PBB Sebut Serangan Suriah dan Rusia di Idlib Kejahatan Perang

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 8 Juli 2020 13:31 WIB

Sejumlah anak-anak pengungsi mengantre untuk memotong rambut gratis yang diberikan oleh sukarelawan dari International Association for Relief and Development (ONSUR) saat menjelang Hari Raya Idul Fitri di kamp IDP si Idlib, Suriah, 19 Mei 2020. REUTERS/Khalil Ashawi

TEMPO.CO, Jakarta - Pesawat jet tempur Suriah dan Rusia telah melakukan serangan udara mematikan ke sejumlah sekolah, rumah sakit dan pasar di Provinsi Idlib, yang merupakan kejahatan perang.

Tim investigasi PBB juga mengutuk serangan oleh kelompok militan Islam.

Penyelidik mengatakan "tindakan pemboman tanpa pandang bulu" oleh pasukan pro-pemerintah menjelang gencatan senjata Maret 2020, yang difasilitasi Turki, merenggut ratusan nyawa warga sipil.

Serangan bom itu juga memaksa sekitar satu juta warga sipil melarikan diri, yang bisa termasuk dalam kategori kejahatan terhadap kemanusiaan.

Laporan itu mengatakan pesawat tempur Rusia terlibat dalam serangan mematikan 5 Maret 2020 di sebuah peternakan unggas di dekat daerah Marat Misrin, yang menjadi lokasi perlindungan orang-orang terlantar.

Advertising
Advertising

Pesawat tempur Rusia juga terlibat dalam tiga serangan yang merusak sebuah rumah sakit di kota Ariha, yang dikuasai pemberontak pada 29 Januari 2020.

Pemerintah Rusia membantah pasukannya terlibat dalam serangan ke rumah sakit.

Menurut Paulo Pinheiro, ketua panel investigasi PBB, dalam jumpa pers,“Anak-anak dihujani tembakan di sekolah, orang tua dihujani tembakan di pasar, pasien dihujani tembakan di rumah sakit. Seluruh keluarga dibombardir bahkan ketika mencoba melarikan diri dari serangan ini."

Pemerintahan Presiden Suriah, Bashar al-Assad, telah membantah sejumlah tuduhan kejahatan perang dari PBB sebelumnya.

Tim investigasi PBB juga menuding kelompok Hayat Tahrir al-Sham, yang merupakan kelompok jihad, terlibat kejahatan perang.

Ini terjadi karena kelompok ini pernah menembakkan artileri ke wilayah pemukiman tanpa ada tujuan militer yang obyektif.

Kelompok HTS ini dulu bernama Nusra Front, yang dituding terlibat dalam tindakan penyiksaan dan mengeksekusi tahanan di Suriah. “Semua pihak melakukan kejahatan perang,” kata Paulo Pinheiro, ketua tim panel PBB.

Berita terkait

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

1 jam lalu

Ukraina Berharap Indonesia Hadiri KTT Perdamaian di Swiss Bulan Depan

Dubes Ukraina mengatakan pemerintah Indonesia belum mengonfirmasi kehadiran di KTT Perdamaian, yang akan berlangsung di Swiss bulan depan.

Baca Selengkapnya

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

8 jam lalu

Kementerian Luar Negeri Rusia Kesal Volodymyr Zelensky Bawa-bawa Tuhan dalam Perang Ukraina

Volodymyr Zelensky disebut Kementerian Luar Negeri Rusia sedang hilang akal karena membawa-bawa Tuhan dalam konflik dengan Moskow.

Baca Selengkapnya

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

11 jam lalu

Zelensky Masuk dalam Daftar Buron Rusia, Ukraina Sebut Moskow Putus Asa

Ukraina menyebut Rusia mencari perhatian karena menetapkan Presiden Zelensky sebagai buronan.

Baca Selengkapnya

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

1 hari lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

1 hari lalu

Rusia Masukkan Volodymyr Zelensky Dalam Daftar Buronan

Kementerian Dalam Negeri Rusia mengeluarkan surat perintah penangkapan terhadap Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

2 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

2 hari lalu

Antisipasi Protes Anti-Israel, Penyelenggara Eurovision Larang Pengibaran Bendera Palestina

Keputusan penyelenggara Eurovision diambil meskipun ketegangan meningkat seputar partisipasi Israel

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

2 hari lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

2 hari lalu

Palestina: Tidak Ada Guna Membahas Gaza di PBB

Dubes Palestina untuk Austria menilai upaya membahas Gaza pada forum PBB tidak akan berdampak pada kebijakan AS dan Eropa yang mendanai genosida.

Baca Selengkapnya