Corona Berkurang, Mal Amerika - Kanada Terapkan Social Distancing

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Kamis, 28 Mei 2020 08:52 WIB

Sejumlah pusat perbelanjaan di Amerika Serikat dan Kanada mulai beroperasi pada pekan ini dengan penerapan jaga jarak atau social distancing pengunjung dan pemakaian masker wajah. Los Angeles Times

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Kota Los Angeles mengumumkan rencana mengikuti panduan negara bagian California untuk mengizinkan kembali pusat perbelanjaan yang memiliki risiko kecil penularan virus Corona untuk kembali buka.

Ini juga berlaku untuk kegiatan menonton film secara drive-in atau dari dalam mobil dan berbagai sarana rekreasi dengan sejumlah pembatasan.

Kota LA merupakan episentrum penyebaran virus Corona di California dengan 2.100 korban jiwa.

Departemen Kesehatan Publik dari Los Angeles County melansir sejumlah pembatasan untuk diikuti pusat perbelanjaan dan sejumlah lokasi publik lainnya. Ini terjadi setelah jumlah korban infeksi virus Corona cenderung menurun.

“Semua sarana publik baik di dalam dan luar ruangan seperti pusat perbelanjaan bisa membuka bisnis dengan 50 persen dari kapasitas,” begitu dilansir LA Times pada Selasa, 26 Mei 2020.

Advertising
Advertising

Departemen juga mensyaratkan organisasi berbasis keyakinan bisa melakukan ibadah di tempat ibadah dengan maksimal jamaah 25 dari kapasitas bangunan atau maksimal 100 orang. Pengelola diminta memilih jumlah yang paling sedikit dari dua opsi di atas.

“Ini menjadi langkah penting bagi penduduk dan bisnis agar ada kejelasan dan konsistensi dalam mengambil langkah positif untuk membuka Kota Los Angeles,” kata Kathryn Barger, kepala pengawas Kota Los Angeles.

Sejumlah pusat perbelanjaan di Kanada juga mulai beroperasi pada pekan terakhir Mei 2020.

Namun, pengelola pusat perbelanjaan merasa khawatir pengunjung akan datang karena adanya kekhawatiran pandemi virus Corona atau Covid-19.

“Ini yang saya khawatirkan. Ini bisa terjadi di mal. Orang datng ke pusat perbelanjaan, mengikuti semua protokol kesehatan, datang ke toko yang ternyata tidak buka. Ini membuat kecewa,” kata Tim Sanderson, kepala ritel Jones Lang LaSalle di Kanada.

Sanderson mengatakan sejumlah persyaratan kesehatan telah digulirkan bagi para pengunjung mal.

Ini seperti arus pengunjung satu arah, jumlah tempat duduk dikurangi agar berjarak, penerapan jarak fisik atau physical distancing, menambah petugas keamanan.

“Ini bisa mengurangi pengalaman rasa nyaman saat berbelanja tapi ini sangat penting untuk mencegah munculnya pandemi ini lagi,” kata Sanderson seperti dilansir CBC.

Menurut Sanderson,”Jika kegiatan bisnis dibuka lalu ditutup lagi oleh pemerintah karena pandemi muncul lagi, saya pikir ini buruk bagi setiap orang. Tidak hanya buruk bagi kegiatan belanja dan ritel, tapi juga bagi psikologi publik dan semuanya.”

Di Detroit, Amerika Serikat, sejumlah mal juga kembali beroperasi. Namun, area bermain dan area minum umum masih tutup.

Namun, food court boleh beroperasi dengan meja dibuat berjarak agar pengunjung tetap berjauhan.

“Semua pengunjung dan pegawai pusat perbelanjaan harus menjaga jarak atau social distancing dan mengenakan masker wajah,” begitu dilansir Detroit News soal pencegahan kemunculan kembali pandemi Corona.

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

2 hari lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

3 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

10 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

10 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya