Jerman Harap Uni Eropa Segera Sepakati Bantuan Virus Corona

Kamis, 9 April 2020 15:15 WIB

Petugas medis menggunakan alat perlindungan diri saat membawa pasien positif virus corona atau Covid-19 di Naples, Italia, 2 April 2020. REUTERS/Ciro De Luca

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Ekonomi Jerman, Peter Altmaier berharap pertemuan para menteri keuangan Uni Eropa (Eurogroup) pada hari ini berujung hasil. Sebab, situasi pandemi virus Corona (COVID-19) terus memburuk dan bantuan ekonomi akan sangat menolong negara-negara terdampak seperti Italia dan Spanyol.

"Sangat penting untuk bisa mendapatkan kepastian perihal bantuan ekonomi senilai 500 miliar Euro yang didiskusikan dua hari lalu. Itu uang yang sangat besar dan bisa membantu banyak orang," ujar Altmaier sebagaimana dikutip dari kantor berita Reuters, Kamis, 9 April 2020.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, menteri keuangan dari negara-negara Eropa gagal mencapai kata sepakat terkait bantuan ekonomi untuk negara terdampak Corona. Meski para anggota sepakat akan besaran nilai bantuan yang disiapkan, tidak semuanya setuju soal mekanisme pelunasannya.

Negara-negara Eropa Selatan, seperti Italia dan Spanyol, mengharapkan mutualisasi untuk pelunasan bantuan yang diberikan. Dengan kata lain, utang yang ditanggung bersama. Namun, skema tersebut dirasa merugikan menurut sejumlah negara, terutama negara-negara yang terkenal "hemat" seperti Belanda. Belanda menginginkan skema yang lebih terkontrol dan fokus.

Selain masalah keuangan, para menteri keuangan juga memperdebatkan soal mekanisme distribusi bantuan medis sepert APD (Alat Pelindung Diri) dan obat-obatan. Kebanyakan negara Eropa menginginkan pemeriksaan yang lebih ketat di tiap perbatasan. Hal itu tidak umum untuk Eropa yang terkenal dengan pasar bebasnya.

Ketika rapat yang berlangsung dua hari lalu itu usai, Menteri Keuangan Jerman, Olaf Scholz, langsung mengeluarkan pernyataan. Inti pernyataannya, Ia meminta negara-negara Eropa untuk mau berkompromi. Sebab, jika semua negara menuruti kemauan masing-masing, maka tidak akan tercapai kata sepakat terkait penanganan virus Corona. Ia berharap kesepakatan itu bisa dicapai hari ini.

"Saya cukup yakin Scholz dan koleganya, Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire, bisa mendorong para menteri keuangan lainnya untuk mau bersatu dan bekerjasama," ujar Altmaier mengakhiri.

Hingga berita ini ditulis, jumlah kasus virus Corona (COVID-19) di dunia sudah mencapai 1,5 juta kasus dengan 88 ribu korban meninggal. Eropa merupakan salah satu benua yang paling terdampak di mana beberapa negara besarnya menghadapi lebih dari 100 ribu kasus. Spanyol, misalnya, tercatat memiliki 146.690 kasus dan 14.673 korban meninggal.

ISTMAN MP | REUTERS

Berita terkait

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

11 jam lalu

Invasi Rusia di Ukraina Dorong Kemungkinan Ekspansi Uni Eropa

Presiden Dewan Eropa mengatakan invasi Rusia ke Ukraina akan memberi dorongan bagi upaya Uni Eropa untuk menerima lebih banyak anggota.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

11 jam lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

1 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

3 hari lalu

Airlangga Klaim Amerika Dukung Penundaan UU Anti Deforestasi Uni Eropa

Amerika Serikat diklaim mendukung penundaan kebijakan UU Anti Deforestasi Uni Eropa yang dianggap merugikan sawit Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

3 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

4 hari lalu

Eks Ketua HRW: Israel Halangi Penyelidikan Internasional terhadap Kuburan Massal di Gaza

Pemblokiran Israel terhadap penyelidik internasional memasuki Jalur Gaza menghambat penyelidikan independen atas kuburan massal yang baru ditemukan

Baca Selengkapnya

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

4 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

4 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

4 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

4 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya