Anak Punya Pinjaman Mahasiswa, Keluarga Kaget Rumah Disita
Reporter
Non Koresponden
Editor
Suci Sekarwati
Sabtu, 27 Juni 2020 15:07 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Satu keluarga di Thailand memohon bantuan setelah rumah mereka disita dan dijual senilai 2 juta bath atau 900 juta untuk melunasi utang biaya kuliah (atau pinjaman mahasiswa) sebesar 17 ribu bath atau Rp 7,8 juta.
Keluarga tersebut mengajukan komplain ke Damrong Dharma Centre setelah menerima surat pemberitahuan dari Phrae Legal Execution Office yang menjelaskan rumah mereka sudah dijual dalam lelang seharga lebih dari 2 juta bath.
Situs asiaone.com mewartakan salah satu anggota keluarga tersebut Kornthip Wongtawan menceritakan kakak perempuannya mengambil student loan (pinjaman mahasiswa) agar bisa kuliah di Institut Pertanian Phrae. Setelah lulus kuliah, dia membayar cicilan pinjaman mahasiswa itu.
Masalah muncul ketika kakak Kornthip pindah kerja ke provinsi lain di Thailand. Dia berhenti membayar pinjaman mahasiswa itu untuk sementara waktu sehingga total meninggalkan utang lebih dari 17 ribu bath.
Secara mengejutkan, keluarga Kornthip menerima surat pemberitahuan yang menyebut rumah mereka disita karena berstatus sudah dijual. Awalnya keluarga Kornthip tak tahu bunyi surat tersebut karena orang tua dan pamannya buta huruf. Surat tersebut, lalu dikirim ke kakak Kornthip.
Setelah membaca surat tersebut, kakak perempuan Kornthip segera pulang ke rumah dan benar saja rumah berstatus sudah dijual.
Keluarga Kornthip sangat terkejut dan tidak mengerti kenapa rumah mereka sampai dijual otoritas. Sebab rumah tersebut milik ayah Kornthip, yang tidak diutangkan atas nama putrinya.
Direktur Phrae Legal Execution Office, Krisana Klaanphat dan Direktur Kehakiman Jiraphon Permpoontham mendatangi Damrong Dharma Centre untuk menyelidiki kasus penjualan rumah ini. Keduanya masih belum bisa memberikan keterangan pada media.