Italia Berikan Voucher Makanan untuk Penyintas Virus Corona

Senin, 30 Maret 2020 09:43 WIB

Perdana Menteri Italia Giuseppe Conte berbicara kepada media ketika ia mengumumkan dekrit yang akan menutup bioskop, sekolah-sekolah untuk mengendalikan virus Corona, di Roma, Italia 4 Maret 2020. [REUTERS / Remo Casilli]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Italia telah menganggarkan 400 juta Euro (Rp.7,245 triliun) untuk menyediakan voucher makanan bagi penyintas virus Corona (COVID-19). Hal ini menyusul terjadinya keresahan, kerusuhan, dan kepanikan akibat penerapan lockdown yang terjadi di beberapa kota.

"Kami tahu bahwa banyak yang menderita karena situasi ini. Pemerintah hadir," ujar Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte, sebagaimana dikutip dari The Guardian, Senin, 30 Maret 2020.

Sebagaimana diketahui, Italia adalah negara paling terdampak virus Corona kedua setelah Amerika. Mengacu pada data dari South China Morning Post, tercatat ada 97.689 kasus dan 10.779 korban meninggal di Italia per hari ini. Secara jumlah kasus, Italia lebih rendah dibandingkan Amerika yang tercatat memiliki 142.106 kasus per berita ini ditulis.

Situasi yang parah mendorong pemerintah Italia menerapkan lockdown. Kurang lebih, sudah tiga pekan lockdown berjalan di sana. Rencananya, lockdown akan diakhiri pada tanggal 3 April nanti jika tidak ada halangan.

Sayangnya, lockdown di Italia tidak disambut positif oleh warga. Di berbagai kawasan, kekacauan terjadi. Di Sicily, misalnya, serangkaian aksi penjarahan atau pencurian tidak terelakkan. Di Palermo, warga sampai memaksa supermarket untuk menyerahkan makanan karena mereka tidak memiliki uang untuk membelinya. Hal tersebut menyusul ditutupnya berbagai usaha dan banyaknya pekerja sektor informal di Italia.

Conte mengatakan, anggaran 400 juta Euro untuk voucher makanan diharapkan bisa meredakan ketegangan yang terjadi. Selain itu, untuk memastikan supplai makanan tetap ada di masa lockdown, anggaran senilai 4,3 miliar Euro juga sudah disiapkan.

Khusus lockdown, Menteri Dalam Negeri Francesco Boccia mengklaim periodenya akan diperpanjang. Menurutnya, tidak logis untuk kembali membuka bisnis dan sekolah di saat pandemi virus Corona (COVID-19) masih mengancam. Perihal seberapa lama perpanjangannya, Boccia mengatakan hal itu tergantung pada Conte.

"Tidak terhindarkan untuk memperpanjang pembatasan yang seharusnya berakhir pada tanggal 3 April nanti," ujarnya mengakhiri.

Catatan redaksi: Berita ini mengalami perbaikan karena adanya konversi angka dari Euro ke Rupiah yang kurang akurat. Atas kesalahannya, kami mohon maaf.

ISTMAN MP | THE GUARDIAN

Berita terkait

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

22 jam lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

2 hari lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

2 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

3 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

3 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

3 hari lalu

Kisah Jendela Wine di Restoran-restoran di Italia, Digunakan untuk Social Distancing pada Abad ke-15

Jendela wine diperkenalkan pada 1600-an, pada saat wabah bubonic menyebar ke seluruh Florence. Kembali populer saat pandemi Covid-19.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

3 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

6 hari lalu

5 Destinasi Wisata yang Jadi Sarang Copet di Eropa Menurut Survei Baru, Turis Harus Hati-hati

Atraksi terkenal adalah salah satu tempat beraksi bagi pencopet karena perhatian wisatawan cenderung terganggu.

Baca Selengkapnya

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

8 hari lalu

Warga Lokal Protes Venesia Mulai Tarik Biaya Masuk, Kenapa?

Mulai 25 April, wisatawan harian di Venesia harus beli tiket masuk sebesar Rp86.000.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

9 hari lalu

Kilas Balik Kasus Korupsi APD Covid-19 Rugikan Negara Rp 625 Miliar

KPK masih terus menyelidiki kasus korupsi pada proyek pengadaan APD saat pandemi Covid-19 lalu yang merugikan negara sampai Rp 625 miliar.

Baca Selengkapnya