Bayi Usia 6 Minggu di Amerika Meninggal karena Virus Corona

Kamis, 2 April 2020 17:00 WIB

Ilustrasi bayi. telegraph.co.uk

TEMPO.CO, Jakarta - Gubernur negara bagian Connecticut, Amerika Serikat, Ned Lamont, pada Rabu, 2 April 2020, mengkonfirmasi bayi baru lahir berusia 6 minggu meninggal karena tertular virus corona atau COVID-19. Kematian bayi itu tercatat sebagai bayi kedua yang meninggal di Amerika Serikat akibat COVID-19.

“Bayi itu berasal dari kawasan Hartford yang dibawa ke sebuah rumah sakit pada akhir pekan lalu sudah dalam kondisi tidak merespon dan tidak bisa lagi diselamatkan,” kata Lamont di Twitter.

Pada Selasa, 31 Maret 2020, Lamont mendapatkan informasi kalau bayi itu sempat menjalani tes virus corona dan hasilnya positif COVID-19. Identitas bayi dan keluarganya, tidak dipublikasi.

“Ini sangat membuat kami bersedih. Kami yakin ini adalah korban virus corona termuda yang meninggal karena komplikasi terkait COVID-19,” kata Lamont, seperti dikutip dari aa.com.tr.

Petugas medis membawa pasien positif virus corona atau Covid-19 di Rumah sakit Universitas Illnois di Chicago, Illinois, 27 Maret 2020. Dalam sehari, AS menemukan sedikitnya 17 ribu kasus virus corona baru dengan 402 kematian. REUTERS/Joshua Lott

Advertising
Advertising

Lamont mengingatkan meninggalnya bayi berusia 6 minggu ini menyoroti pentingnya tetap berada di rumah dan membatasi diri bertemu dengan orang lain.

“Hidup Anda dan orang lain bisa jadi tergantung pada hal itu. Doa kami untuk keluarga (bayi) di saat yang sulit ini,” kata Lamont.

Kematian bayi usia 6 pekan ini terjadi beberapa hari setelah Pemerintah Illinois pada Sabtu, 28 Maret 2020 mengumumkan kematian pertama seorang bayi akibat virus corona. Bayi itu berumur kurang dari satu tahun yang tinggal di Chicago dan dinyatakan positif virus corona.

Di Amerika Serikat, data dari Universitas Johns Hopkins menyebut per Rabu 1 April 2020 ada lebih dari 206 ribu kasus virus corona atau COVID-19. Dari jumlah itu, lebih dari 4.540 kasus berakhir dengan kematian dan lebih dari 8.400 pasien berhasil sembuh.

Virus corona menyerang saluran pernafasan dengan dampak lebih lanjut bisa menyebabkan pneumonia dan kematian. Kelompok lansia dan mereka yang sudah punya riwayat penyakit kronis sebelumnya, telah menjadi kelompok paling rentan oleh virus corona ini.

Berita terkait

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

8 jam lalu

Polisi New York Tangkap Demonstran Pro-Palestina di Dekat Acara Met Gala

Pengunjuk rasa pro-Palestina mengadakan protes di sekitar acara mode bergengsi Met Gala di Museum Seni Metropolitan, New York.

Baca Selengkapnya

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

9 jam lalu

Bintang Film Dewasa Stormy Daniels Dijadwalkan Bersaksi dalam Sidang Donald Trump

Stormy Daniels, bintang film dewasa yang menjadi pusat persidangan uang tutup mulut mantan presiden Donald Trump, akan bersaksi

Baca Selengkapnya

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

9 jam lalu

Tragedi Penembakan di Pesta Remaja Buffalo AS Tewaskan Seorang Remaja Putri dan Lukai 5 Lainnya

Lagi-lagi terjadi penembakan di Amerika Serikat, kali ini terjadi di Buffalo yang menewaskan seorang remaja putri dan melukai lima orang lainnya.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

10 jam lalu

Jumlah Kematian Akibat Senjata Api di Amerika Serikat Capai Rekor Tertinggi

Amerika Serikat tengah menjadi sorotan pasca-penembakan terbaru di Buffalo dan legalisasi senjata api di Tennessee. Bagaimana fakta-faktanya?

Baca Selengkapnya

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

10 jam lalu

12 Senator AS Ancam Sanksi Pejabat ICC dan Anggota Keluarga Jika Perintahkan Tangkap Netanyahu

12 senator AS mengancam akan menjatuhkan sanksi terhadap ICC jika menerbitkan perintah penangkapan terhadap perdana menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Baca Selengkapnya

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

11 jam lalu

Jika Lolos Olimpiade Paris 2024, Timnas Indonesia Satu Grup dengan Prancis, AS, dan Selandia Baru

Timnas Indonesia akan satu grup dengan tuan rumah Prancis, Amerika Serikat, dan Selandia Baru bila lolos Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

12 jam lalu

Militer Israel Ambil Kendali Penyeberangan Rafah dari Gaza ke Mesir

Militer Israel mengambil kendali atas perbatasan Rafah antara Gaza dan Mesir

Baca Selengkapnya

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

12 jam lalu

Belgia akan Dukung Resolusi Pengakuan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Menlu Belgia Hadja Lahbib mengatakan negaranya akan mendukung resolusi yang mengakui Palestina sebagai anggota penuh PBB

Baca Selengkapnya

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

12 jam lalu

Sekelompok Hakim AS Konservatif Tolak Pekerjakan Lulusan Universitas Columbia Pro-Palestina

Tiga belas orang hakim federal konservatif di AS memboikot lulusan Universitas Columbia karena protes pro-Palestina.

Baca Selengkapnya

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

13 jam lalu

Tentara AS Ditahan di Rusia, Dituduh Mencuri Uang Kekasihnya

Rusia menuduh tentara AS terlibat pencurian dengan mengambil uang kekasihnya.

Baca Selengkapnya