EKSKLUSIF- Di Jepang, Kemiskinan Jadi Tanggung Jawab Sendiri

Sabtu, 11 Juli 2020 12:45 WIB

Para pekerja dan karyawan menikmati hari hanami, sering kali taman dipenuhi banyak orang dan saling berebut tempat. Sehingga tiap warga berlomba-lomba mencari tempat terbaik, bahkan tidak jarang sebuah perusahaan. Menugaskan karyawan yang masih muda dan mampu bergerak cepat, untuk menemukan tempat piknik. Jepang, Tokyo, 3 April 2015. Chris McGrath / Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Mengenai karakteristik kemiskinan di Jepang, pakar kemiskinan dan profesor di Tokyo Metropolitan University, Aya Abe menjelaskan, negara ini memiliki jenis sistem bantuan publik yang jumlahnya lebih sedikit jika dibandingkan dengan negara maju lainnya yang menciptakan bermacam-macam kebijakan seperti pemberian kupon makanan.

Selain itu, ketika pejabat Jepang membangun sistem jaminan sosial di masa lalu, mereka hanya mengasumsikan rumah tangga tipe standar. Yang dimaksud dengan standar ini adalah seseorang yang menikah di usia 30-an, memiliki anak, suami yang memiliki pekerjaan penuh waktu, dan istri adalah seorang ibu rumah tangga.

Karena sistem jaminan sosial yang didefinisikan secara sempit ini, ”jika Anda tidak masuk ke dalam jenis rumah tangga ini, Anda mungkin tiba-tiba akan dikategorikan jatuh ke dalam kemiskinan,” misalnya ketika Anda bercerai. Dia memaparkan bahwa tingkat kemiskinan pria dan wanita yang belum menikah juga tinggi.

Abe juga menunjukkan logika tanggung jawab terhadap diri sendiri dapat ditemukan di negara-negara maju lainnya, tetapi bagian kelas atas menganggap kemiskinan sebagai masalah sosial. Sementara di Jepang, bahkan para intelektual kelas atas cenderung mendukung logika tersebut. Logikanya berarti cara berpikir yaitu jika Anda masuk ke dalam krisis itu, Anda harus mengatasinya sendiri dan Anda tidak perlu mencari bantuan orang lain.

Terdapat pula cerita yang dipaparkan oleh seorang pria berkumis, berbaju kusut dan berusia 40 tahun yang hanya menyebut dirinya dengan nama Ishibashi. Sebagai koki masakan Jepang, ia pindah dari satu restoran ke restoran lainnya. Suatu ketika ia dipromosikan menjadi manajer. Akan tetapi, setelah mengalami kegagalan dalam bisnisnya sendiri, saat ini ia bekerja sebagai staf pengiriman di sebuah restoran di sebuah hotel. Gaji bulanan terakhirnya turun ke sekitar 150.000 yen (Rp 2015 ribu).

Advertising
Advertising

Sekarang, ia bahkan tidak dapat menyewa rumah dan mulai tinggal di gudang yang disewa mingguan dan tidak memerlukan deposit. Tempat itu cuma seluas 3 jo (sekitar 4,9 meter persegi). Kata dia, tidak ada rencana untuk berkeluarga, atau lebih tepatnya, sama seperti banyak orang miskin lainnya di generasi yang sama, mereka tidak dapat menikah.

Berdasarkan statistik resmi, jumlah tuna wisma, terutama lansia, di Tokyo, terus menurun dari 5.651 pada musim panas tahun 2004, hingga turun ke sepersepuluhnya.

Di Tokyo Timur terdapat kawasan kumuh tua bernama Sanya yang menampung para pekerja harian. Saat ini tidak terlihat banyak pekerja seperti selama periode pertumbuhan cepat yang jumlahnya mencapai puluhan ribu pekerja. Namun, sebuah lembaga non-pemerintah mengamati, termasuk malam hari, jumlah total tuna wisma sebenarnya lebih tinggi. Selain itu, mereka yang akan tinggal di jalanan sekarang disarankan untuk tinggal di penginapan gratis dan harga rendah yang sering dikelola oleh pelaku bisnis abu-abu.

Lebih lanjut, survei satu kali yang dilakukan oleh pemerintah Tokyo sepanjang 2017-2018 menemukan sebanyak 4000 orang telah menjadi pengungsi warnet, dan hampir 40% di antaranya berusia 30-an.

Selama beberapa tahun terakhir, lingkaran politik Jepang sepakat bahwa menyelesaikan kemiskinan anak adalah investasi untuk masa depan dengan membuat kebijakan baru. Sebagai alat kebijakan pusat, pemerintah telah memperluas beasiswa berjenis subsidi. Langkah ini mendapatkan sambutan baik dari para ahli kemiskinan. Namun, langkah lebih drastis diharapkan, bersama dengan kebijakan perburuhan baru.

Hashimoto menganalisis dari datanya bahwa pendukung tradisional Partai Liberal Demokratik (LDP) yang berkuasa terdiri dari penerima manfaat redistribusi, yaitu wiraswasta, usaha mikro, dan petani. Tapi, LDP kini bergeser ke perusahaan besar elit. Pendukung mereka bersedia menerima ketidaksetaraan, menentang redistribusi pendapatan, dan mendukung logika tanggung jawab terhadap diri sendiri yang disebutkan.

