Dua Hari di RS Karena Virus Corona, Kondisi Boris Johnson Membaik

Rabu, 8 April 2020 14:23 WIB

Perdana Menteri Boris Johnson ikut bertepuk tangan mendukung staf NHS di ambang pintu kediaman resminya di Downing Street, 2 April 2020.[Sky News]

TEMPO.CO, Jakarta - Kondisi Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson, membaik setelah dua malam di ICU gara-gara virus Corona (COVID-19). Mengutip kantor berita Reuters, selama di rumah sakit, Johnson mendapat pasokan oksigen untuk memudahkannya bernafas.

"Perdana menteri dalam kondisi stabil. Dia merasa nyaman dan tetap penuh semangat," ujur Menteri Kesehatan Muda Inggris, Edward Argar, sebagaimana dikutip dari Reuters, Rabu, 8 April 2020.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, Johnson dilarikan ke St. Thomas Hospital pada Ahad kemarin. Ia dibawa ke rumah sakit karena menunjukkan gejala-gejala tertular virus Corona mulai dari demam tinggi hingga gangguan pernafasan.

Ketika dilarikan ke rumah sakit, Johnson sudah dalam kondisi kesulitan bernafas. Alhasil, ia langsung dibawa ke ICU untuk menerima perawatan intensif.

Argar melanjutkan bahwa Johnson belum akan keluar dari rumah sakit St Thomas dalam waktu dekat. Ia berkata, tim medis masih harus memantau perkembangan kesehatan Johnson.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Dominic Raab menyatakan bahwa dirinya cukup yakin Johnson akan segera pulih. Apalagi, setelah mengetahui kondisinya membaik. Raab berkata, Johnson bukanlah orang yang mudah menyerah, apalagi terhadap penyakit.

"Saya sangat yakin dia akan lekas pulih. Satu hal yang saya tahu tentang dia, dia adalah seorang petarung. Dia akan pulih dan kembali memimpin kita untuk melalui musibah ini," ujar Raab, yang menggantikan Johnson sebagai kepala pemerintahan, sebagaimana dikutip dari BBC. Untuk sementara ini, Raab akan menjalankan segala tugas dan fungsi Johnson, termasuk memimpin rapat kabinet dan rapat penanganan virus Corona.

Hingga berita ini ditulis, belum diketahui secara pasti apakah sakitnya Johnson akan mempengaruhi pengurangan lockdown yang diagendakan pekan depan. Argar, selaku Menteri Kesehatan Muda, memberi sinyal pengurangan akan dibatalkan karena bukti-bukti saintifik mengarah ke sana.

Adapun Inggris tercatat sebagai salah satu negara terdampak virus Corona di Eropa. Per hari ini, tercatat ada 55.940 kasus dan 6.171 korban meninggal akibat virus dengan nama resmi COVID-19 itu.

ISTMAN MP | REUTERS | BBC

Berita terkait

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

1 jam lalu

Sadiq Khan, Muslim Pertama yang Terpilih Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Sadiq khan terpilih untuk ketiga kalinya sebagai wali kota London.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

2 jam lalu

Presiden Jokowi Resmi Meluncurkan Pendidikan Dokter Spesialis Berbasis Rumah Sakit

Pendidikan Dokter Spesialis menjadi penting mengingat rasio dokter dibanding penduduk Indonesia sangat rendah, yakni 0,47 per 1.000 penduduk.

Baca Selengkapnya

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

23 jam lalu

Jelajah Lokasi Syuting Baby Reindeer dari Edinburgh hingga London

Baby Reindeer tidak hanya menarik dari sisi cerita, lokasi syutingnya seolah mengajak penonton berkeliling Edinburgh hingga London

Baca Selengkapnya

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

1 hari lalu

Fakta Miris Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis, Menkes: Jadi Masalah Hampir 80 tahun

Jokowi menyebut pemerintah baru mampu mencetak 2.700 dokter spesialis per tahun. Sementara pemerintah membutuhkan 29 ribu dokter spesialis.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

1 hari lalu

Jokowi: Daerah Kepulauan Indonesia Kekurangan Dokter Spesialis

Jokowi mengatakan kemampuan produksi dokter spesialis Indonesia hanya 2.700 per tahun.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

1 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

2 hari lalu

RI - Inggris Berkomitmen Perkuat Kerja Sama Ekonomi dan Perdagangan

Pemerintah Indonesia bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris Greg Hands MP untuk membahas sejumlah kerja sama di bidang ekonomi dan perdagangan.

Baca Selengkapnya

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

2 hari lalu

Delegasi PBB Evakuasi Pasien dari Rumah Sakit di Gaza Utara

Delegasi PBB mengevakuasi sejumlah pasien dan korban luka dari Rumah Sakit Kamal Adwan di Jalur Gaza utara

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

3 hari lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

3 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya