PM Australia Belum Punya Bukti Virus Corona Berasal dari Wuhan

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Jumat, 1 Mei 2020 20:02 WIB

Presiden Donald Trump melihat Perdana Menteri Australia Scott Morrison saat upacara penyambutan di Gedung Putih, Washington, AS, 20 September 2019. [REUTERS / Joshua Roberts]

TEMPO.CO, Sydney – Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, mengatakan dia tidak memiliki bukti untuk mengatakan wabah virus Corona berasal dari laboratorium di Kota Wuhan, Hubei, Cina.

Sebelumnya, Morrison memicu kemarahan Beijing karena menyarankan adanya investigasi internasional yang kredibel untuk mengusut awal mula penyebaran virus Corona.

Morrison mengatakan ini untuk menanggapi pernyataan dari Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, yang merasa yakin virus Corona berasal dari laboratorium virus di Cina. Trump enggan mengungkap bukti apa yang dimilikinya hingga bisa berkesimpulan seperti itu.

“Apa yang kita punyai saat ini tidak mengindikasikan itu sebagai kemungkinan sumbernya,” kata Morrison dalam jumpa pers di Canberra saat dimintai tanggapan atas komentar Trump seperti dilansir Reuters pada Jumat, 1 Mei 2020.

Morrison menambahkan,”Tidak ada informasi yang kita punyai yang mengindikasikan itu sebagai sumbernya. Meskipun kita tidak bisa mengesampingkan apapun dalam kondisi seperti saat ini.”

Advertising
Advertising

Menurut Morrison,”Kita tahu wabah ini bermula di Cina, dan berawal di Kota Wuhan. Skenario yang disebut paling mungkin adalah ini terkait dengan pasar hewan liar. Tapi itu adalah urusan yang harus diperiksa secara menyeluruh.”

Soal ini, pengelola Intitut Virus Wuhan telah menolak tuduhan bahwa virus Corona berasal dari dalam laboratoriumnya.

Mayoritas ilmuwan mengatakan virus itu berasal dari alam liar dengan kelelawar dan trenggiling sebagai perantaranya.

Hubungan Australia dan Cina merenggang sejak pemerintah Australia mulai mengangkat ide pada pertengahan April untuk mendukung investigasi soal penyebab wabah virus Corona ini.

Beijing melihat inevestigasi ini sebagai propaganda yang dipimpin AS untuk memojokkannya. Sedangkan Morrison mengatakan dunia butuh kepastian sumber penyakit ini agar bisa mencegahnya terulang kembali.

Virus Corona ini telah menginfeksi lebih dari 3.2 juta orang di 185 negara dengan lebih dari 211 ribu orang meninggal dunia. AS, Italia, dan Spanyol sebagai negara dengan jumlah infeksi terbanyak dan korban jiwa terbesar hingga Kamis pekan ini.

IMF juga menyebut wabah virus Corona ini telah memicu krisis ekonomi global akibat penghentian kegiatan bisnis dan pabrik untuk mencegah penyebaran virus Corona lewat kerumunan karyawan dan masyarakat.

Berita terkait

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

1 jam lalu

Jadwal Final Piala Thomas 2024 Minggu Sore, Berikut Susunan Pemain Indonesia Lawan Cina

Simak susunan pemain untuk laga final Piala Thomas 2024 antara Cina vs Indonesia yang akan digelar hari ini, Migggu, mulai 17.00 WIB.

Baca Selengkapnya

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

2 jam lalu

Hasil Final Piala Uber 2024: Tuan Rumah Cina Jadi Juara, Indonesia Runner-up

Ester Nurumi Tri Wardoyo yang turun di partai ketiga kalah melawan He Bing Jiao sehingga Cina yang jadi juara PIala Uber 2024.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

17 jam lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

21 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

22 jam lalu

Soal Internet di Cina, Kampanye Larangan Tautan Ilegal hingga Mengenai Pendapatan Periklanan

Komisi Urusan Intenet Pusat Cina telah memulai kampanye nasional selama dua bulan untuk melarang tautan ilegal dari sumber eksternal di berbagai media

Baca Selengkapnya

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

23 jam lalu

Dugaan Ekspor Nikel Ilegal sebanyak 5,3 Juta Ton ke Cina, KPK: Masih Cari Alat Bukti

Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata mengaku tidak mengetahui ihwal penyidik meminta Bea Cukai untuk paparan dugaan ekspor nikel ilegal ke Cina.

Baca Selengkapnya

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

1 hari lalu

Penanganan Polusi Udara, Peneliti BRIN Minta Indonesia Belajar dari Cina

Cina menjadi salah satu negara yang bisa mengurangi dampak polusi udaranya secara bertahap. Mengikis dampak era industrialisasi.

Baca Selengkapnya

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

1 hari lalu

Menlu Selandia Baru Sebut Hubungan dengan Cina "Rumit"

Menlu Selandia Baru menggambarkan hubungan negaranya dengan Cina sebagai hubungan yang "rumit".

Baca Selengkapnya

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

1 hari lalu

Ini Agenda Masa Jabatan Kedua Trump, termasuk Deportasi Massal

Donald Trump meluncurkan agenda untuk masa jabatan keduanya jika terpilih, di antaranya mendeportasi jutaan migran dan perang dagang dengan Cina.

Baca Selengkapnya

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

1 hari lalu

Badan Mata-mata Seoul Tuding Korea Utara Rencanakan Serangan terhadap Kedutaan Besar

Badan mata-mata Korea Selatan menuding Korea Utara sedang merencanakan serangan "teroris" yang menargetkan pejabat dan warga Seoul di luar negeri.

Baca Selengkapnya