TEMPO.CO, Jakarta - Jumlah infeksi virus corona atau COVID-19 total di seluruh dunia pada Selasa, 21 April 2020, menyentuh angka 2,5 juta. Angka itu berdasarkan perhitungan Reuters, dimana kasus virus corona di Amerika Serikat melampaui 800 ribu orang.
Jumlah pasien yang meninggal karena virus corona sudah lebih dari 170 ribu orang. Dari jumlah itu, sebanyak dua per tiga dilaporkan berada di kawasan Eropa.
Dalam 75 hari pertama penyebaran virus corona dilaporkan dari total seluruh dunia mencapai 500 ribu kasus. Dalam tempo 6 hari kasus virus mematikan ini bertambah lagi hampir setengah juta kasus.
Sejumlah petugas medis menyampaikan ucapan Selamat Hari Kartini untuk para pejuang medis di garda terdepan di Rumah Sakit Primaya Hospital, Tangerang, Banten, Selasa, 21 April 2020. Dalam aksi tersebut, mereka juga berharap wabah virus Corona cepat berakhir seperti buku kumpulan surat yang ditulis oleh Kartini yang berjudul "Habis Gelap Terbitlah Terang". ANTARA/Muhammad Iqbal
Situs reuters.com mewartakan awalnya pada 10 Januari 2020, ada 41 kasus virus corona yang terdaftar. Namun penyebaran virus ini dalam tempo tiga bulan telah menyebar dengan cepat.
Sejumlah ahli menyebut jumlah yang sesungguhnya mungkin lebih banyak dari yang dilaporkan saat ini. Angka infeksi virus corona masih lebih rendah dibanding flu Spanyol yang terjadi pada 1918, yang menginfeksi hampir 500 juta orang.
Kendati jumlah kasus virus corona saat ini masih bertambah, namun sudah muncul beberapa sinyalemen penyebaran virus corona melambat di beberapa negara menyusul diberlakukannya lockdown. Pada awal April 2020, pertumbuhan kasus virus corona 8 persen – 9 persen per hari. Angka ini melambat 3 persen – 4 persen dalam seminggu terakhir.
Di Eropa, ada lebih dari 1,1 juta kasus virus corona. Dari jumlah itu, hampir 400 ribu kasus berada di Italia dan Spanyol dan lebih 10 persen dari angka tersebut berujung kematian.