Meghan Markle Merasa Tak Dilindungi dari Berita Bohong

Jumat, 3 Juli 2020 15:30 WIB

Seorang anak bernama Poppy Dean, memberikan kue kepada Meghan Markle, Duchess of Sussex saat acara coffee morning bersama keluarga militer di Broom Farm Community Centre, Windsor, 6 November 2019. Sgt Paul Randall/MoD/Handout via REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Duchess of Sussex atau Meghan Markle mengklaim selama hamil dia dibiarkan tak mendapat perlindungan sebagai keluarga kerajaan dari berita bohong dan berita-berita yang bisa merusak imagenya. Klaim itu berdasarkan sebuah dokumen yang bocor dan dipublikasi pada Selasa, 30 Juni 2020.

Situs english.alarabiya.net mewartakan klaim itu dibuat sebagai bagian dari kasus Meghan melawan media Inggris, The Mail.

Meghan Markel saat menghadiri Remembrance Sunday service di London, Ahad (10/11). Instagram/@sussexroyal

Meghan yang mantan aktris warga negara Amerika Serikat ini mengklaim adanya pelanggaran privasi, hak-hak perlindungan atau dan copyright atas publikasi ekstrak surat Meghan pada ayanya, Thomas Merkel, yang ditulis setelah dia menikahi Pangeran Harry.

Dalam dokumen yang bocor tersebut, Meghan menulis dia telah menjadi subjek sebuah kesalahan besar dan rusak citranya oleh media Inggris, khususnya oleh media yang digugat. Kondisi ini telah menyebabkan tekanan emosional yang sangat besar dan merusak kesehatan mentalnya.

Advertising
Advertising

Dokumen tersebut juga mengacu pada sebuah artikel yang diterbitkan di sebuah majalah asal Amerika Serikat, People. Dalam pemberitaan disebutkan berdasarkan lima teman Meghan yang tidak disebut identitasnya, mereka mengklaim peduli pada kondisi Meghan setelah munculnya sejumlah laporan. Media itu secara luas menyebut Meghan tidak diwawancarai dalam pemberitaan media di Inggris.

Pada Mei 2018 saat Meghan menikahi Pangeran Harry, teman-teman Meghan mengklaim momen pernikahan itu telah membantu menghasilkan US$ 1,3 miliar atau Rp 18 triliun di sektor pariwisata Inggris.

Pasangan Pangeran Harry – Meghan sudah memutuskan berhenti sebagai anggota senior keluarga Kerajaan Inggris pada tahun ini. Pasangan itu telah melancarkan perang terhadap media, khususnya tabloid. Pangeran Harry mengkaitkan hal ini sebagai kampanye kejam melawan istrinya, di mana perlakuan semacam ini mirip dengan yang dialami ibunya, Putri Diana.

Putri Diana meninggal dalam sebuah kecelakaan mobil pada Agustus 1997 di Pari, Prancis. Ketika itu mobil yang ditumpanginya berusaha menghindari kejaran juru foto atau paparazzi

Berita terkait

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

9 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

3 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

3 hari lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

4 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

4 hari lalu

Indonesia akan Gugat KPK Inggris soal Kasus Suap Pembelian Pesawat Garuda

Lembaga antikorupsi Inggris, Serious Fraud Office (SFO), mendapat kompensasi 992 juta Euro terkait kasus suap pembelian pesawat Garuda pada 2017

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

5 hari lalu

Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

5 hari lalu

Sepak Terjang Band Metal Kontroversial dari Inggris Cradle of Filth

Cradle of Filth tak hanya sebuah band metal, mereka simbol keberanian untuk mengekspresikan ketidaknyamanan, kegelapan, dan imajinasi lintas batas.

Baca Selengkapnya

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

6 hari lalu

Inggris akan Bangun Tugu Peringatan bagi Tentara Muslim Pahlawan Perang Dunia

Inggris membangun tugu peringatan perang untuk jutaan tentara Muslim yang bertugas bersama pasukan Inggris dan Persemakmuran selama dua perang dunia

Baca Selengkapnya

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

7 hari lalu

Irlandia Kewalahan Hadapi Naiknya Jumlah Imigran

Dampak dari diloloskannya RUU Safety of Rwanda telah membuat Irlandia kebanjiran imigran yang ingin meminta suaka.

Baca Selengkapnya