Anthony Fauci, Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases, mendengarkan ketika Presiden AS Donald Trump menjawab pertanyaan selama pengarahan harian satuan tugas virus Corona di Gedung Putih di Washington, AS, 25 Maret 2020. [REUTERS / Jonathan Ernst]
TEMPO.CO, Jakarta - Pakar epidemi dan penasehat medis Pemerintah Amerika, Anthony Fauci, khawatir akan ada makin banyak kematian di Amerika akibat virus Corona (COVID-19). Hal tersebut menyusul rencana berbagai negara bagian Amerika untuk melonggarkan lockdown.
Kekhawatiran itu, kata Fauci, akan ia sampaikan kepada Senat dalam pertemuan virtual hari ini, waktu Amerika. Harapannya, peringatan ia akan lebih didengerkan jika disampaikan langsung kepada anggota Senat Amerika.
"Pesan utama yang ingin saya sampaikan adalah ancaman yang akan kita hadapi jika melonggarkan lockdown di saat kondisinya masih prematur," ujar Fauci sebagaimana dikutip dari New York Times, Selasa, 12 Mei 2020.
Fauci mengatakan, sejauh yang ia lihat, tidak banyak negara bagian yang benar-benar siap melonggarkan lockdown. Kebanyakan masih di bawah standar yang telah ditetapkan Presiden Donald Trump dalam panduan "Opening Up America Again".
Salah satu poin penting dari panduan itu, yang belum banyak dipenuhi, adalah soal tren pertumbuhan kasus dan tes. Fauci berkata, lockdown baru ideal dilonggarkan ketika pertumbuhan jumlah kasus positif konsisten menurun sembari pelacakan terus dilakukan.
Kenyataan di lapangan, kata Fauci, sedikit negara bagian yang benar-benar memenuhinya. Kebanyakan mulai menyiapkan pelonggaran untuk meringankan dampak ekonomi dan memperkecil angka pengangguran. Di sisi lain, karena ada tekanan dari masyarakat lewat unjuk rasa beberapa waktu lalu.
Kekhawatiran serupa dinyatakan mantan Direktur Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Thomas R. Frieden. Ia mengatakan, Amerika akan menghadapi situasi yang buruk.
"Apa yang terjadi, pelonggaran lockdown dilakukan tanpa pertimbangan ilmu pengetahuan. Pelonggaran dilakukan berdasarkan politik, ideologi, dan tekanan publik," ujar Frieden.
Per hari ini, Amerika masih yang terbesar dalam hal jumlah kasus dan kematian akibat virus Corona (COVID-19). Amerika tercatat memiliki 1.385.834 kasus dan 81.795 korban meninggal.
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta
3 hari lalu
5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta
Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah