Direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus. Christopher Black/WHO/Handout via REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), menyatakan bahwa kondisi pandemi virus Corona (COVID-19) secara global malah semakin parah. Hal tersebut menyusul jumlah total kasus yang sudah melebihi 7 juta orang.
"Dari 10 hari terakhir, sembilan di antaranya memiliki jumlah kasus di atas 100 ribu per hari. Pada Ahad kemarin, ada 136 ribu kasus baru atau yang tertinggi sejauh ini," ujar Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, sebagaimana dikutip dari New York Times, Selasa, 9 Juni 2020.
Per berita ini ditulis, total jumlah kasus virus Corona di seluruh dunia adalah 7,2 juta. Sementara itu, untuk mereka yang meninggal, ada 408 ribu jiwa.
Tedros melanjutkan, 75 persen dari jumlah kasus baru pada Ahad kemarin berasal dari 10 negara saja. Negara-negara itu kebanyakan berada di benua Amerika dan Asia
Tedros menduga peningkatan yang drastis tersebut dikarenakan unjuk rasa anti-rasialisme atas kasus kematian George Floyd. Oleh karenanya, kepada siapapun yang akan mengikuti demonstrasi, ia mengingatkan warga untuk tetap waspada dan menjaga jarak sosial.
Sementara pandemi virus Corona semakin parah, Selandia Baru sudah merasakan buah kerja keras mereka melakukan pembatasan sosial. Kemarin Senin, Selandia Baru secara resmi menyatakan telah bebas dari virus Corona (COVID-19). Oleh karenanya, berbagai aktivitas sudah boleh dilakukan seperti semula.
Berbagai kafe di Selandia Baru sudah mencopot panduan pembatasan sosialnya, walaupun hand sanitizer tetap disediakan. Selain itu, tempat-tempat hiburan juga sudah mulai mengagendakan pesta perayaan terbebas dari Corona (COVID-19).
"Saya baru sadar bahwa sekarang saya sudah bisa memeluk seseorang," ujar warga Selandia Baru di Twitter. Tagar #COVIDFreeNZ juga populer di Twitter.
Revisi: Dalam versi sebelumnya, kami menyebut bahwa benua Amerika dan Asia Tenggara sebagai penyumbang terbanyak kasus virus Corona baru pada beberapa hari terakhir. Maksud kami adalah benua Amerika dan Asia. Atas kesalahannya kami mohon maaf.
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya
9 hari lalu
4 Rudal Iran yang Diwaspadai Amerika dan Sekutunya
Iran memiliki kapasitas teknis dan industri untuk mengembangkan rudal jarak jauh, termasuk Intercontinental Ballistic Missile (ICBM) atau Rudal Balistik Antarbenua.