MA Tolak Keinginan Trump Tutup Program Perlindungan Imigran

Jumat, 19 Juni 2020 12:00 WIB

Sejumlah imigran gelap Guatemala diproses masuk ke negaranya kembali, di bandara La Aurora, di Kota Guatemala, Guatemala, Selasa 15 Juli 2014. REUTERS/Jorge Dan Lopez

TEMPO.CO, Jakarta - Mahkamah Agung Amerika Serikat pada Kamis, 18 Juni 2020 menutup upaya Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk mengakhiri program Deferred Action for Childhood Arrivals (DACA). DACA adalah program perlindungan imigran yang masuk ke Amerika Serikat saat mereka masih anak-anak.

Situs edition.cnn.com mewartakan dalam putusannya Mahkamah Agung akan mengizinkan para penerima program DACA terus memperbaharui keanggotaan mereka dan mulai sekarang boleh tetap berada di Amerika Serikat. Akan tetapi, pemerintahan Trump masih punya kesempatan untuk mengambil langkah lagi membatalkan program ini.

Sejumlah imigran gelap Guatemala yang dideportasi dari Amerika serikat menunggu giliran untuk diproses masuk ke negaranya kembali, di bandara La Aurora, di Kota Guatemala, Guatemala, Selasa 15 Juli 2014. REUTERS/Jorge Dan Lopez

Sejak 2012, program DACA telah menjadi ‘tempat perlindungan’ dari ancaman deportasi bagi imigran muda di Amerika Serikat yang tak berdokumen yang masuk ke negara itu saat mereka masih anak-anak. Akan tetapi pada 2017, pemerintahan Trump berencana mengakhiri program DACA sehingga kondisi ini membuat para imigran muda tak berdokumen itu menjadi serba tak pasti.

Per Desember 2019, ada sekitar 649.070 anggota aktif penerima DACA di penjuru Amerika Serikat. Akan tetapi, penerima DACA ini rupanya imigran berasal dari berbagai negara di dunia. Data terbaru dari Pelayanan Imigrasi dan Warga Negara Amerika memperlihatkan ada 190 negara asal mereka yang menerima program ini.

Advertising
Advertising

Program DACA hanya bisa digunakan oleh mereka yang tiba di Amerika Serikat sebelum usia 16 tahun atau tiba di Negara Abang Sam tersebut sebelum 15 Juni 2007. Mereka tidak boleh berusia lebih dari 30 tahun saat Kementerian Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat memberlakukan kebijakan ini pada 2012 silam.

Pemerintah Amerika Serikat sudah menghentikan pengajuan permohonan baru DACA pada 2017, namun keputusan ini tampaknya akan diperbaharui sebagai dampak putusan Mahkamah Agung. Menurut Center for American Progress, lembaga yang menganalisis data pemerintah, sekitar 256 ribu anak-anak di Amerika Serikat setidaknya salah satu orang tuanya adalah imigran penerima program DACA.

Berita terkait

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

3 jam lalu

Top 3 Dunia: Jusuf Kalla Bertemu Hamas Hingga AS-Israel Diduga Langgar Hukum Internasional

Berita Top 3 Dunia pada Selasa 7 Mei 2024 diawali oleh kabar Ketua Umum PMI Jusuf Kalla meminta kelompok Palestina Hamas untuk bersatu dengan Fatah

Baca Selengkapnya

Alasan Mahkamah Agung Tak Lagi Publikasikan Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan

10 jam lalu

Alasan Mahkamah Agung Tak Lagi Publikasikan Putusan Cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan

Juru bicara Mahkamah Agung Suharto mengatakan sejak putusan cerai Ria Ricis dan Teuku Ryan dimuat di direktori, sudah diunduh sebanyak 623.766 kali.

Baca Selengkapnya

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

11 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

12 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

13 jam lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

13 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

14 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

15 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

15 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

16 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya