Analis Sebut Alasan Militer Iran Bangun Pabrik Serbuk Aluminium

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 25 Juni 2020 14:59 WIB

Suasana uji coba rudal misil generasi terbaru dalam latihan militer di Teluk Oman, Iran, 17 Juni 2020. Iran mengklaim telah berhasil menguji coba rudal buatan dalam negeri. WANA (West Asia News Agency) via REUTERS

TEMPO.CO, Teheran - Direktur Non-Proliferasi dan Program Kebijakan Nuklir di International Institute for Strategic Studies, Michael Ellemna, mengatakan militer Iran memiliki tujuan strategis dengan membangun fasilitas rahasia produksi serbuk aluminium.

“Memproduksi serbuk aluminium untuk bahan bakar rudal memberi Iran kontrol yang lebih besar untuk rantai pasokan dan kualitasnya,” kata Elleman seperti dilansir Reuters pada Rabu, 24 Juni 2020.

Produksi aluminium itu dilakukan oleh perusahaan bernama Iran Alumina Company, yang pabriknya berlokasi di dekat Kota Jajarm.

Iran Alumina merupakan anak perusahaan dari perusahaan tambang milik pemerintah Iran yaitu Iranian Mines dan Mining Industries Development and Renovation Organisastion.

Bauksit diproses menjadi alumina, yang digunakan untuk memproses logam aluminium.

Advertising
Advertising

Logam ini lalu menjadi bahan baku untuk memproduksi serbuk itu.

Serbuk aluminium digunakan dalam beragam produk seperti cat, elektronik hingga panel surya dan kembang api.

Karena bersifat eksplosif, serbuk aluminium menjadi bahan bakar untuk peluncuran rudal.

Saat serbuk ini dicampur dengan oksigen, maka energi berjumlah besar muncul.

Soal produksi serbuk aluminium ini, pemerintah Inggris menanggapi secara umum.

“Kami merasa prihatin dengan program rudal balistik Iran, yang mengganggu stabilitas wilayah dan mengancam keamanan wilayah,” begitu pernyataan dari pemerintah Inggris.

PBB telah mengeluarkan larangan untuk meredam program rudal dan nuklir Iran.

Misalnya, DK PBB pada 20 Juni 2010 mengeluarkan resolusi 1929, yang melarang negara lain mendukung secara teknis dan teknologi pembuatan rudal kepada Iran.

Pada 2010, otoritas Singapura mencegat pengiriman 302 drum serbuk aluminium, yang akan dikirim dari Iran dan berasal dari Cina.

Berita terkait

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

1 jam lalu

Pengakuan Palestina sebagai Negara Berdaulat akan Jadi Pukulan Telak bagi Israel

Menteri Luar Negeri Turkiye sangat yakin pengakuan banyak negara terhadap Palestina sebagai sebuah negara akan menjadi pukulan telak bagi Israel

Baca Selengkapnya

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

3 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

5 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

19 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

22 jam lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

1 hari lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

1 hari lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

1 hari lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya