaitu pada 1 sampai 3 Oktober 2008. Menurut sebuah jajak pendapat di Pakistan, mayoritas pegawai negeri sipil dan juga pekerja di sektor privat bakal mudik untuk mengunjungi keluarga mereka di kampung halaman sejak 29 dan 30 September.

Beberapa pemerintah daerah telah meminta pemerintah pusat agar mengumumkan 4 Oktober sebagai hari libur. Pemerintah daerah Punjab sendiri mengumumkan bahwa 4 Oktober sebagai hari libur.

Idul Fitri bagi masyarakat muslim Pakistan merupakan perayaan terbesar kaum muslim seperti juga di sebagian dunia lainnya. Mereka yang tinggal di luar Pakistan pun berusaha untuk pulang kampung untuk merayakan Idul Fitri bersama keluarga mereka.

Tidak hanya warga Pakistan di Timur Tengah, tetapi juga dari Eropa bahkan dari Kanada dan Amerika Serikat mudik ke Pakistan untuk merayakan Idul Fitri. "Saudara saya datang untuk merayakan Idul Fitri bersama kami dari Kanada setelah ia tinggal tiga tahun di sana," ujar Mohammad Adnan Khan.

Saat Idul Fitri, Islamabad biasanya menjadi seperti kota hantu. Itu membuat polisi setempat justru kesulitang memberi pengamanan. Masyarakat banyak yang mengeluhkan rumah mereka disatroni perampok saat mereka pergi mudik. Namun, kali ini kepolisian Islamabad telah mengambil langkah antisipasi dengan meminta warga untuk melaporkan diri sebelum meninggalkan rumah mereka.

Beberapa warga juga dikabarkan telah menyewa jasa keamanan swasta untuk menjaga rumah mereka.

Daily Times| Kodrat Setiawan

Berita terkait

Jenazah Kapten Titus Sampai di Medan

17 Juli 2016

Jenazah Kapten Titus Sampai di Medan

Puluhan personel TNI berbaris melakukan persiapan penghormatan kepada iringan jenazah yang diangkat oleh 6 prajurit TNI berpakaian lengkap.

Baca Selengkapnya

Busyro: Dubes Burhan Muhammad Moncer Saat Jadi Intel  

20 Mei 2015

Busyro: Dubes Burhan Muhammad Moncer Saat Jadi Intel  

Busyro mengenal Burhan sejak kecil karena bertetangga di Kampung Notoprajan Ngampilan, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Mantan Wapres Boediono: Tugas Dubes Burhan Tidak Enak  

20 Mei 2015

Mantan Wapres Boediono: Tugas Dubes Burhan Tidak Enak  

Mantan Wakil Presiden Boediono menilai tugas dan tanggung jawab yang diemban Dubes Burhan termasuk golongan tugas yang "tidak enak".

Baca Selengkapnya

Upacara Pemakaman Dubes Burhan Muhammad Secara Militer  

20 Mei 2015

Upacara Pemakaman Dubes Burhan Muhammad Secara Militer  

Wakil Menteri Luar Negeri A.M. Fachir dan rombongan Duta Besar Pakistan untuk Indonesia serta Singapura turut mengantar hingga proses pemakaman selesai.

Baca Selengkapnya

Biaya Perawatan Dubes Burhan Muhammad Ditanggung Pakistan  

20 Mei 2015

Biaya Perawatan Dubes Burhan Muhammad Ditanggung Pakistan  

Pakistan bertanggung jawab atas perawatan Dubes Burhan Muhammad, meskipun Burhan berpindah rumah sakit ke Singapura pasca-kecelakaan helikopter.

Baca Selengkapnya

Jenazah Dubes Burhan Muhammad Akhirnya Tiba di Rumah Duka  

20 Mei 2015

Jenazah Dubes Burhan Muhammad Akhirnya Tiba di Rumah Duka  

Jenazah Duta Besar Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad tiba di rumah duka di Kelurahan Notoprajan, Kecamatan Ngampilan, Kota Yogyakarta, sekitar pukul 07.55 WIB.

Baca Selengkapnya

Jasad Dubes Burhan Muhammad Tertahan karena Lobi RI Lemah?

20 Mei 2015

Jasad Dubes Burhan Muhammad Tertahan karena Lobi RI Lemah?

Wakil Menlu AM Fachir membantah tertahannya jenazah Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad lantaran lemahnya lobi pemerintah.

Baca Selengkapnya

Kata Wakil Menlu Soal Jasad Dubes Burhan Telat Dipulangkan

20 Mei 2015

Kata Wakil Menlu Soal Jasad Dubes Burhan Telat Dipulangkan

Wakil Menlu Abdurrahman Mohammad Fachir meminta kasus tertahannya jasad Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad tidak dipersoalkan.

Baca Selengkapnya

Wakil Menlu AM Fachir Nostalgia di Rumah Dubes Burhan

20 Mei 2015

Wakil Menlu AM Fachir Nostalgia di Rumah Dubes Burhan

Wakil Menteri Luar Negeri Abdurrahman Mohammad Fachir atau dikenal AM Fachir bernostalgia di rumah duka Dubes Indonesia untuk Pakistan Burhan Muhammad

Baca Selengkapnya

Jadwal Pemulangan Jenazah Dubes Burhan Belum Pasti  

19 Mei 2015

Jadwal Pemulangan Jenazah Dubes Burhan Belum Pasti  

Belum ada kepastian pemulangan jenazah Dubes Burhan ke Yogyakarta.

Baca Selengkapnya