Profesional Medis Inggris Khawatir Gelombang kedua Covid-19

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 25 Juni 2020 14:01 WIB

Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berbicara selama pidato kenegaraan dari Downing Street No 10 di tengah wabah penyakit virus corona masih berlanjut, London, Inggris, 10 Mei 2020. [Andrew Parsons / No 10 Downing Street / Handout melalui REUTERS]

TEMPO.CO, London – Sejumlah tokoh medis Inggris memperingatkan pemerintah soal kemungkinan terjadinya gelombang kedua Covid-19.

Ini merupakan salah satu peringatan kuat para praktisi kesehatan kepada pemerintahan Perdana Menteri Boris Johnson.

“Inggris merupakan salah satu negara di dunia dengan jumlah kematian tertinggi akibat Covid-19. Namun, jumlah kasus baru telah berkurang,” begitu dilansir Reuters pada Kamis, 25 Juni 2020.

Saat ini, pemerintah Inggris sedang berencana mengurangi sejumlah pembatasan kegiatan sosial dan ekonomi terkait pandemi Corona mulai 4 Juli 2020.

Ini dilakukan untuk membantu ekonomi negara, yang menghadapi penurunan terdalam dalam tiga abad terakhir.

Advertising
Advertising

“Bukti yang ada mengindikasikan adanya lonjakan kasus baru Covid-19 secara lokal dan kemungkinan terus bertambah dan ini menjadi risiko gelombang kedua Covid-19,” begitu pernyataan sejumlah tokoh medis dalam surat yang dilansir British Medical Journal.

Surat ini ditandatangani oleh 15 tokoh dari organisasi kesehatan profesional dan asosiasi bisnis.

Ini seperti Royal College of Surgeons, Royal College of Physicians, Royal College of Emergency Medicine, dan British Medical Association.

Sejumlah negara Eropa, yang baru saja melakukan relaksasi lockdown, menyaksikan dengan khawatir kemunculan sejumlah kasus baru Covid-19.

Ini seperti yang terjadi di Jerman, yang mengalami paparan Covid-19 di sebuah pabrik pengepakan daging seperti dilansir media DW. Ada seribu pegawai perusahaan yang terbukti terpapar Covid-19.

Kasus ini membuat otoritas setempat menerapkan karantina terhadap sekitar 6.500 pegawai perusahaan daging dan keluarganya. Dua kota kecil juga menjalani lockdown.

Sebaliknya, pemerintahan PM Inggris, Boris Johnson, berencana melonggarkan lockdown dengan membuka kembali pub, restoran, dan hotel mulai 4 Juli 2020.

Dia meminta publik tetap waspada terhadap Covid-19. Namun, dia meyakini tidak akan terjadi gelombang kedua Covid-19, yang akan merepotkan rumah sakit di Inggris.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

7 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

14 jam lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

15 jam lalu

Profil Marco Reus yang akan Hengkang dari Borussia Dortmund

Borussia Dortmund mengumumkan, Marco Reus akan meninggalkan klub akhir musim ini dan berstatus bebas transfer

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

1 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

3 hari lalu

Perusahaan Malaysia dan Jermat Minat Investasi di IKN, OIKN Sebut 3 LoI, Rencana Kantor Kedubes Pindah hingga..

Deputi Otorita IKN Agung Wicaksono menyatakan beberapa perusahaan dari Malaysia dan Jerman telah menyatakan minatnya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya