Tanggapi Kesepakatan UEA dan Israel, Iran: Seperti Ditusuk dari Belakang

Sabtu, 15 Agustus 2020 10:00 WIB

Dalam foto yang dirilis oleh situs web resmi kantor Kepresidenan Iran, Presiden Hassan Rouhani memimpin rapat kabinet di Teheran, Iran, Rabu, 8 Mei 2019.[CNN]

TEMPO.CO, Jakarta - Iran angkat suara soal kesepakatan normalisasi antara Uni Emirat Arab dan Israel. Menurut Pemerintah Iran, kesepakatan tersebut adalah pengkhianatan ke komunitas Muslim.

"Sebuah kesepakatan yang berbahaya, memalukan, dan mengintervensi keadilan politik di wilayah teluk... Ini seperti warga Palestina dan komunitas Muslim ditusuk dari belakang," ujar pernyataan pers Kementerian Luar Negeri Iran, dikutip dari Al- Jazeera, Jumat, 14 Agustus 2020.

Menurut Iran, pemerintah Uni Emirat Arab harus bersiap atas segala konsekuensi buruk yang berpotensi timbul dari kesepakatan itu. Menurut Iran, alih-alih menimbulkan kedamaian, kedua negara malah memperkuat pemberontakan di kawasan Teluk.

Diberitakan sebelumnya, Uni Emirat Arab dan Israel meneken kesepakatan normalisasi yang mereka sebut sebagai Abraham Accord. Kesepakatan yang diteken tanggal 13 Agustus itu, salah satu isinya, terkait penghentian aneksasi Tepi Barat oleh Israel. Selain itu, menjadikan Uni Emirat Arab sebagai negara teluk Arab pertama yang memiliki hubungan diplomatik dengan Israel.

Bagi sejumlah pihak, kesepakatan Uni Emirat Arab dan Israel itu lebih pas disebut sebagai kemunduran. Alasannya, tidak konsisten dengan upaya negara-negara Arab selama ini untuk tidak melakukan normalisasi hubungan dengan Israel hingga perjanjian damai ada dan Palestina sebagai negara merdeka tercapai. Dengan kata lain, seperti membiarkan Israel cuci tangan atas masalah dengan Palestina selama ini.

"Mereka yang tertindas di Palestina tidak akan pernah memaafkan kesepakatan dengan rezim Israel dan kejahatan mereka," ujar pernyataan pers Pemerintah Iran. Mereka berharap Uni Emirat Arab berubah pikiran dan menganulir kesepakatan itu.

Presiden Palestina Mahmoud Abbas menyatakan hal senada. Ia menolak dan mengecam kesepakatan Uni Emirat Arab dan Israel. Ia mengaku terkejut atas perjanjian itu yang dipandangnya sebagai pengkhianatan atas Yerusalem, Al-Aqsa, dan perjuangan Palestina meskipun aneksasi ditahan.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

5 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

6 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

7 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

7 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

8 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

8 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

9 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

10 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

11 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

11 jam lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya