Bush Izinkan Serangan ke Pakistan  

Reporter

Editor

Kamis, 11 September 2008 12:42 WIB

TEMPO Interaktif, Washington: Presiden Amerika Serikat George W. Bush secara rahasia menyetujui perintah yang mengizinkan pasukan Amerika Serikat melakukan operasi darat di Pakistan tanpa persetujuan negara itu sebelumnya.

New York Times melaporkan bahwa persetujuan bulan Juli lalu itu mengizinkan pasukan operasi khusus melakukan serangan dalam wilayah Pakistan, yang merupakan sekutu AS dalam pertempuran dengan Al-Qaidah dan Taliban.

"Situasi di wilayah persukuan tidak bisa ditolerir," kata pejabat senior AS kepada koran itu tanpa menyebutkan nama. "Kita harus lebih menyerang. Perintah telah dikeluarkan."

Menurut koran itu, pejabat AS mengatakan mereka akan memberitahu Pakistan kapan Amerika Serikat melakukan operasi di wilayah negara itu, namun mereka tidak akan meminta izin untuk itu.

Koran itu melaporkan bahwa pejabat-pejabat AS telah berdebat berbulan-bulan apakah akan mengizinkan serangan terhadap militan di Pakistan, menyusul peringatan intelijen AS bahwa Al-Qaidah dan kelompok-kelompok militan telah mengkonsolidasikan kekuatan mereka di barat laut Pakistan.

Laporan itu muncul seminggu setelah serangan lintas perbatasan yang dilakukan pasukan koalisi pimpinan AS yang berbasis di Afghanitan menewaskan 15 orang.

Kepala Staf Angkatan Darat Pakistan Jenderal Ashfaq Kayani kemarin mengkritik keras serangan itu dan mengatakan negaranya akan mempertahankan kedaulatannya apa pun yang terjadi.

"Kedaulatan dan integritas teritorial negara akan dipertahankan apa pun yang terjadi dan tidak ada pasukan luar yang diizinkan melakukan operasi di dalam wilayah Pakistan," ujaar Kayani.

"Dia mengatakan tidak ada persetujuan dengan pasukan koalisi bahwa mereka diizinkan untuk melakukan operasi di dalam wilayah perbatasan kami," ujarnya di sebuah media militer.

Kayani menyesalkan kematan warga sipil dalam serangan 4 September itu dan mengatakan serangan sembrono itu hanya membantu militan dan menambah semangat militansi di wilayah itu.

AFP/Erwin Z

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya