Lembaga Pemerintah Australia Jadi Korban Peretasan Besar-besaran

Jumat, 19 Juni 2020 17:34 WIB

Perdana Menteri Australia Scott Morrison berbicara selama konferensi pers bersama yang diadakan dengan Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern di Admiralty House di Sydney, Australia, 28 Februari 2020. [REUTERS / Loren Elliott / File Foto]

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga-lembaga Pemerintah Australia menjadi korban peretasan besar-besaran pada hari ini, Jumat, 19 Juni 2020. Dikutip dari CNN, Perdana Menteri Australia Scott Morrison menyebut pereteasan tersebut sebagai kejahatan yang sistematis dan terencana.

"Pelaku dari negara tertentu membidik seluruh organisasi penting di Australia mulai dari yang bergerak di sektor perindustrian, politik, pendidikan, kesehatan, hingga mereka yang mengoperasikan infrastruktur vital," ujar Morrison.

Morrison tidak menyebutkan secara spesifik lembaga mana saja yang diserang. Ia hanya menyebut sektor-sektornya. Walau begitu, ia memastikan bahwa tidak ada data sensitif pemerintah yang berhasil dicuri dalam peretasan itu.

Perihal pelaku, Morrison masih enggan menyebutkan nama. Ia hanya menyebutkan bahwa pelaku beraksi dengan dukungan sebuah negara. Menurutnya, tidak banyak peretas yang disokong sebuah negara dalam beraksi.

"Sangat jelas terlihat bahwa pelaku dibantu oleh sebuah negara. Hal itu terlihat jelas dari kemampuannya," ujar Morrison.

Ditanyai apakah Cina termasuk terduga pelaku peretasan, Morrison menjawab diplomatis. Ia tidak mengiyakan, namun mengatakan bahwa dirinya tidak bisa mengendalikan spekulasi yang berkembang.

"Ini bukan perkara baru. Serangan ini adalah masalah rutin yang dihadapi Australia. Saya memberikan keterangan pada hari ini karena frekuensi peretasan terus bertambah," ujar Morrison.

Kementerian Luar Negeri Cina, hingga berita ini ditulis, belum memberikan komentar atas spekulasi yang berkembang. Adapun dugaan mengarah ke sana karena aksi peretasan oleh Cina bukanlah rahasia umum. Di sisi lain, hubungan Cina dan Australia memanas akibat masalah investigasi asal usul virus Corona.

Australia meminta negara-negara untuk melakukan investigasi bersama untuk mengungkap asal usul virus Corona. Cina tidak menyukai itu, menganggap Australia mencoba memojokkan Cina dan hanya menuruti kemauan Amerika.

ISTMAN MP | CNN

Berita terkait

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

56 menit lalu

Hasil Piala Uber 2024: Tim Bulu Tangkis Putri Cina dan Jepang Bakal Duel di Semifinal

Tim bulu tangkis putri Cina dan Jepang melenggang mulus ke semifinal Uber Cup atau Piala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

1 jam lalu

Aplikasi Soal UTBK Mati Tanpa Upaya Peretasan, Pengamat Siber: Memalukan

Kejadian pada hari pertama UTBK itu tidak ada indikasi kesengajaan menunda waktu tes untuk mendapatkan bocoran jawaban.

Baca Selengkapnya

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

1 jam lalu

Ahli Soroti Transisi Energi di Indonesia dan Australia

Indonesia dan Australia menghadapi beberapa tantangan yang sama sebagai negara yang secara historis bergantung terhadap batu bara di sektor energi

Baca Selengkapnya

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

4 jam lalu

Aktivitas Seru dan Unik di Pulau Rottnest Perth Australia, Selfie dengan Quokka hingga Melihat Singa Laut Berjemur

Pulau Rottnest di sebelah barat Perth, Australia, menawarkan berbagai aktivitas yang seru dan unik.

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

19 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

20 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

1 hari lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

1 hari lalu

Serunya Menyusuri Jantung Kota Perth Australia dengan Becak

Ikuti perjalanan Tempo menyusuri ikon-ikon kota Perth, Australia, dengan peddle

Baca Selengkapnya

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

1 hari lalu

Kasus Terbaru Peretasan Game Pokemon, Jual Monster 4 Bulan Raup Jutaan Yen

Faktanya, ini bukan kasus pertama karena peretasan data dalam game-game Pokemon merajalela di antara pemain curang.

Baca Selengkapnya

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

1 hari lalu

Australia dan Indonesia Dukung Perempuan dalam Peradilan

Mahkamah Agung Indonesia saat ini memiliki representasi perempuan tertinggi di antara lembaga penegak hukum di Indonesia.

Baca Selengkapnya