TEMPO.CO, Jakarta - Dame Vera Lynn, penyanyi Inggris terkenal yang lagu-lagunya memberi semangat bagi tentara Inggris dalam Perang Dunia II kemarin wafat di usia 103 tahun.

"Keluarga sangat berduka mengumumkan kepergian salah satu penghibur terbaik Inggris di usia 103. Dame Vera Lynn, yang tinggal di Ditchling, East Sussex, wafat dini hari ini, 18 Jubni 2020 dengan dikeliling keluarga dekatnya," demikian pernyataan keluarga yang dilaporkan The Associated Press.

Lynn dikenang karena lagu dan suara yang menyentuh hati saat menyanyikan lagu untuk memberi semangat kepada pasukan Inggris dalam Perang Dunia II. Lagu terkenal yang diidentikkan dengan Lynn adalah We'll Meet Again dan The White Cliffs of Dover.

Ucapan duka mendalam atas kepergian Lynn disampaikan oleh Ratu Elizabeth II, Perdana Menteri Boris Johnson, para veterang perang, pemimpin partai politik, para artis hingga pengagumnya.

"Pesona dan suaranya yang luar biasa memikat dan mengangkat negara kami dari masa paling gelap. Suaranya akan hidup di hati generasi yang akan datang," kata PM Johnson.

Lynn yang rendah hati mendapat tempat di hati para penggemarnya dengan mendapat julukan "The Forces' Sweetheart setelah lagunya menempati puncak teratas di tahun 1939 dalam jajak pendapat Daily Express yang meminta para tentara menyebut nama artis musik favorit mereka.

Lynn yang bernama lengkap Vera Margaret Welch lahir pada 20 Maret 1917 di kawasan buruh pabrik di East Ham, London.

Nama Vera Lynn diambil dari nama kecil neneknya. Mengawali karir sebagai penyanyi di usia 7 tahun di klub sosial. Dia tidak menyelesaikan sekolahnya di usia 11 tahun dan mulai mengikuti tur.

Lynn bahkan terbang ke Burma, sekarang Myanmar, untuk menghibur tentara Inggris. Perjalanan yang sulit saat itu demi menghibur para pasukan yang tengah menghadapi Perang Dunia II.

Di usia 17 tahun, Lynn menjadi penyanyi di satu band dan di usia 21 namanya mulai terkenal.

Vera Lynn menikah dengan seorang musisi Harry Lewis pada tahun 1941 dan memiliki seorang anak perempuan, Virginia.