Brazil Mulai Kehabisan Tempat untuk Menguburkan Pasien Covid-19

Senin, 15 Juni 2020 16:30 WIB

Petugas penggali makam menggali ulang kuburan para pasien virus corona agar bisa mendapatkan ruang untuk menguburkan korban Covid-19 yang terus bertambah. Sumber: RAPHAEL ALVES/EPA-EFE/Shutterstock/mirror.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Otoritas Brazil terpaksa menggali lagi makam pasien yang meninggal karena virus corona atau Covid-19 agar bisa mendapatkan ruang lebih untuk mengubur pasien berikutnya yang meninggal. Angka kematian akibat virus corona di Brazil terus mengalami kenaikan.

Dikutip dari mirror.co.uk, angka pasien virus corona yang meninggal di Brazil sebanyak 42.791 orang. Sedangkan jumlah kasus virus corona di Samba itu sebanyak 851 ribu kasus.

Brazil telah menjadi negara kedua di dunia yang paling terpukul oleh wabah virus corona setelah Amerika Serikat. Di urutan ketiga, diisi oleh Inggris.

Petugas makam di Brazil menggali ulang kuburan para makam pasien virus corona dan makam lama agar bisa mendapatkan ruang untuk memakamkan pasien-pasien meninggal virus corona lainnya. Sumber: mirror.co.uk/Getty Images

Brazil telah menjadi pusat wabah virus corona di kawasan Amerika Selatan. Kota Sao Paulo telah menjadi area dengan angka kematian tertinggi, yakni 5.480 pasien virus corona yang meninggal.

Advertising
Advertising

Belum lama ini, tersebar foto-foto memprihatinkan saat otoritas menggali ulang makam-makam pasien meninggal virus corona demi bisa menyisakan ruang bagi pasien lain yang juga tidak dapat diselamatkan.

Otoritas pengelola makam di Kota Sao Paulo mengatakan mereka yang meninggal tiga tahun lalu akan digali lagi makamnya agar lebih banyak ruang tersisa bagi para korban meninggal Covid-19. Para penggali kubur akan mengumpulkan tulang-belulang mereka yang sudah meninggal lalu menempatkannya di ruang penyimpanan sebelum di kirim ke tempat-tempat pemakaman khusus yang sudah disiapkan dalam tempo 15 hari ke depan.

Dalam pernyataan, tulang-belulang mereka yang sudah meninggal tiga tahun lalu itu, rencananya akan ditempatkan di ossuaries umum. Ossuaries adalah sebuah gedung atau sumur atau tempat yang dibangun khusus sebagai tempat peristirahatan terakhir sisa-sisa kerangka manusia.

Seorang petugas penggali kubur di Sao Paolo, Adenilson Costa, mengutarakan kekhawatirannya karena saat ini lockdown di Brazil mulai dilonggarkan bertahap. Pada April tercatat mereka telah memakamkan 1.654 orang di kawasan pemakaman itu. Jumlah itu naik dibanding Maret yang lebih dari 500 orang.

“Mal-mal dan toko-toko mulai dibuka. Kami sungguh khawatir. Kami tidak memberlakukan jam malam, padahal kami masih di puncak penyebaran virus corona dan tak banyak masyarakat yang menyadari hal ini,” kata Costa.

Costa menceritakan saking sibuknya menyiapkan makam, dia bahkan sampai tidak tahu kerabatnya dimakamkan tak jauh dari lokasinya berada. Presiden Brazil Jair Bolsonaro saat ini dihujani kritik terkait caranya menangani pandemik virus corona.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

4 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

4 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

5 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

5 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

11 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

11 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

12 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

16 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya