PBB dan LPSK Soroti Nasib Korban Serangan Teror

Jumat, 21 Agustus 2020 20:00 WIB

Acara diskusi pada Hari Peringatan dan Penghormatan terhadap korban terorisme sedunia pada 21 Agustus 2020. Sumber: dokumen UN Indonesia

TEMPO.CO, Jakarta - PBB melalui program Guyub, sebuah inisiatif damai yang dilakukan di Indonesia, bekerjasama dengan Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) menyelenggarakan sebuah acara diskusi online dengan para korban terorisme. Acara ini adalah wadah, dimana para korban dapat membagikan pengalaman dan kesaksian atas serangan teror yang mereka alami.

Acara diskusi dilakukan pada Hari Peringatan dan Penghormatan terhadap korban terorisme sedunia, Jumat, 21 Agustus 2020.

Melalui acara ini, Guyub dan LPSK ingin membantu korban dan penyintas aksi terorisme, mengingat pandemi Covid-19 telah berdampak luas, termasuk mereka yang menderita karena serangan teroris di masa lalu. Sebab akibat terorisme pula, mereka terpaksa harus mengatasi tantangan yang berlipat ganda dalam situasi ini.

“Komponen fundamental dari setiap respons efektif terhadap terorisme adalah menegakkan hak dan kebutuhan para korban dan penyintas,” kata Collie F. Brown, Country, Manager UNODC di Indonesia dan Liaison to ASEAN pada Hari Peringatan dan Penghormatan terhadap korban terorisme sedunia, Jumat, 21 Agustus 2020.

Acara diskusi pada Hari Peringatan dan Penghormatan terhadap korban terorisme sedunia pada 21 Agustus 2020. Sumber: dokumen UN Indonesia

Advertising
Advertising

Kehadiran negara untuk para korban terorisme sekarang mulai bisa dirasakan setelah terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 35 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah No 7 Tahun 2018 tentang Pemberian Kompensasi, Restitusi, dan Bantuan kepada Saksi dan Korban. Setelah PP ini terbit, pemerintah melalui LPSK dan lembaga lainnya yang terkait akan langsung mengambil langkah cepat.

PP ini diharapkan akan menjadi jalan untuk mengoptimalkan pemenuhan hak korban khususnya para korban terorisme, seperti yang telah dilakukan LPSK.

PP terbaru ini merupakan kesempatan bagi korban tindak pidana terorisme masa lalu untuk mendapatkan hak-haknya di luar proses peradilan, karena putusan hakim dalam mengadili perkara terorisme pada masa lalu, belum banyak menyentuh pemenuhan hak bagi para korban.

LPSK mencatat cukup banyak korban terorisme masa lalu yang belum menerima kompensasi dari negara. Ketua Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) Hasto Atmojo Suroyo mengatakan dalam prakteknya, melalui UU 31 Tahun 2014 telah diberikan perlindungan kepada korban terorisme yang terjadi di masa lalu dalam bentuk bantuan medis, psikologis dan psikososial.

Sejumlah korban terorisme mulai dari peristiwa bom Bali I dan II, bom kedubes Australia, bom hotel JW Marriot, bom Thamrin, bom Kampung Melayu hingga bom Samarinda tercatat telah menerima ragam bantuan tersebut.

Acara Hari Peringatan dan Penghormatan kepada Korban Terorisme 2020 ini, didanai oleh Proyek Guyub. Ini adalah proyek bersama untuk mencegah ekstremisme kekerasan di Jawa Timur yang dilaksanakan oleh UNODC, Program Pembangunan PBB (UNDP) dan UN Women.

Berita terkait

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

8 jam lalu

Israel Tutup Perbatasan Rafah, PBB: Bencana Kemanusiaan Jika Bantuan Tak Bisa Masuk Gaza

Pejabat PBB mengatakan penutupan perbatasan Rafah dan Karem Abu Salem (Kerem Shalom) merupakan "bencana besar" bagi warga Palestina di Gaza

Baca Selengkapnya

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

9 jam lalu

Invasi Israel di Rafah, UN Women: 700.000 Perempuan dan Anak Perempuan Palestina dalam Bahaya

UN Women memperingatkan bahwa serangan darat Israel di Rafah, Gaza, akan memperburuk penderitaan 700.000 perempuan dan anak perempuan Palestina

Baca Selengkapnya

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

11 jam lalu

Ukraina Tolak Akui Vladimir Putin sebagai Presiden Sah Rusia

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengatakan tidak ada dasar hukum untuk mengakui Vladimir Putin sebagai presiden Rusia yang sah.

Baca Selengkapnya

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

13 jam lalu

Temuan PBB tentang Kuburan Massal Gaza: Ada yang Disiksa, Ada yang Dikubur Hidup-hidup

Para ahli PBB mendesak penjajah Zionis Israel untuk mengakhiri agresinya terhadap Gaza, dan menuntut ekspor senjata ke Israel "segera" dihentikan.

Baca Selengkapnya

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

2 hari lalu

Kepolisian Australia Menembak Mati Remaja Laki-laki karena Penikaman

Kepolisian Australia mengkonfirmasi telah menembak mati seorang remaja laki-laki, 16 tahun, karena penikaman dan tindakan bisa dikategorikan terorisme

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

2 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

3 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

3 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

3 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

4 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya