Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

WHO: 8 Kandidat Vaksin Virus Corona Sedang Diuji Klinis

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic
Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan lembaga penelitian di berbagai negara sedang menguji klinis delapan kandidat vaksin virus corona bersama 110 varian lainnya yang masih dikembangkan.

Perusahaan farmasi dan lembaga kesehatan di negara-negara termasuk Amerika Serikat, Cina dan Jerman telah memimpin pengembangan obat untuk pasien Covid-19.

Presiden AS Donald Trump pada hari Jumat mengumumkan proyek nasional untuk mempercepat pengembangan vaksin virus corona dan mengatakan hasilnya akan keluar pada akhir tahun atau 12 hingga 18 bulan.

Namun, lepala Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular, Dr. Anthony Fauci, bersaksi ke Kongres pada Selasa bahwa 12 hingga 18 bulan adalah mungkin tetapi tidak ada jaminan vaksin akan bekerja sama sekali, menurut Washington Post.

Dilaporkan Kyodo News, pakar medis Jepang mengatakan vaksin virus corona tidak mungkin tersedia sebelum akhir tahun.

Perusahaan biotek AS Moderna Inc telah melakukan uji klinis sejak bulan Maret bekerja sama dengan Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS.

Kedua lembaga tersebut sedang mengerjakan vaksin yang mengandung pembawa RNA, bahan genetik yang disintesis untuk menyebabkan sel-sel menghasilkan protein yang mirip dengan virus corona yang dapat memicu respons kekebalan tubuh untuk menghasilkan antibodi yang efektif.

Inovio Pharmaceuticals Inc, perusahaan AS lainnya, memulai uji klinis menggunakan molekul DNA pada bulan April.

Ilustrasi vaksin COVID-19 atau virus corona. REUTERS/Dado Ruvic

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Di Cina, empat kelompok ada dalam daftar WHO, termasuk CanSino Biological Inc, sedang mencoba merekayasa virus lain secara genetik untuk menghasilkan protein virus corona, yang dapat memicu respons kekebalan.

Kemitraan antara perusahaan farmasi AS, Pfizer, dengan BioNTech SE, sebuah perusahaan imunoterapi Jerman, juga sedang mengembangkan vaksin.

Di Jepang, enam kandidat vaksin tetap dalam evaluasi praklinis, dengan Universitas Osaka, Universitas Tokyo, dan Institut Nasional Penyakit Menular, adalah di antara lembaga yang mengerjakan proyek vaksin virus corona.

Mengembangkan vaksin yang efektif membutuhkan beberapa langkah. Pertama dilakukan studi praklinis yang biasanya melibatkan percobaan laboratorium dan hewan, untuk menentukan kekuatan, keamanan dan efektivitas vaksin, disusul oleh beberapa uji klinis pada manusia, dan akhirnya vaksin harus mendapatkan persetujuan pemerintah untuk distribusi publik.

Sementara itu, WHO pada hari Sabtu mengatakan masih belum terbukti jika orang dapat tertular virus corona dengan menyentuh permukaan di mana virus tetap hidup, seperti pegangan, gagang pintu atau keyboard, seperti dikutip dari South China Morning Post.

Meskipun demikian, direkomendasikan agar orang mendisinfeksi permukaan benda, menurut pedoman yang dikeluarkan oleh badan PBB.

Pedoman tersebut merujuk pada penelitian yang menunjukkan virus dapat bertahan hidup di luar masker wajah medis hingga tujuh hari.

Tetapi WHO juga mencatat bahwa studi tentang kemampuan virus corona untuk bertahan hidup harus dilihat dengan skeptis, karena studi tersebut dilakukan di laboratorium dengan sedikit pengaruh pada kondisi di lapangan.

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.




Video Pilihan


Asal-usul Hari Sepeda Sedunia Diperingati pada 3 Juni

2 hari lalu

Ilustrasi bersepeda. AP/Darko Vojinovic
Asal-usul Hari Sepeda Sedunia Diperingati pada 3 Juni

Munculnya Hari Sepeda Sedunia bagian dari upaya untuk mengajak bersepeda sebagai alternatif transportasi yang sehat, hijau, dan ekonomis


Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

5 hari lalu

Ilustrasi rokok, stop smoking, no smoking
Asal-usul Hari Tanpa Tembakau Sedunia

Hari Tanpa Tembakau Sedunia atau World No Tobacco Day diperingati tahunan tiap 31 Mei


Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

6 hari lalu

Patients lie on beds in the emergency department of a hospital, amid the coronavirus disease (COVID-19) outbreak in Shanghai, China January 4, 2023.  Hospitals in Shanghai were overwhelmed by visitors on Wednesday (January 5) as international health experts predict at least one million deaths in China this year, but Beijing has reported five or fewer deaths a day since the policy u-turn. REUTERS/Staff
Mengenal Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Disease X istilah yang digunakan WHO untuk merujuk pada penyakit baru belum teridentifikasi secara spesifik


Kualitas Udara Jakarta Paling Buruk Nomor 5 di Indonesia, Begini Tanggapan Heru Budi Hartono

7 hari lalu

Warga menggunakan masker saat berkendara di Jalan Sudirman, Jakarta, Selasa, 2 Juli 2019. Jakarta masuk dalam 4 kota dengan pencemaran udara terburuk di dunia setelah Dubai, New Delhi, dan Santiago. Indeks kualitas udara Jakarta menyentuh angka 164, masuk dalam kategori tidak sehat (151-200). TEMPO/Muhammad Hidayat
Kualitas Udara Jakarta Paling Buruk Nomor 5 di Indonesia, Begini Tanggapan Heru Budi Hartono

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono enggan banyak berkomentar mengenai kualitas udara di Ibu Kota yang masuk kategori tidak sehat dalam beberapa hari terakhir.


WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

8 hari lalu

WHO Waspadai Kemunculan Disease X, Penyakit Misterius yang Bisa Sebabkan Pandemi Lebih Mematikan

Setelah Covid-19 dinyatakan tidak lagi menjadi penyakit darurat, WHO mewaspadai kemunculan disease X sebagai penyakit baru yang mematikan.


Belum Ada Vaksin, Calon Haji Diminta Waspadai MERS-CoV

12 hari lalu

Jamaah calon haji berusia lanjut kloter pertama embarkasi Aceh menerima obat dari petugas setelah pemeriksaan kesehatan di Asrama Haji Banda Aceh, Aceh, Selasa 23 Mei 2023. Pada musim haji 2023, Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag mengangkat tema
Belum Ada Vaksin, Calon Haji Diminta Waspadai MERS-CoV

Jemaah calon haji Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci pada 2023 diminta untuk menerapkan PHBS dalam upaya menghindari MERS-CoV.


Satu Lagi Kemungkinan Long Covid adalah Face Blindness, Tak Bisa Mengingat Wajah

13 hari lalu

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS
Satu Lagi Kemungkinan Long Covid adalah Face Blindness, Tak Bisa Mengingat Wajah

Satu kasus long Covid ini mencuat dari sebuah hasil studi yang dipublikasi dalam jurnal Cortex pada Maret lalu.


Taiwan Gagal Dapat Undangan Pertemuan Tahunan WHO

13 hari lalu

Logo Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terlihat di dekat kantor pusatnya di Jenewa, Swiss, 2 Februari 2023. REUTERS/Denis Balibouse
Taiwan Gagal Dapat Undangan Pertemuan Tahunan WHO

Taiwan batal menghadiri pertemuan tahunan WHO karena badan tersebut memutuskan untuk tidak mengundangnya atas desakan Cina.


CDC Serukan Para Dokter Siaga Cacar Monyet Mewabah Lagi

15 hari lalu

Sejumlah orang menunggu untuk divaksinasi di sebuah lokasi vaksinasi cacar monyet di New York, Amerika Serikat (AS), 14 Juli 2022. AS meningkatkan kapasitas tes dan pasokan vaksin untuk mengatasi wabah cacar monyet seiring lebih dari 1.000 kasus terkonfirmasi telah dilaporkan secara nasional. Xinhua/Michael Nagle
CDC Serukan Para Dokter Siaga Cacar Monyet Mewabah Lagi

CDC mengingatkan kembali kalau pada waktu sekarang di tahun yang lalu kasus cacar monyet--sekarang disebut mpox--bermunculan di banyak negara di dunia


Lama Isolasi yang Dianjurkan buat Pasien Covid-19 di Masa Akhir Pandemi

15 hari lalu

Ilustrasi ruang isolasi Covid-19. ANTARA/M Risyal Hidayat
Lama Isolasi yang Dianjurkan buat Pasien Covid-19 di Masa Akhir Pandemi

Para pakar mengatakan orang harus tetap melakukan isolasi diri saat dinyatakan positif COVID-19 meski pandemi sudah dinyatakan berakhir.