Para siswa sekolah menengah atas (SMA) tingkat akhir belajar di sebuah kelas dengan papan transparan dipasang di masing-masing meja untuk memisahkan setiap siswa sebagai langkah pencegahan penyebaran COVID-19 di Sekolah Menengah No. 23 Wuhan di Wuhan, Provinsi Hubei, China, 6 Mei 2020. Sekitar 57.800 siswa tingkat akhir dari 121 sekolah menengah atas dan kejuruan kembali bersekolah pada 6 Mei 2020 di Wuhan. Xinhua/Xiao Yijiu
TEMPO.CO, Jakarta -Komisi Kesehatan Nasional Cina melaporkan temuan kasus pertama virus corona di kota Wuhan sejak 3 April lalu atau lebih dari satu bulan lamanya.
Warga Wuhan di provinsi Hubei sejak 8 April lalu menikmati udara bebas karena status lockdown virus Corona resmi dihapus.
Menurut Komisi ini, selain Wuhan kota Shulan di provinsi Jilin juga mengalami kenaikan level status dari medium menjadi tinggi setelah seorang perempuan yang menjalani tes kesehatan dikonfirmasi positif terinfeksi virus corona pada 7 Mei lalu.
Sebanyak 11 kasus baru yang disampaikan terbuka hari ini ditemukan pada anggota keluarga perempuan itu atau orang yang menjalin kontak dengan perempuan itu atau anggota keluarganya.
Temuan ini memunculkan kluster baru wabah corona di Shulan.
Advertising
Advertising
Sementara dua kasus baru lainnya berasal dari luar Cina.
Dari kasus baru itu, tidak ada laporan tentang kematian.
Hingga 9 Mei, total jumlah kasus virus corona di Cina daratan mencapai 82.901 kasus. Sedangkan jumlah kematian sebanyak 4.633 kematian.