Akhiri Kerja Sama Keamanan, Palestina Hentikan Kontak dengan CIA

Jumat, 22 Mei 2020 18:00 WIB

Ketua juru runding Palestina Saeb Erekat selama konferensi pers setelah pertemuannya dengan diplomat asing, di Ramallah, di Tepi Barat yang diduduki Israel 30 Januari 2019. [REUTERS / Mohamad Torokman]

TEMPO.CO, Jakarta - Palestina telah menangguhkan kontak dengan CIA setelah mengakhiri koordinasi keamanan dengan Israel dan Amerika Serikat sebagai protes atas proposal Israel untuk mencaplok wilayah di Tepi Barat.

Saeb Erekat, sekretaris jenderal Organisasi Pembebasan Palestina, mengatakan pada Kamis bahwa Washington telah diberitahu tentang langkah itu setelah Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan pada hari Selasa pemerintahannya tidak lagi berkomitmen untuk perjanjian dengan Israel dan Amerika Serikat, termasuk pada koordinasi keamanan, seperti dikutip dari Reuters, 22 Mei 2020.

Saat bekerja sama dengan Badan Intelijen Pusat AS, Erekat mengatakan kepada wartawan dalam sebuah video call: "Itu berhenti pada akhir pidato presiden (Palestina)."

Kerja sama intelijen dengan CIA terus berlanjut bahkan setelah Palestina mulai memboikot upaya perdamaian AS yang dipimpin oleh Presiden Donald Trump pada 2017, dengan pihak-pihak terkait yang bekerja sama untuk mencegah kekerasan di Tepi Barat milik Palestina yang diduduki Israel.

Jauh hari sebelumnya Abbas telah mengancam untuk mengakhiri hubungan keamanan, tetapi tanpa menindaklanjuti. Para pejabat Israel mengatakan ia membutuhkan dukungan Israel dalam menghadapi tantangan domestik dari kelompok Islam Palestina Hamas.

Advertising
Advertising

Tetapi Erekat berkata, "Segala sesuatunya berubah dan kami telah memutuskan sekarang saatnya untuk berubah."

"Kerja sama keamanan dengan Amerika Serikat tidak ada lagi. Koordinasi keamanan dengan Israel tidak ada lagi," kata Erekat. "Kami akan mempertahankan ketertiban umum dan supremasi hukum, sendirian."

Kedutaan AS di Yerusalem menolak berkomentar.

Setelahnya seorang pejabat senior keamanan Palestina mengatakan kepada bahwa pasukan Palestina telah mulai menarik diri dari beberapa daerah di Tepi Barat bahwa mereka telah mengawasi dalam koordinasi dengan Israel selama krisis virus corona.

"Mengingat instruksi presiden tentang penghentian koordinasi keamanan, pihak Israel diberitahu tentang penarikan sebagian pasukan," kata pejabat itu.

Para pejabat Israel berlum berkomentar dan tidak jelas seberapa luas kelemahan pasukan Palestina itu.

Palestina khawatir bahwa Israel, dengan restu dari Washington, dapat merealisasikan niatnya untuk mengklaim sepihak permukiman Yahudi dan Lembah Yordan di Tepi Barat, yang mereka pandang sebagai aneksasi.

Palestina sendiri memperjuangkan negara merdeka yang mencakup Tepi Barat dan Gaza, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kota mereka.

Berita terkait

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

7 jam lalu

Reaksi Dunia atas Pengusiran Warga Palestina dari Rafah oleh Israel

Israel telah meminta warga Palestina untuk mengosongkan bagian-bagian kota Rafahit di Gaza untuk persiapan serangan terhdap Hamas.

Baca Selengkapnya

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

8 jam lalu

Pelapor Khusus PBB: Serangan Darat Israel ke Rafah akan Memicu Pembantaian Massal

Pelapor Khusus PBB untuk Palestina Francesca Albanese menyerukan gencatan senjata di Gaza dan menghentikan rencana serangan ke Rafah

Baca Selengkapnya

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

9 jam lalu

Israel Usir Warga Palestina dari Rafah, Belgia: Invasi akan Berujung pada Pembantaian

Brussels sedang berupaya menerapkan sanksi lebih lanjut terhadap Israel, kata wakil perdana menteri Belgia

Baca Selengkapnya

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

10 jam lalu

Netanyahu Dipaksa Mundur oleh Demonstran Israel dalam Upacara Peringatan Holocaust

Seorang pria mendesak Perdana Menteri Israel Benyamin Netanyahu untuk mundur dalam upacara Hari Peringatan Holocaust

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

10 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Hamas: Ini Eskalasi Berbahaya!

Pejabat senior Hamas, kelompok pejuang Palestina yang menguasai Gaza, mengatakan perintah evakuasi Israel bagi warga Rafah adalah "eskalasi berbahaya

Baca Selengkapnya

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

11 jam lalu

Pertama Sejak 7 Oktober, Amerika Serikat Sempat Tunda Pengiriman Amunisi ke Israel

Amerika Serikat sempat menunda pengiriman amunisi senjata ke Israel pekan lalu hingga membuat para pejabat Israel khawatir

Baca Selengkapnya

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

11 jam lalu

Israel Usir Ratusan Ribu Warga Palestina dari Rafah, Siap Lancarkan Serangan Darat

Tentara Israel pada Senin 6 Mei 2024 mengusir ratusan ribu warga Palestina di Kota Rafah, selatan Jalur Gaza.

Baca Selengkapnya

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

12 jam lalu

Benjamin Netanyahu: Kami Akan Lanjutkan Pertempuran

Bagi Benjamin Netanyahu, memenuhi tuntutan Hamas sama dengan menyerah. Pihaknya memilih untuk melanjutkan pertempuran

Baca Selengkapnya

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

13 jam lalu

Hamas Minta Bantuan Jusuf Kalla untuk Mediasi dengan Israel

Hamas meminta bantuan dari Jusuf Kalla agar menjadi mediator guna mengakhiri perang dengan Israel.

Baca Selengkapnya

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

13 jam lalu

Pembungkaman Al Jazeera oleh Israel: Pembunuhan Jurnalis hingga Penutupan Kantor

Setelah berkali-kali diancam akan ditutup, Al Jazeera akhirnya benar-benar ditutup di Israel dengan alasan menyebarkan hasutan.

Baca Selengkapnya