Virus Corona, Irlandia Utara Denda Pelanggar Lockdown Rp 100 Juta

Minggu, 29 Maret 2020 14:00 WIB

Petugas polisi yang mengenakan pakaian pelindung terlihat di Belfast saat penyebaran penyakit virus Corona (COVID-19) berlanjut, Belfast, Irlandia Utara, 28 Maret 2020. [REUTERS / Jason Cairnduff]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Irlandia Utara bakal menerapkan lockdown yang lebih ketat dibandingkan Inggris untuk mengatasi penyebaran wabah virus Corona.

Otoritas Irlandia Utara bakal mengenakan sanksi berupa peringatan hingga denda sebanyak 5.000 poundsterling atau sekitar Rp 100 juta bagi yang melanggar.

Irlandia Utara melarang setiap warga meninggalkan rumah tanpa alasan yang kuat.

Jumlah korban tewas akibat infeksi virus Corona di negara ini bertambah dua orang menjadi 15 orang pada Sabtu, 28 Maret 2020. Sementara 324 orang dinyatakan positif virus Corona seperti diumumkan Lembaga Kesehatan Publik atau PHA.

"Ini adalah wewenang luar biasa pemerintah untuk digunakan pada masa darurat," kata Arlene Foster, Menteri Pertama Irlandia Utara, pada Sabtu, 28 Maret 2020 seperti dikutip dari Reuters.

Advertising
Advertising

Foster mengatakan pemerintah meminta warga untuk membuat perubahan besar dalam kehidupan mereka sehari-hari.

Menurut dia, pemerintah menginstruksikan setiap orang yang bisa bekerja di rumah agar bekerja dari rumah.

Perusahaan tidak bisa mewajibkan pegawai untuk datang bekerja jika memungkinkan untuk bekerja di rumah. "Kami paham permintaan ini berdampak besar bagi kehidupan publik tapi ini sepadan dengan ancaman yang kita semua hadapi yaitu virus mematikan ini. Tidak ada yang memiliki kekebalan terhadap virus ini," kata Foster.

Secara terpisah, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson meminta warga untuk tinggal di rumah. Dia mengatakan gejala infeksi virus Corona yang dideritanya sejak beberapa hari relatif ringan. Ini membuat Boris Johnson tetap memimpin pemerintahan untuk menangani krisis virus Corona, yang telah menewaskan sekitar 30 ribu orang dan menginfeksi lebih dari 650 ribu di 200 negara. Sementara sekitar 137 ribu orang dinyatakan sembuh.

Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock, juga terdiagnosa positif terinfeksi virus Corona. Dia juga bekerja dari rumah dalam karantina diri. "Kita membuat persiapan yang benar. Semakin kita ikuti aturan maka akan lebih sedikit jiwa yang hilang dan kehidupan akan kembali normal," kata Johnson.

Hingga Sabtu, Inggris melaporkan terjadi 17.089 kasus infeksi virus Corona, sementara sebanyak 1.019 orang meninggal. Pemerintah memprediksi Inggris bakal mencapai titik puncak wabah ini dalam beberapa pekan. Oleh karena itu, pemerintah Inggris menyiapkan sejumlah rumah sakit lapangan darurat di sejumlah kota untuk menambah kapasitas penanganan korban infeksi virus Corona.

Berita terkait

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

3 hari lalu

Aksi Mahasiswa Pro-Palestina di Amerika, Columbia University Lockdown Kampus

Mahasiswa pindah dari tenda dan duduki Hamilton Hall. Kampus mulai menskors sebagian pengunjuk rasa pro Palestina dan mengancam memecat yang lain.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

53 hari lalu

4 Tahun Pandemi Covid-19, TPU di Jakarta sempat Kehabisan Tempat Penguburan Korban Virus Corona

Di Jakarta, setidaknya ada dua TPU yang jadi tempat permakaman korban saat pandemi Covid-19, yakni TPU Tegal Alur dan Pondok Ranggon.

Baca Selengkapnya

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

54 hari lalu

Kilas Balik Hari-hari Menegangkan 4 Tahun Lalu Saat Mula Wabah Pandemi Covid-19

WHO tetapkan 11 Maret 2020 sebagai hari pertama pandemi global akibat wabah Covid-19. Kini, 4 tahun berlalu, masihkan patuhi protokol kesehatan?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

59 hari lalu

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

6 Maret 2024

4 Tahun Pasca Kasus Pertama Covid-19 di Indonesia, Berikut Kilas Baliknya

Genap 4 tahun pasca kasus Covid-19 teridentifikasi pertama kali di Indonesia pada 2 Maret 2020 diikuti sebaran virus yang terus meluas.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

6 Januari 2024

Kasus Covid-19 Melonjak 200 Persen, Wali Kota Depok Terbitkan Surat Edaran Berisi 8 Imbauan

Wali Kota Depok menerbitkan surat edaran berisi delapan poin imbauan. Hal yang mendasari SE ini karena kasus Covid-19 di Depok melonjak.

Baca Selengkapnya

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

6 Januari 2024

Ragam Istilah Ketika Pandemi Covid-19, Masih Ingat dengan Social Distancing?

Kendati Covid-19 tidak lagi berstatus pandemi jadi endemi Covid-19, tapi masyarakat diimbau agar tetap waspada. Ini istilah saat Covid-19 mewabah.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

16 Desember 2023

Kasus Covid-19 Naik Lagi 75 Persen, Singapura Minta Warganya Kembali Pakai Masker

Kementerian Kesehatan Singapura meminta warganya kembali menggunakan masker di tempat-tempat ramai seiring meningkatnya kasus COVID-19.

Baca Selengkapnya

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

14 Desember 2023

Guru Besar UI Desak Pemerintah Perkuat Surveilans Kasus Covid-19

Guru Besar FKUI Tjandra Yoga Aditama mendesak pemerintah memperkuat surveilans untuk merespons peningkatan kasus Covid-19.

Baca Selengkapnya

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

7 Desember 2023

Kasus Covid-19 di Malaysia Naik 57 Persen, Menpar Minta Jangan Panik

Malaysia mencatatkan kenaikan kasus Covid-19 yang signifikan. Dalam beberapa hari terakhir, Covid-19 di Malaysia naik hingga 57 persen.

Baca Selengkapnya