Kalau begitu, mengapa partai-partai oposisi tradisional tidak menangani masalah ini dengan sungguh-sungguh? Ternyata mereka memiliki satu pandangan. Meskipun didukung oleh serikat pekerja, partai-partai ini cenderung mewakili kepentingan karyawan penuh waktu di perusahaan besar. Dapat dikatakan bahwa ada kesenjangan politik antara karyawan formal dan non-formal.

Dicap sebagai penganut paham populisme kiri, Reiwashinsengumi, partai baru, membangunkan orang-orang yang tertidur.Menjelang pemilihan majelis tinggi musim panas lalu, pemimpin partainya, Taro Yamamoto, yang kemudian memperoleh hampir 1 juta suara, mengatakan kepada para hadirin sambil menangis, ”Sekarang ini, mereka memperlakukan orang sebagai bagian yang dapat diganti. Bahkan jika Anda menang hari ini, Anda tidak tahu berapa lama Anda bisa menang. Situasinya mungkin berbeda hanya jika Anda adalah seorang putra seorang bangsawan yang terkait dengan Keidanren (yaitu lobi bisnis terbesar).” Di negara yang dirusak ini, dia gelisah kita semua akan dieksploitasi."

Yutaka Ando, seorang anggota parlemen dari LDP menjadi tertarik pada masalah kemiskinan dari sudut pandang tingkat kelahiran yang menurun.

Memiliki rasa krisis, Dia mengklaim posisi global Jepang telah tergelincir dalam dekade terakhir. Ini membuktikan bahwa kebijakan ekonomi yang berorientasi penghematan selama periode Heisei (1989-2019) adalah sebuah kegagalan. Dalam pandangannya, di era pertumbuhan yang rendah ini, pemerintah menuntut perusahaan untuk menaikkan ROE (Return on Equity) yang membuat perusahaan memangkas biaya termasuk biaya tenaga kerja.

Pandemi virus corona yang sedang terjadi diyakini akan menyoroti kemiskinan tersembunyi di Jepang sekali lagi. Pemerintah sedang berusaha untuk mengurangi kerusakan dengan mengedepankan paket stimulus.

Ando meramalkan, dengan ekonomi yang terus memburuk, ketua LDP berikutnya siapa pun terpaksa mengadopsi kebijakan fiskal ekspansif.

”Dengan kesenjangan yang melebar, kelas menengah menyusut, dan masyarakat Jepang terbagi menjadi dua, yaitu orang sukses dengan jumlah yang sedikit dan sisanya orang miskin. Pendorong terbesar ekonomi Jepang adalah konsumsi individu. Untuk memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya, Anda tidak dapat menciptakan kelas miskin. Kita harus menciptakan kelas menengah sebanyak mungkin, baik sekadar sebutan maupun kenyataan.”

TAKEHIRO MASUTOMO, TOKYO

Berita terkait

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

2 hari lalu

PBB: Kehancuran Bangunan di Gaza Terburuk Sejak PD II, Butuh Biaya Rekonstruksi Hingga US$40 Miliar

PBB melaporkan kehancuran perumahan di Gaza akibat serangan brutal Israel sejak 7 Oktober merupakan yang terburuk sejak Perang Dunia II.

Baca Selengkapnya

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

9 hari lalu

10 Negara Termiskin di Dunia Berdasarkan PDB per Kapita

Berikut ini daftar negara termiskin di dunia pada 2024 berdasarkan PDB per kapita, semuanya berada di benua Afrika.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

13 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu Managing Director IFC, Apa Saja yang Dibicarakan?

Sri Mulyani melakukan pertemuan bilateral dengan Managing Director IFC Makhtar Diop di Washington DC, Amerika Serikat. Apa saja yang dibicarakan?

Baca Selengkapnya

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

15 hari lalu

Prabowo Bertemu Tony Blair Bahas Strategi Pengentasan Kemiskinan hingga Pemberdayaan Ekonomi Lokal

Tony Blair dan Prabowo Subianto berdiskusi membahas isu-isu global dan strategi untuk mewujudkan visi Indonesia menjadi negara maju

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

30 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Anggaran Rp 496,8 Triliun untuk Perlinsos Sudah Disetujui DPR

Muhadjir Effendy menyebut program perlinsos ditujukan untuk menurunkan tingkat kemiskinan masyarakat Indonesia.

Baca Selengkapnya

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

30 hari lalu

Muhadjir Effendy Sebut Bansos Penting untuk Dorong Daya Beli Masyarakat Miskin

Tak hanya Muhadjir, tiga menteri lain juga turut memberikan keterangan terkait bansos di sidang sengketa pilpres hari ini.

Baca Selengkapnya

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

41 hari lalu

Jepang Kucurkan Bantuan untuk Produksi Kakao Berkelanjutan dan Pengentasan Kemiskinan di Gorontalo

Bantuan Jepang ini, diharapkan bisa menaikkan pendapatan petani berskala kecil dan mengentaskan kemiskinan di Provinsi Gorontalo

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

53 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

54 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

59 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya