Trump Yakin Ekonomi Amerika Melesat Pasca Virus Corona

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Senin, 13 April 2020 15:10 WIB

Presiden AS Donald Trump berbicara selama pengarahan harian tanggapan virus Corona di Gedung Putih di Washington, AS, 10 April 2020. [REUTERS / Yuri Gripas]

TEMPO.CO, Washington – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, mengatakan ekonomi negara akan melesat seperti roket begitu pandemi virus Corona berakhir.

Trump mengatakan ini dalam wawancara televisi pada Sabtu malam setelah siangnya dia melewatkan kegiatan jumpa pers rutin di Gedung Putih soal wabah virus Corona.

AS mencatat jumlah korban jiwa terbanyak akibat infeksi virus Corona.

“Ekonomi akan kembali dibangun untuk menghormati orang-orang yang telah meninggal,” kata Trump kepada Fox News dalam acara Justice with Judge Jeanine seperti dilansir Newsweek dan dikutip dari Fox News pada Ahad, 12 April 2020.

“Kita akan mengalami lonjakan luar biasa. Saya kira itu akan seperti pesawat roket. Saya benar-benar meyakininya,” kata Trump kepada pembaca acara Jeanine Pirro.

Advertising
Advertising

Trump menambahkan,”Kita akan melihat itu terjadi. Tapi masih banyak hal yang terjadi. Kita juga masih harus mengingat orang-orang yang meninggal."

Trump mengklaim pemerintah AS merespon penanganan bencana ini secara benar. “Jumlah angka kematian bakal jauh lebih tinggi jika kebijakan social distancing tidak dilakukan,” kata Trump.

Dia menambahkan,”Kita melakukannya dengan benar. Kita melakukan social distancing dan semua hal, kata-kata baru yang orang tidak pernah dengar sebelumnya.”

Menurut dia, jumlah korban jiwa akibat pandemi ini bisa jauh lebih besar antara ratusan ribu hingga 2.2 juta orang.

“Kita akan kembali menjadi lebih besar, lebih baik dan lebih kuat dari sebelumnya. Lihat saja,” kata dia.

Trump pernah mengatakan ingin kembali mengaktifkan perekonomian negara pada April 2020 atau bersamaan dengan peringatan Paskah. Namun, dia kemudian membatalkan rencananya itu setelah mendapat kritik dari sejumlah ahli penyakit dan tokoh publik.

Trump lalu memperpanjang proses social distancing atau menjaga jarak kegiatan di publik dan menyarankan orang-orang untuk tinggal di rumah hingga 30 April 2020.

Saat jumpa pers pada Jumat pekan lalu, Trump mengatakan mencari tahu kapan akan mengaktifkan perekonomian AS kembali merupakan pengambilan keputusan terbesar yang pernah dia lakukan.

“Mereka akan memainkan peran tapi saya yang akan membuat keputusan,” kata Trump sambil menunjuk keningnya saat ditanya media apa kriteria untuk membuka negara kembali saat wabah virus Corona ini sedang terjadi.

Saat ini, jumlah kasus infeksi virus Corona di Amerika Serikat tercatat paling banyak yaitu sekitar 556 ribu orang, disusul Spanyol dengan 166 ribu, dan Italia 156 ribu.

Angka kematian di AS akibat wabah virus Corona tercatat sebanyak 22 ribu orang dengan Spanyol sekitar 17 ribu dan Italia sekitar 20 ribu orang.

Saat ini, jumlah total kasus infeksi virus Corona di Cina tercatat sebanyak 82.160 kasus dengan korban meninggal sebanyak 3.341 orang.

Berita terkait

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

1 hari lalu

Terancam Dipenjara, Trump Dijatuhi Denda Rp146 Juta karena Langgar Perintah Pembungkaman

Hakim yang mengawasi persidangan pidana uang tutup mulut Donald Trump mendenda mantan presiden Amerika Serikat itu sebesar US$9.000 atau karena Rp146

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

2 hari lalu

5 Fakta Demo Bela Palestina di Amerika, Kandidat Presiden Ditangkap hingga Boikot Akademis

Demo bela Palestina di sejumlah kampus Amerika menimbulkan sejumlah dampak.

Baca Selengkapnya

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

3 hari lalu

6 Kampus Bersejarah Lokasi Demo Bela Palestina di Amerika

Demo bela Palestina terjadi di sejumlah kampus Amerika. Polisi negara sekutu Israel itu bertindak represif.

Baca Selengkapnya

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

3 hari lalu

5 Fakta menarik Hot Dog, Dibawa ke Luar Angkasa hingga Harga Mencapai Puluhan Juta

Sebagai makanan cepat saji yang populer, hot dog memiliki bulan perayaan nasional. Untuk merayakannya sebuah restoran di New York menjual hot dog seharga 37 juta rupiah

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

5 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

7 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

8 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

9 hari lalu

Deretan Aktris Korea Selatan yang Menikah Dengan Chaebol

Kisah cinta dengan kalangan chaebol juga dialami sejumlah aktris Korea Selatan.

Baca Selengkapnya

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya