KBRI Beirut Bantu Pulangkan 104 WNI Korban TPPO dari Suriah
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Minggu, 19 Juli 2020 08:30 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - KBRI Beirut melakukan repatriasi WNI dari Suriah bekerjasama dengan KBRI Damaskus untuk pemulangan ratusan WNI/TKI dari Suriah yang merupakan korban TPPO (perdagangan orang). Proses pemulangan dilakukan pada Jumat, 17 Juli 2020 atau di tengah pandemi Covid-19 di Lebanon.
Dari total 104 WNI itu, terdapat dua bayi dari Suriah dan dua WNI mengalami sakit kronis. Seluruh WNI yang dipulangkan kali ini adalah Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI korban pemberangkatan non-prosedural oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Setelah tiba di Indonesia, para PMI tersebut akan menjalani protokol penanganan Covid-19 sebelum dipulangkan ke daerah masing-masing antara lain NTB, Jawa Barat, Banten, dan Jawa Timur.
KBRI Beirut dalam keterangan menjelaskan melakukan persiapan ketat untuk proses pemulangan ini karena para WNI itu akan menempuh perjalanan jauh Damaskus – Beirut – Indonesia. Di antara persiapan yang dilakukan adalah mencek kelengkapan dokumen, tes kesehatan serta koordinasi intensif dengan pihak keamanan imigrasi Lebanon dan Bandara Rafik Hariri.
Duta Besar RI untuk Lebanon Hajriyanto Y. Thohari mengatakan KBRI Beirut memfasilitasi dan memproses keberangkatan repatriasi 104 WNI dari Suriah yang dilakukan di tengah pandemik Covid-19. KBRI Beirut dengan General Security Lebanon bekerja sama dalam hal proses kelengkapan dokumen dan perijinan bagi 104 WNI tersebut agar perjalanan para WNI berjalan dengan lancar, aman dan tertib.
Repatriasi di masa pandemik Covid-19 ini terasa berbeda, bandara Lebanon yang baru saja dibuka dengan protokol kesehatan yang ketat, KBRI mengupayakan yang terbaik demi suksesnya kegiatan pemulangan WNI yang jumlahnya tidak sedikit itu.
Lebanon saat ini mencatat jumlah kasus Covid-19 sebanyak 2.599 kasus dengan jumlah kematian sebanyak 40 orang dan total kesembuhan 1.485 orang.
Sedangkan jumlah WNI di seluruh Lebanon mencapai 1.447 orang. Dari jumlah itu, 1.234 orang adalah Pasukan Perdamaian di UNIFIL, 78 orang mahasiswa Indonesia di berbagai universitas di Lebanon, dan 135 orang lainnya bekerja di sektor pemerintahan, organisasi internasional, sektor jasa, serta WNI yang menikah dengan warga Lebanon.
Catatan redaksi : berita ini telah diberikan keterangan tambahan soal detail TKI yang ikut program pemulangan 17 Juli 2020.