Amerika: Uighur Disterilkan Secara Paksa di Xinjiang

Selasa, 30 Juni 2020 15:03 WIB

Para pengungsi membagi kisah hidup mereka selama berada dalam pusat-pusat penahanan Xinjiang, dimana PBB mengatakan terdapat lebih dari 1.000.000 etnis Uighur ditahan disana. Sumber: Getty Image/metro.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengaku terkejut membaca laporan terbaru terkait situasi Uighur di Xinjing, Cina. Pada laporan yang ia terima dari lembaga think-tank asal Washington, Jamestown Foundation, masyarakat Uighur meghadapi aborsi dan sterilisasi paksa di Xinjiang oleh Partai Komunis Cina.

"Temuan yang mengejutkan dan mengerikan," ujar Pompeo sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 30 Juni 2020.

Pada laporan yang diterbitkan Jamestown Foundation, ada tiga temuan besar terkait komunitas Uighur di Xinjiang. Temuan pertama, pertumbuhan penduduk di sana menurun drastis. Sepanjang tahun 2015 hingga 2018, angka pertumbuhan turun sebanyak 84 persen. Bahkan, di salah satu kawasan Uighur, pertumbuhan penduduknya nyaris nol sepanjang tahun ini.

Temuan kedua, Pemerintah Cina memeberikan hukuman berat bagi mereka yang melanggar peraturan pengendalian populasi. Sebagai contoh, mereka yang tidak mau mengkonsumi pil KB (keluarga berencana) akan dijebloskan ke dalam penjara.

Adapun temuan besar ketiga, Pemerintah Cina melakukan praktik sterilisasi masal terhadap komunitas Uighur. Targetnya adalah perempuan-perempuan dalam usia subur. Mengerikannya, 80 persen program sterilisasi di Cina semuanya berlokasi di Xinjiang. Padahal, Xinjiang hanya berkontribusi 1,8 persen dari total populasi di Cina. Hal inilah yang mengejutkan Pompeo.

Pompeo melanjutkan bahwa temuan Jamestown Foundation mirip dengan temuan Amerika selama ini soal praktik Partai Komunis Cina di Xinjiang. Menurutnya, apa yang ditunjukkan Cina di Xinjiang adalah penghinaan terhadap sucinya nyawa manusia.

"Kami mendesak Partai Komunis Cina untuk segera mengakhiri praktik mengerikan tersebut. Kami juga meminta semua negara untuk mendukung kami menghentikan isu yang tidak menusiawi ini," ujar Pompeo dalam keterangannya.

Menanggapi pernyataan Pompeo dan laporan Jamestown Foundation, juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina, Zhao Lijian, menganggap sebagai disinformasi. Menurutnya, sejumlah organisasi memang sengaja menggoreng isu tidak benar soal situasi Uighur di Xinjiang. "Tuduhan mereka jelas tidak berdasar," ujar Zhao Lijian.

ISTMAN MP | AL JAZEERA

Berita terkait

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

24 menit lalu

Terkini: Usulan BTN Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, Pro Kontra Rencana Buka Lahan 1 Juta Ha untuk Padi Cina

BTN mengusulkan skema dana abadi untuk membiayai program 3 juta rumah yang dicanangkan oleh pasangan Capres-cawapres terpilih Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

19 jam lalu

Huawei Kembali ke Posisi Atas Penguasa Pasar Ponsel di Cina

Honor dan Huawei menempati posisi pertama pangsa pasar ponsel pintar di negara asalnya, Cina., menurut IDC

Baca Selengkapnya

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

22 jam lalu

Antony Blinken Minta Beijing Beri Kesetaraan Kesempatan untuk Pengusaha Amerika di Cina

Antony Blinken menyerukan pada Cina agar memberikan kesempatan yang sama pada para pelaku bisnis dari Amerika Serikat di Cina.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

1 hari lalu

Terpopuler: Kontroversi 1 Juta Hektare Padi Cina di Kalimantan, Deretan Alasan BI Naikkan Suku Bunga

Berita terpopuler bisnis pada 24 April 2024, dimulai rencana Cina memberikan teknologi padi untuk sejuta hektare lahan sawah di Kalimantan.

Baca Selengkapnya

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

1 hari lalu

Benarkah Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Akan Lebih Sukses Dibanding Jakarta-Bandung?

Pengamat dari MTI membeberkan alasan proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya bakal lebih sukses ketimbang Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

2 hari lalu

Lahan Sejuta Hektar untuk Padi Cina: Upaya Luhut, Keheranan Pakar IPB dan Contoh Sukses di Gurun Dubai

Menko Luhut mengatakan, Cina bersedia untuk mengembangkan pertanian di Kalimantan Tengah dengan memberikan teknologi padinya.

Baca Selengkapnya

Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

2 hari lalu

Luhut Rencanakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina, Apa Bedanya dengan Kereta Cepat Jakarta-Bandung?

Luhut menggadang-gadang proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan Cina. Berikut perbedaan spesifikasi dan lainnya dari Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

2 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

2 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

2 hari lalu

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya