Wabah Corona, Kemenkeu Amerika Bantu Maskapai Bayar Gaji

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Minggu, 26 April 2020 13:01 WIB

Pesawat penumpang American Airlines terparkir di landasan pacu, di mana dilakukan pengurangan penerbangan guna menanggulangi penyebaran Virus Corona di Bandara Internasional Tulsa di Tulsa, Oklahoma, AS, 23 Maret 2020. REUTERS/Nick Oxford

TEMPO.CO, Washington – Kementerian Keuangan Amerika mengatakan telah mengeluarkan dana tambahan US$9.5 miliar atau sekitar Rp150 triliun untuk membantu pembayaran gaji pegawai maskapai penerbangan selama masa pandemi virus Corona.

Program ini disebut Program Dukungan Gaji atau Payroll Support Program dengan total dana yang dialokasikan untuk mendukung maskapai penerbangan mencapai US$12.4 billion atau sekitar Rp190 triliun.

“Pemerintah telah menyalurkan dana bantuan atau grant funds kepada 10 maskapai besar dan 83 maskapai kecil,” begitu dilansir Reuters pada Sabtu, 25 April 2020.

Kongres Amerika Serikat telah menyetujui total dana bantuan senilai US$25 miliar atau Rp385 triliun untuk membantu pembayaran gaji pegawai di maskapai penerbangan.

Empat maskapai terbesar AS menerima sekitar US$19.2 miliar atau sekitar Rp296 triliun dari total US$25 miliar dana bantuan.

Advertising
Advertising

Maskapai itu adalah American Airlines Group, Delta Air Lines, United Airlines Holdings dan Southwest Airlines.

Kementerian Keuangan mensyaratkan maskapai besar yang menerima dana bantuan lebih dari US$100 juta atau sekitar Rp1.5 triliun untuk mengembalikan 30 persen dalam bentuk pinjaman dengan bunga rendah dalam 10 tahun. Maskapai juga diwajibkan untuk menerbitkan warrant setara 10 persen dari nilai pinjaman.

Kementerian Keuangan AS juga mensyaratkan maskapai penerbangan untuk tidak mengurangi gaji atau jumlah pegawai hingga 30 September.

Maskapai juga dilarang untuk melakukan pembelian kembali saham atau stock buy back. Maskapai juga dilarang membagikan dividen serta menerima pembatasan pemberian dana kompensasi bagi jajaran eksekutif manajemen.

CEO SkyWest, Chip Childs, mengatakan perusahaan bakal menerima sekitar US$438 juta atau sekitar Rp6.7 triliun dari kementerian Keuangan untuk pembayaran gaji pegawai.

“Masa depan masih bagus, dan proses pemulihan masih mengalami ketidakpastian. Masih ada kemungkinan, maskapai kita menjadi lebih kecil dari sebelumnya,” kata Childs dalam surat elektronik yang dilihat Reuters. Wabah virus Corona atau COVID-19 membuat maskapai penerbangan AS menghentikan mayoritas operasi perusahaan untuk mencegah penyebaran virus itu.

Berita terkait

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

4 jam lalu

Dharma Pongrekun Maju di Pilkada DKI Jalur Independen, Pernah Disorot Soal Covid-19 sebagai Rekayasa

Pernyataan Dharma Pongrekun pernah kontroversi saat pandemi Covid-19 karena menurutnya hasil konspirasi dan rekayasa. Kini, ia maju Pilkada DKI.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

5 jam lalu

Amerika Serikat Tengah Waspada FLiRT Subvarian Covid-19 Baru

Data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat, subvarian Covid-19 dari SARS-CoV-2 disebut FLiRT kini menjadi varian dominan di AS.

Baca Selengkapnya

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

21 jam lalu

Terkini: Penjelasan Wamendag Aturan Impor Tiga Kali Direvisi, Derita Warga Sekitar Smelter Nikel PT KFI

Pemerintah telah merevisi kebijakan impor menjadi Peraturan Menteri Perdagangan atau Permendag Nomor 8 Tahun 2024. Wamendag sebut alasannya.

Baca Selengkapnya

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

1 hari lalu

OJK Ungkap Potensi Kredit Bermasalah Perbankan usai Relaksasi Restrukturisasi Pandemi Dihentikan

OJK mengungkap prediksi kredit bermasalah perbankan.

Baca Selengkapnya

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

2 hari lalu

Pj Gubernur Jabar Bey Triadi Machmudin Sebut Kopi Asal Sumedang Mendunia Gegara Ini

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menyebut kopi asal Sumedang mendunia gegara ini. Apa itu?

Baca Selengkapnya

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

3 hari lalu

BPOM Pastikan Vaksin AstraZeneca Sudah Tidak Beredar di Indonesia

Koordinator Humas Badan Pengawas Makanan dan Obat (BPOM) Eka Rosmalasari angkat bicara soal penarikan vaksin AstraZeneca secara global.

Baca Selengkapnya

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Deretan Pimpinan Negara yang Pernah Dapat Surat Penangkapan dari Mahkamah Pidana Internasional

Mahkamah Pidana Internasional pernah mengerbitkan surat penangkapan sejumlah pimpinan negara. Belum ada dari Israel

Baca Selengkapnya

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

3 hari lalu

Ingin Israel Dihukum, 5 Negara Ini Kritik Ancaman AS Kepada Mahkamah Pidana Internasional

Sejumlah pihak bereaksi setelah Amerika mengancam hakim ICC jika mengeluarkan surat penangkapan kepada PM Israel, Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

4 hari lalu

Mengenal Gejala Virus MERS-CoV, Varian Corona dari Unta yang Harus Diwaspadai Jemaah Haji

Kemenkes mengimbau seluruh jemaah haji mewaspadai MERS-CoV. Kenali asal usul dan gejalanya.

Baca Selengkapnya

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

4 hari lalu

Mengenal Lawrence Wong, Perdana Menteri Singapura Baru yang Jago Main Gitar

Berasal dari kalangan biasa, Lawrence Wong mampu melesat ke puncak pimpinan negara paling maju di Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya