Longsor di Myanmar, Mahasiswa Jadi Korban Tewas

Minggu, 5 Juli 2020 11:30 WIB

Saw Myint Tun, mahasiswa Myanmar bekerja di pertambangan batu giok demi mengubah nasib keluarga, namun tewas dalam longsor. Sumber: Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Saw Myint Tun, 21 tahun, mahasiswa di sebuah universitas di Myanmar pada Februari 2020 lalu melakukan perjalanan dari rumahnya ke kawasan pertambangan Hpakant, wilayah tengah Myanmar. Perjalanan Myint Tun ketika itu untuk bekerja sebagai penambang yang diharapkan bisa mengubah nasib perekonomian keluarga.

Perjuangan Myint Tun untuk meningkatkan taraf hidup keluarga berakhir tragis saat dia menjadi satu dari 170 korban tewas musibah longsor limbah penambangan pada Kamis, 2 Juli 2020. Pada Sabtu, 4 Juli lalu, keluarga melakukan upacara pemakaman untuk melepas kepergian Myint Tun ke pangkuan Tuhan.

Petugas mengevakuasi jasad korban longsor di area pertambangan batu giok di Hpakant, Myanmar, 2 Juli 2020. Longsor terjadi setelah tumpukan limbah pertambangan runtuh ke sebuah danau dan mengubur banyak pekerja dengan lumpur dan air. MYANMAR FIRE SERVICES DEPARTMENT/via REUTERS

Myint Tun berasal dari negara bagian Rakhine, daerah termiskin di Myanmar. Lilin di sekitar peti mati Myint Tun dinyalakan. Doa-doa Budha dilantunkan agar arwah Myint Tun tenang di alam akhirat.

Jarang sekali mahasiswa melakukan pekerjaan sebagai penambang mengumpulkan uang saku untuk semester berikutnya. Sumber di Pemerintah Myanmar mengatakan ada beberapa korban bekerja paruh waktu sebagai pencari batu giok, memisahkan batu-batu berharga itu dari residu.

Advertising
Advertising

Para penambang individu mencari batu-batu berharga di Hpakant, yang telah menjadi kawasan industri batu giok bernilai miliaran-dolar. Pada Kamis lalum longsor dari limbah penambangan menimpa para penambang sehingga mengubur mereka dengan lumpur tebal.

Puluhan penambang sudah dikremasi di Hpakant pada Sabtu, 4 Juli 2020 dan 41 jenazah lainnya dikubur dalam sebuah kuburan massal. Sebelumnya sebanyak 71 korban tewas sebelumnya sudah dimakamkan di kuburan massal pada Jumat, 3 Juli.

Myanmar mensuplai hampir 90 persen batu giok yang sebagian besar diekspor ke Cina. Kelompok-kelompok HAM mengatakan industri ini dipenuhi dengan pelanggaran, di mana setiap tahun ada saja korban meninggal.

Berita terkait

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

11 jam lalu

Warga Panama Selenggarakan Pemilihan Umum

Warga Panama pada Minggu, 5 Mei 2024, berbondong-bondong memberikan hak suaranya dalam pemilihan umum untuk memilih presiden

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

20 jam lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

21 jam lalu

Atasi Penerima KIP Kuliah yang Tidak Tepat Sasaran, Kemendikbud Minta Kampus Evaluasi

Viralnya kasus dugaan penerima KIP Kuliah bergaya hedon, Kemendikbudristek akan mengambil langkah.

Baca Selengkapnya

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

1 hari lalu

Viral Dugaan Penyalahgunaan KIP Kuliah Mahasiswa Undip, Kemendikbud: Tanggung Jawab Kampus

Sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah menjadi perbincangan karena menampilkan gaya hidup mewah.

Baca Selengkapnya

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

1 hari lalu

Banjir dan Longsor di Kabupaten Luwu Menewaskan 14 Warga

Kabupaten Luwu turut dilanda banjir dan longsor akibat hujan sejak Jumat dinihari, 3 Mei 2024. BNPB melaporkan 14 warga lokal meninggal dunia.

Baca Selengkapnya

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

1 hari lalu

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Boleh Bekerja Jadi Reseller Hingga Youtuber

Sebelumnya viral sejumlah mahasiswa penerima KIP Kuliah di Universitas Diponegoro atau Undip yang diduga melakukan penyalahgunaan bantuan.

Baca Selengkapnya

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

1 hari lalu

Ratusan Mahasiswa Universitas Indonesia Gelar Aksi Simbolik UI Palestine Solidarity Camp

Ratusan mahasiswa Universitas Indonesia menggelar aksi solidaritas bagi warga Palestina dan mahasiswa di Amerika yang diberangus aparat.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Ungkap Rentetan Kekerasan Polisi Terhadap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International Indonesia mendesak polisi segera membebaskan puluhan mahasiswa yang ditangkap saat Hari Buruh dan Hari Pendidikan.

Baca Selengkapnya

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

1 hari lalu

Amnesty International Kecam Polisi Masuk ke dalam Kampus dan Menangkap Mahasiswa di Makassar

Amnesty International kecam kekerasan polisi di dua kampus di Makassar saat Hari Buruh Internasional dan Hari Pendidikan Nasional.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

1 hari lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya