Trump Sebut Kantor Misi Diplomatik Cina Lainnya Bisa Ditutup

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 24 Juli 2020 19:01 WIB

Presiden AS Donald Trump berbicara selama briefing harian tentang virus corona di Gedung Putih di Washington, AS, 21 Juli 2020. [REUTERS / Leah Millis]

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika, Donald Trump, mengatakan selalu terbuka kemungkinan kantor misi diplomatik Cina lainnya untuk ditutup di sana.

Pemerintah Amerika Serikat juga memerintahkan kantor Konsulat Jenderal Cina di Houston untuk tutup dalam 72 jam.

Perintah penutupan ini terjadi di tengah tuduhan AS soal aksi mata-mata oleh Cina terhadap lembaga pemerintah dan swasta di sana.

Penutupan ini, yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam hubungan kedua negara, menandai anjloknya hubungan bilateral antara dua ekonomi terbesar dunia ini.

“Kami pikir ada api di salah satu kantor yang kami tutup. Saya pikir mereka membakar sejumlah dokumen atau membakar kertas dan saya bertanya-tanya itu berisi apa,” kata Trump kepada media seperti dilansir Reuters pada Kamis, 23 Juli 2020.

Advertising
Advertising

Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat mengeluarkan pernyataan soal alasan kantor Konsulat Jenderal Cina di Houston ditutup.

“Ini dilakukan untuk melindungi hak kekayaan intelektual Amerika dan informasi pribadi warga Amerika,” begitu pernyataan kemenlu AS.

Juru Bicara Kemenlu Cina, Wang Wenbin, mengatakan kantor konsulat itu berjalan secara normal.

Kemenlu Cina juga mengatakan Washington mengeluarkan permintaan penutupan Konsulat pada Selada. Cina menyebut tindakan ini sebagai eskalasi yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Juru bicara pemerintah Cina, Hua Chunying, mengatakan,”Kedubes Cina di Washington mendapat ancaman bom dan kematian karena adanya kampanye pencemaran nama baik dan kebencian yang dilakukan pemerintah AS.”

“Pemerintah AS harus membatalkan keputusan yang keliru itu. Cina tentu akan bereaksi dengan balasan yang kuat," kata Hua.

Hubungan AS dan Cina memburuk dalam berbagai isu internasional seperti dilansir Channel News Asia. Kedua negara superpower ini berbeda pendapat soal Taiwan, Hong Kong, Uighur, Laut Cina Selatan dan perdagangan.

Berita terkait

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

2 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

4 hari lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

5 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

9 hari lalu

Filipina Pastikan Belum Ada Kata Sepakat dengan Beijing soal Laut Cina Selatan

Filipina menyangkal klaim Beijing yang menyebut kedua negara telah mencapai kata sepakat terkait sengketa Laut Cina Selatan

Baca Selengkapnya

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

10 hari lalu

Di Beijing, Blinken Sampaikan Kekhawatiran AS tentang Dukungan Cina terhadap Rusia

Menlu AS, Antony Blinken, bertemu dengan timpalannya dari Cina, Wang Yi, untuk membicarakan banyak hal, termasuk hubungan Cina-Rusia.

Baca Selengkapnya

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

14 hari lalu

Melawat ke Cina, Menlu AS Bahas Dukungan Beijing untuk Industri Pertahanan Rusia

Menlu AS Antony Blinken juga akan membahas sejumlah isu dalam lawatan ke Cina, termasuk Laut Cina Selatan dan konflik Timur Tengah

Baca Selengkapnya

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

16 hari lalu

Seorang Pria Bakar Diri di Luar Gedung Pengadilan Saat Trump Disidang

Seorang pria membakar dirinya di luar gedung pengadilan New York tempat persidangan uang tutup mulut bersejarah Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

19 hari lalu

Menhan AS Telepon Menhan Cina untuk Pertama Kalinya

Menhan AS, Lloyd Austin, berbicara dengan Menhan Cina ketika kedua negara berupaya memulihkan hubungan militer.

Baca Selengkapnya

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

25 hari lalu

Trump Tolak Undangan Zelensky, Menilai Tak Pantas Kunjungi Ukraina

Bekas Presiden AS Donald Trump menolak undangan Presiden Volodymyr Zelensky untuk menyambangi Ukraina.

Baca Selengkapnya

Fumio Kishida Rapat dengan Joe Biden bahas Hadapi Agresivitas Beijing

25 hari lalu

Fumio Kishida Rapat dengan Joe Biden bahas Hadapi Agresivitas Beijing

Fumio Kishida ke Gedung Putih guna memfokuskan pada kerja sama bidang pertahanan untuk mengahalangi Beijing yang agresif

Baca Selengkapnya