Riset Metode Penyembuhan Virus Corona Terbanyak Ada di Cina

Rabu, 8 April 2020 17:00 WIB

Ilustrasi virus corona atau Covid-19. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Cina menjadi lokasi utama riset metode penyembuhan infeksi virus Corona (COVID-19) di dunia. Hal ini mengacu pada survei terbaru Finbold yang mengatakan bahwa dari total 300 riset virus Corona di dunia, 60 di antaranya berada di Cina.

"Cina memiliki 60 riset yang tengah berjalan, di susul Amerika dengan 49 riset dan kemudian Prancis dengan 26 riset. Mereka mengerahkan tenaga untuk memahami virus Corona dan mencari tahu bagaimana mengalahkannya seefektif mungkin," sebagaimana dikutip dari South China Morning Post, Rabu, 8 April 2020.

Idas Keb, pendiri Findbold, menyatakan bahwa banyaknya riset di Cina dan Amerika tak terlepas dari fakta bahwa keduanya memiliki angka kasus virus Corona yang tinggi. Amerika, misalnya, telah menjadi episentrum virus Corona dengan 399.929 kasus dan 12.910 korban meninggal. Sementara itu, Cina, memiliki 82.897 kasus dan 3.333 korban meninggal.

Dengan kata lain, menurut Idas, ada kecenderungan bahwa negara yang memiliki banyak kasus virus Corona akan lebih aktif menggelar riset untuk mencari solusinya. Walau begitu, Idas tidak menyangkal bahwa ada juga negara yang memiliki banyak kasus namun ketinggalan dalam hal riset. Spanyol, yang memiliki 140.511 kasus dan 13.897 korban, adalah salah satunya.

"Spanyol, yang menduduki posisi kedua dalam hal jumlah kasus, tidak berada di posisi lima teratas dalam hal riset. Spanyol malah berada di urutan keenam dengan 12 riset," ujar Idas.

Sementara itu, makin parahnya pandemi virus Corona di dunia telah mendorong para peneliti untuk bersikap lebih terbuka terkait riset mereka. Mereka bahkan mendorong berbagai perusahaan publikasi untuk mempermudah akses ke riset terkait Corona. Harapannya, dengan akses yang lebih mudah, riset-riset virus Corona yang masih berjalan pun bisa terbantu.

Mengacu pada data dari South China Morning Post, setidaknya ada 1.320 artikel medis terkait virus Corona (COVID-19) yang telah dipublikasikan. Namun, tak semuanya memiliki kualitas bagus mengingat sulitnya melakukan review di tengah situasi pandemi seperti sekarang.

ISTMAN MP | SOUTH CHINA MORNING POST

Sumber:

https://www.scmp.com/news/china/science/article/3078953/china-leads-world-coronavirus-research-followed-united-states

Advertising
Advertising

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

10 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

2 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

2 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

3 hari lalu

Riset BRIN: Penduduk Indonesia Akan Kehilangan 2,5 Tahun Usia Harapan Hidup Akibat Polusi Udara

Efek polusi udara rumah tangga baru terlihat dalam jangka waktu relatif lama.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

8 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

9 hari lalu

Kelebihan Punya Tinggi Badan Menjulang Menurut Penelitian

Selain penampilan, orang tinggi diklaim punya kelebihan pada kesehatan dan gaya hidup. Berikut keuntungan memiliki tinggi badan di atas rata-rata.

Baca Selengkapnya

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

9 hari lalu

Persetujuan Baru Soal Penularan Wabah Melalui Udara dan Dampaknya Pasca Pandemi COVID-19

Langkah ini untuk menghindari kebingungan penularan wabah yang terjadi di awal pandemi COVID-19, yang menyebabkan korban jiwa yang cukup signifikan.

Baca Selengkapnya