WHO Dorong Amandemen Peraturan Kesehatan Internasional

Jumat, 28 Agustus 2020 14:27 WIB

Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Christopher Black/WHO/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus, mengatakan bahwa lembaganya sedang membentuk komite peninjau untuk mengevaluasi Peraturan Kesehatan Internasional (IHR) selama pandemi COVID-19. Hal itu menyusul memburuknya pandemi virus Corona di berbagai negara.

“Komite akan membuat rekomendasi teknis tentang fungsi IHR serta kemungkinan amandemen,” ujar Tedros Adhanom Ghebreyesus sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Jumat, 28 Agustus 2020.

Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan, pertemuan pertama peninjau akan dilakukan pada 8-9 September 2020 nanti. Pada kesempatan itu, anggota komite akan berinteraksi, bertukar informasi dan berbagi temuan dengan dua entitas lain.

Dua entitas lain yang dimaksud Tedros adalah adalah Panel Independen untuk Kesiapsiagaan dan Respons Pandemi (IPPR), dan Komite Penasihat Pengawasan Independen untuk Program Kedaruratan Kesehatan WHO (IOAC). Keduanya berkaitan erat dengan penanganan pandemi virus Corona secara global.

Untuk pertemuan kedua, rencananya akan digelar pada November nanti. Harapannya, pada pertemuan kedua, progress nyata sudah ada sehingga rekomendasi sudah bisa diberikan pada 2021.

"Pandemi COVID-19 seperti ‘acid test’ bagi banyak negara, organisasi, dan perjanjian antar negara," ujar Tedros.

Tedros menambahkan bahwa dirinya sudah lama ingin meninjau IHR. Bahkan, sejak kasus wabah Ebola di Republik Demokratik Kongo (DRC). Salah satu hal yang ingin ia tinjau adalah sifat biner dan mekanisme untuk menyatakan darurat kesehatan masyarakat tingkat internasional.

IHR pertama kali diadopsi tahun 1969, dan mengikat secara hukum di 196 negara, termasuk semua Negara Anggota WHO. IHR terakhir kali direvisi pada tahun 2005.

Selain mengumumkan soal pembaharuan IHR, Tedros juga mengatakan bahwa WHO telah mengirim tim pakar internasional ke Wuhan. Mereka ke sana untuk menyelidiki asal usul virus Corona.

FERDINAND ANDRE | REUTERS

News link:
https://www.reuters.com/article/us-health-coronaviorus-who-rules/who-panel-to-review-international-health-regulations-in-pandemic-tedros-idUSKBN25N26Y?il=0
https://news.un.org/en/story/2020/08/1071132

Berita terkait

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

18 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

2 hari lalu

Top 3 Dunia: India Tak Terima Tuduhan Xenofobia Biden Hingga Gencatan Senjata Gaza

Berita Top 3 Dunia pada Sabtu 4 Mei 2024 diawali penolakan India soal tudingan xenofobia oleh Presiden AS Joe Biden

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

3 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

4 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

4 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya