Militer AS Tolak Penyintas Virus Corona Bergabung

Senin, 11 Mei 2020 15:00 WIB

Anggota Divisi Infanteri ke-3 Angkatan Darat AS, Batalion 1, Resimen Lapis Baja ke-64 yang bermarkas di Fort Stewart, Georgia membantu memindahkan Tank Bradley Fighting Vehicle ke tempatnya di Lincoln Memorial menjelang perayaan Fourth July yang menyoroti kekuatan militer AS di Washington, AS, 3 Juli 2019. [REUTERS / Jim Bourg]

TEMPO.CO, Jakarta - Militer AS akan mendiskualifikasi penyintas virus corona atau Covid-19 yang ikut rekrutmen untuk bergabung dalam korps.

Sebuah memo United States Military Entrance Processing Command atau MEPCOM yang beredar di Twitter menyebut penyintas Covid-19 agar tidak diproses dalam rekrutmen.

"Selama wawancara atau pemeriksaan riwayat medis, pelamar dengan riwayat Covid-19, yang dikonfirmasi oleh tes laboratorium atau diagnosis dokter, secara permanen didiskualifikasi.." bunyi memo tersebut, seperti dikutip dari Military Times, 11 Mei 2020.

Juru bicara Pentagon Jessica Maxwell mengatakan kepada Military Times bahwa memo itu asli.

Advertising
Advertising

Secara khusus, Maxwell menjabarkan pedoman bagi staf Military Entrance Processing Station (MEPS) atau pos rekrutmen, untuk menangani kasus-kasus virus corona yang potensial dan juga dikonfirmasi. Proses itu dimulai dengan penyaringan di semua MEPS, yang meliputi suhu dan menjawab pertanyaan tentang gejala dan kontak potensial.

Jika pelamar gagal skrining, menurut memo itu, mereka tidak akan diuji, tetapi mereka dapat kembali dalam 14 hari jika mereka bebas dari gejala. Siapa pun yang telah didiagnosis dengan Covid-19 harus menunggu hingga 28 hari setelah diagnosis untuk melapor ke MEPS.

Setelah kembali, diagnosis akan ditandai sebagai "didiskualifikasi secara permanen" untuk aksesi. Rekrut dapat mengajukan keringanan untuk semua kondisi yang didiskualifikasi secara permanen, termasuk Covid-19 yang selamat. Namun, tanpa panduan lebih lanjut untuk pengecualian yang berhubungan dengan Covid-19, otoritas peninjau tidak akan memiliki justifikasi untuk memberikan pengabaian.

Maxwell menolak menjelaskan mengapa penyintas virus corona akan didiskualifikasi secara permanen, dibandingkan dengan virus lain, penyakit tidak kronis yang tidak menghalangi dinas militer.

Namun, mengingat penelitian terbatas pada Covid-19, ada beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian para profesional medis militer, seperti apakah kerusakan pernapasan dari virus itu tahan lama atau permanen, apakah itu bisa dinilai, atau apakah ada kemungkinan kambuh, bahkan jika seseorang telah menjalani dua tes negatif berturut-turut, dan kemungkinan bahwa infeksi Covid-19 kemungkinan tidak memberikan kekebalan penuh serta menimbulkan risiko yang lebih tinggi untuk tertular lagi dengan komplikasi yang lebih buruk.

Langkah ini dilakukan saat militer AS mempersiapkan lonjakan rekrutmen pascasarjana selama musim panas dan musim gugur.

Dalam beberapa minggu terakhir, kadet baru telah 100% diuji Covid-19-19 sebelum memulai pelatihan. Sejauh ini, klaster virus corona telah ditemukan di Fort Jackson, South Carolina, dan Depot Perekrutan Korps Marinir San Diego, instalasi pelatihan awal Angkatan Darat dan Korps Marinir terbesar Amerika Serikat.

Berita terkait

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

10 jam lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

4 hari lalu

Polisi AS Lakukan Tindakan Represif Terhadap Demonstran Pro-Palestina, Mahasiswa Tak Cuma Ditangkap

Puluhan kampus di Amerika Serikat gelar aksi pro-Palestina. Apa saja tindakan represif aparat terhadap demonstran?

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

5 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

6 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

7 hari lalu

Peruri Ungkap Permintaan Pembuatan Paspor Naik hingga Tiga Kali Lipat

Perum Peruri mencatat lonjakan permintaan pembuatan paspor dalam negeri hingga tiga kali lipat usai pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

10 hari lalu

Peneliti BRIN di Spanyol Temukan Antibodi Pencegah Virus SARS-CoV-2

Fungsi utama antibodi itu untuk mencegah infeksi virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan pandemi Covid-19 pada 2020.

Baca Selengkapnya

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

14 hari lalu

Prof Tjandra Yoga Aditama Penulis 254 Artikel Covid-19, Terbanyak di Media Massa Tercatat di MURI

MURI nobatkan Guru Besar Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Fakultas Kedokteran UI, Prof Tjandra Yoga Aditama sebagai penulis artikel tentang Covid-19 terbanyak di media massa

Baca Selengkapnya

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

14 hari lalu

KPK Tuntut Bekas Bupati Muna Hukuman 3,5 Tahun Penjara dalam Korupsi Dana PEN

"Terbukti secara sah dan meyakinkan," kata jaksa KPK di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat saat membacakan surat tuntutan pada Kamis, 18 April 2024.

Baca Selengkapnya

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

20 hari lalu

Pesan PB IDI agar Masyarakat Tetap Sehat saat Liburan dan Mudik di Musim Pancaroba

Selain musim libur panjang Idul Fitri, April juga tengah musim pancaroba dan dapat menjadi ancaman bagi kesehatan. Berikut pesan PB IDI.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

21 hari lalu

Terpopuler: Menhub Budi Karya Usulkan WFH di Selasa dan Rabu, Sri Mulyani Sebut Idul Fitri Tahun Ini Sangat Istimewa

Menhub Budi Karya Sumadi mengusulkan work from home atau WFH untuk mengantisipasi kepadatan lalu lintas saat puncak arus balik Lebaran.

Baca Selengkapnya