Pasien Virus Corona Pakai Ventilator Sedikit yang Selamat?

Sabtu, 25 April 2020 07:00 WIB

Pekerja tengah melakukan uji coba Ventilator sederhana hasil buatannya di Industri UMKM Agusta Dryer, Cidodol, Kebayoran Lama, Jakarta, Selasa 14 April 2020. UMKM Agusta Dryer membuat Ventilator hasil belajar secara online dari Forum O2 yang berpusat di Kota Barcelona, Spanyol dan berharap dapat ijin dari Kementerian Kesehatan RI agar dapat di produksi secara masal guna membantu pasien Covid-19. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Hampir separuh dari seluruh pasien virus corona yang membutuhkan ventilator di New York untuk membantu sistem pernafasan mereka, meninggal. Sebuah riset mengungkap sekitar 20 persen pasien COVID-19 yang dirawat di Northwell Health meninggal dan 88 persen dari jumlah yang meninggal itu dipasangi ventilator.

Ventilator adalah sebuah alat untuk memasukkan udara ke dalam paru-paru pasien yang tidak dapat bernafas sendiri karena gangguan pneumonia atau sindrom pernafasan akut. Beberapa laporan mengindikasikan pasien yang membutuhkan ventilator jarang ada yang selamat.

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir saat melihat uji coba alat ventilator milik Badan Penelitian dan Pengembangan ESDM di Rumah Sakit Pertamina Jaya, Cempaka Putih, Kamis, 16 April 2020. Erick Thohir berharap wabah COVID-19 ini menjadi titik balik bagi Indonesia untuk menghasilkan produk kesehatan dalam negeri khususnya ventilator guna menunjang fasilitas Rumah Sakit yang ada di Indonesia. TEMPO/Hilman Fathurrahman W

Safiya Richardson, dokter dari Institut Feinstein untuk penelitian medis di Northwell Health, mengatakan dia dan teman-temannya berdasarkan rekam medis menemukan pasien COVID-19 yang sudah dalam kondisi parah prospek kesembuhannya semakin sedikit.

Berdasarkan data rekam medik, ada sekitar 5.700 pasien virus corona yang dirawat di Northwell Health dan sebanyak 2.634 data pasien hasil akhirnya diketahui. Data itu mendukung apa yang telah dikatakan para dokter soal virus corona.

Advertising
Advertising

Sebagian besar pasien akan langsung terpuruk kondisi kesehatannya ketika terinfeksi virus corona. Separuh dari jumlah itu atau sekitar 57 persen adalah mereka yang mengalami penyakit darah tinggi, 41 persen pasien yang mengalami obesitas dan 34 persen pasien yang punya Riwayat diabetes.

“Pasien yang meninggal, yang punya riwayat diabetes sebagian besar menerima mesin ventilator atau di rawat di ICU, bandingkan dengan mereka yang tidak punya diabetes,” tulis para peneliti, seperti dikutip dari edition.cnn.com.

Para peneliti juga mengkonfirmasi laki-laki lebih cenderung banyak yang meninggal ketimbang perempuan. Sedangkan gejala infeksi virus corona bervariasi. Sekitar sepertiga pasien yang dirawat memperlihatkan gejala demam. Sebanyak 17 persen pasien merasa nafasya terengah-engah dan kurang dari 30 persen pasien membutuhkan tambahan oksigen.

Rata-rata pasien virus corona bisa pulang ke rumah setelah empat hari, namun ada sekitar 14 persen dirawat di ICU dan 3 persen membutuhkan dialisis intensif serta 21 persen berakhir dengan kematian. Para peneliti menyebut karena data akhir hanya tersedia pada sekitar setengah dari pasien, maka tidak menutup kemungkinan lebih banyak dari mereka yang menggunakan ventilator selamat, sesuatu yang akan menurunkan tingkat kematian 88 persen pada kelompok itu.

“Studi jangka panjang mungkin akan menemukan rata-rata angka kematian yang berbeda - sama berbedanya dengan kelompok orang yang terinfeksi,” tulis tim peneliti di Northwell Health

Berita terkait

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

1 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

2 hari lalu

Peneliti Unair Temukan Senyawa Penghambat Sel Kanker, Raih Penghargaan Best Paper

Peneliti Unair berhasil mengukir namanya di kancah internasional dengan meraih best paper award dari jurnal ternama Engineered Science.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

3 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

3 hari lalu

Ketergantungan Impor 99 Persen, Peneliti BRIN Riset Jamur Penghasil Enzim

Di Indonesia diperkirakan terdapat 200 ribu spesies jamur, yang di antaranya mampu memproduksi enzim.

Baca Selengkapnya

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

4 hari lalu

Lima Besar Penyakit Akibat Polusi Udara di Indonesia, Apa Saja?

Polusi udara yang erat kaitannya dengan tingginya beban penyakit adalah polusi udara dalam ruang (rumah tangga).

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

4 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

6 hari lalu

3 Alasan Banyak Pasien Berobat ke Luar Negeri

Ini strategi Bethsaida Hospital untuk menarik pasien berobat di dalam negeri

Baca Selengkapnya

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

10 hari lalu

Setiap 26 April Diperingati Hari Kekayaan Intelektual Sedunia, Ini Awal Penetapannya

Hari Kekayaan Intelektual Sedunia diperingati setiap 26 April. Begini latar belakang penetapannya.

Baca Selengkapnya

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

13 hari lalu

Atasi Kekurangan Zinc pada Anak, Periset BRIN Teliti Suplemen Zinc dari Peptida Teripang

Saat ini suplemen zinc yang tersedia di pasaran masih perlu pengembangan lanjutan.

Baca Selengkapnya