Trump Mau Kembalikan Bantuan ke WHO Asal Sepadan dengan Cina

Minggu, 17 Mei 2020 12:00 WIB

Presiden AS Donald Trump berpartisipasi dalam program siaran langsung balai kota virtual Fox News Channel berjudul "America Together: Returning to Work" tentang respons terhadap pandemi penyakit virus corona (COVID-19) yang disiarkan dari dalam Lincoln Memorial di Washington, AS 3 Mei 2020.[REUTERS / Joshua Roberts]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintahan Donald Trump tengah mempertimbangkan untuk mengembalikan dana bantuan kepada WHO sebulan setelah Trump menangguhkan pendanaan AS untuk WHO karena perseteruan virus corona.

Sebuah surat lima halaman kepada Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, diungkapkan oleh program Fox News "Tucker Carlson Tonight" pada Jumat, yang berisi AS setuju memberikan dana kepada WHO sesuai nilai yang dibayarkan oleh Cina.

"Kami diberitahu bahwa presiden seharusnya setuju untuk menandatangani surat itu jika ia belum melakukannya," kata pembawa acara Tucker Carlson pada Jumat, dikutip dari Fox News, 17 Mei 2020. "Akan menarik untuk mengetahui siapa yang meyakinkannya untuk melakukan itu."

Seorang pejabat senior pemerintah mengkonfirmasi ke "Tucker Carlson Tonight" bahwa Trump telah menyetujui rencana yang ditetapkan dalam draf surat.

"Terlepas dari kekurangannya, saya percaya bahwa WHO masih memiliki potensi luar biasa, dan ingin melihat WHO memenuhi potensi ini, terutama sekarang selama krisis global ini," tulis draf surat itu yang tampaknya mewakili pernyataan Presiden Trump.

Advertising
Advertising

"Itulah sebabnya saya memutuskan Amerika Serikat akan terus bermitra dan bekerja dengan WHO. Cina berutang besar ke seluruh dunia, dan itu bisa dimulai dengan membayar bagiannya yang adil kepada WHO," lanjut isi surat.

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terpampang di pintu masuk kantor pusatnya di Jenewa, 25 Januari 2015. [REUTERS / Pierre Albouy / File Foto]

Amerika Serikat adalah penyumbang terbesar WHO dengan bantuan sebelumnya berjumlah US$ 400 juta (Rp 5,9 triliun) per tahun. Jika AS cocok dengan kontribusi Cina, tingkat pendanaan baru akan sekitar sepersepuluh dari jumlah itu. Artinya, Amerika Serikat akan mendanai WHO senilai dengan besaran yang diberikan oleh Cina.

"Jika Cina meningkatkan pendanaannya untuk WHO," tambah surat itu, "kami akan mempertimbangkan untuk mencocokkan kenaikan itu."

Dilaporkan Reuters sebelumnya, Trump menangguhkan kontribusi AS ke WHO pada 14 April, menuduhnya mempromosikan "disinformasi" Cina tentang wabah virus corona dan mengatakan pemerintahannya akan meluncurkan tinjauan terhadap WHO. Pejabat WHO membantah klaim itu dan Cina bersikeras mereka transparan dan terbuka soal virus corona.

Berita terkait

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

1 menit lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

8 jam lalu

Jokowi Sebut Impor Produk Elektronik Bikin Defisit hingga Rp 30 Triliun Lebih

Jokowi menyayangkan perangkat teknologi dan alat komunikasi yang digunakan di Tanah Air saat ini masih didominasi oleh barang-barang impor.

Baca Selengkapnya

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

18 jam lalu

WHO: Hampir 10 Persen Makanan di Indonesia Tinggi Lemak Trans

Ada banyak dampak buruk konsumsi lemak trans dalam kadar yang berlebih. Salah satu dampak buruknya adalah tingginya penyakit kardiovaskular.

Baca Selengkapnya

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

1 hari lalu

Xiaomi 15 Diperkirakan Rilis Oktober Seperti Halnya Xiaomi 14 Tahun Lalu

Analis teknologi memperkirakan Xiaomi 15 bakal menyerupai generasi sebelumnya ihwal jadwal rilis dan tenggat distribusi.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

1 hari lalu

Faisal Basri Sebut Industri Nikel Merugikan Indonesia, Perkirakan 90 Persen Keuntungan Dinikmati Cina

Faisal Basri menyebut industrialisasi nikel lebih memberikan keuntungan kepada investor asing tanpa memerhatikan kerugian bagi Indonesia

Baca Selengkapnya

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

1 hari lalu

Turun di Partai Ketiga Final Piala Thomas 2024, Jonatan Christie Tak Mau Jadi Penentu Kekalahan Indonesia Lawan Cina

Jonatan Christie menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang memetik poin saat kalah lawan Cina 1-3 di final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Fikri / Bagas Kalah, Indonesia Gagal Juara

Indonesia harus mengakui keunggulan Cina dengan agregat skor 1-3 dalam partai final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

1 hari lalu

Hasil Final Piala Thomas 2024: Jonatan Christie Perpanjang Napas Indonesia atas Cina di Final, Skor Sementara 1-2

Jonatan Christie mampu menyudahi perlawanan sengit Li Shi Feng dalam duel tiga game di laga ketiga final Piala Thomas 2024.

Baca Selengkapnya

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

2 hari lalu

Dikalahkan Liang / Wang di Final Piala Thomas 2024, Fajar / Rian Sebut Lawan Main Lebih Berani dan Cerdik

Fajar / Rian mengungkapkan keunggulan lawan yang membuat mereka kalah di pertandingan final Piala Thomas 2024, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

2 hari lalu

Destinasi Wisata di Chengdu yang jadi Tuan Rumah Piala Thomas dan Uber 2024

Salah satu destinasi wisata utama untuk dikunjungi adalah Pasar Malam Chengdu.

Baca Selengkapnya