Afghanistan Siagakan Militer Setelah Menerima Dua Serangan Teror

Rabu, 13 Mei 2020 06:00 WIB

Presiden Afganistan, Ashraf Ghani. Reuters

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Ashraf Ghnai meminta pasukan keamanan Afghanistan untuk masuk ke posisi siaga menyerang. Hal tersebut sebagai respon atas dua serangan teror di Afghanistan yang per berita ini ditulis telah memakan 40 korban jiwa.

"Dengan tujuan untuk memberikan keamanan kepada warga Afghanistan dan mencegah serangan dari Taliban atau kelompok teroris lainnya, saya memerintahkan aparat keamanan Afghanistan untuk masuk ke posisi menyerang dan mulai menjalankan operasinya," ujar Ghani sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Selasa, 12 Mei 2020.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dalam sehari, dua serangan teror terjadi di Afghanistan. Serangan pertama terjadi di Rumah Sakti Dashti Barchi yang per berita ini ditulis telah menewaskan 16 orang. Dua di antara belasan korban itu adalah bayi yang baru saja lahir. Adapun serangan kedua terjadi di Nangahar yang menewaskan 24 orang.

Hingga berita ini ditulis, belum diketahui siapa yang bertanggung jawas atas kedua serangan tersebut. Dua nama menjadi terduga yaitu kelompok ISIS dan Taliban. ISIS masuk dalam daftar terduga karena lokasi kejadian sempat diserang ISIS sebelumnya. Sementara itu, Taliban ikut masuk dalam daftar dugaan karena mereka tengah disorot terkait komitmen damainya.

Mengutip Al Jazeera, Taliban mengklaim tidak terlibat dalam kedua serangan yang terjadi. Mereka menyatakan tengah berupaya menekan segala aktvitas kekerasan sebagai tindak lanjut kesepakatan damai dengan Amerika. Walau begitu, Pemerintah Afghanistan tak sepenuhnya percaya.

Ghani masih mencurigai Taliban ikut terlibat dalam serangan yang terjadi. Dikutip dari Tolo News, Ia mengatakan bahwa Taliban berkali-kali melanggar kesepakatan gencatan senjata. Ia meminta Taliban untuk berkomitmen menjaga perdamaian sesuai kesepakatan yang telah diteken beberapa waktu lalu bersama Amerika.

Hal senada disampaikan oleh penasehat keamanan Pemerintah Afghanistan, Hamdullah Mohib. Ia juga mencurigai Taliban terlibat dalam serangan yang terjadi. Kalaupun Taliban ternyata tidak terlibat, ia menduga serangan dilakukan kelompok yang didukung sponsor Taliban.

"Jika Taliban tidak bisa mengendalikan aktivitas mereka, atau sponsor mereka menugaskan kelompok lain untuk melakukan teror, maka tidak ada lagi alasan untuk terlibat dalam negosiasi damai," ujar Hamdullah Mohib.

Sebelum Ghani memerintahkan pasukan keamanan Afghanistan untuk siaga, pasukan tersebut dalam status defensif. Mereka diklaim mencoba untuk tidak merespon serangan Taliban dengan kekerasan. Taliban sendiri, sejak kesepakatan damai diteken, tidak sepenuhnya patuh terhadap upaya gencatan senjata.

ISTMAN MP | AL JAZEERA | TOLO NEWS

Berita terkait

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

6 jam lalu

5 Fakta dari KTT OKI di Gambia, Menlu Retno: OKI Harus Dorong Gencatan Senjata Israel Hamas

Yang mencuat di KTT OKI di Gambia, mulai dari seruan Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi soal Palestina dan negara islam lainnya

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

11 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

11 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Bersumpah Tetap Serang Rafah, Sebut Gencatan Senjata Tak Pasti

14 jam lalu

Israel Bersumpah Tetap Serang Rafah, Sebut Gencatan Senjata Tak Pasti

Israel mengatakan tetap akan menyerang Rafah di tengah pembicaraan gencatan senjata dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

15 jam lalu

Keras, Arab Saudi Ultimatum Israel Agar Tak Serang Rafah

Arab Saudi menekan Israel agar tak menyerang Rafah.

Baca Selengkapnya

Reaksi Warga Israel dan Palestina terhadap Proposal Gencatan Senjata

16 jam lalu

Reaksi Warga Israel dan Palestina terhadap Proposal Gencatan Senjata

Keluarga tawanan dan pemukim Israel melakukan protes untuk menuntut pemerintah Israel menerima kesepakatan gencatan senjata dengan Hamas.

Baca Selengkapnya

Ini Poin-poin yang Disepakati Hamas dalam Proposal Gencatan Senjata

17 jam lalu

Ini Poin-poin yang Disepakati Hamas dalam Proposal Gencatan Senjata

Kelompok Palestina Hamas mengatakan telah menyetujui proposal Mesir-Qatar, namun Israel mengatakan proposal itu tidak memenuhi tuntutan mereka.

Baca Selengkapnya

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

18 jam lalu

AS Tinjau Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Tolak Invasi ke Rafah

Proposal senjata yang disetujui Hamas sedang ditinjau oleh Amerika Serikat. Dalam pernyataannya kemarin, AS juga menentang invasi ke Rafah.

Baca Selengkapnya

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ultimatum Rafah Dikosongkan

19 jam lalu

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Ultimatum Rafah Dikosongkan

Proposal gencatan senjata disetujui oleh Hamas di tengah ancaman invasi Israel ke Rafah.

Baca Selengkapnya

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

1 hari lalu

8 Bulan Perang Gaza: 4 Tekanan yang Dihadapi Netanyahu

Media Israel melaporkan bahwa tingkat tekanan dari Amerika Serikat akan menentukan tanggapan Netanyahu terhadap upaya pemerintahan Biden.

Baca Selengkapnya