Virus Corona, Malaysia Perpanjang Masa Isolasi

Editor

Budi Riza

Rabu, 25 Maret 2020 15:20 WIB

Pelanggan, mengenakan masker pelindung, mengantre untuk membayar di supermarket, di Kuala Lumpur, Malaysia 15 Maret 2020, setelah meningkatnya kasus virus Corona.[REUTERS / Lim Huey Teng]

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Malaysia akan memperpanjang pembatasan aktivitas publik selama dua pekan karena meningkatnya kasus infeksi virus Corona.

Perdana Menteri Malaysia, Muhyiddin Yassin, mengatakan langkah ini diambil setelah ada laporan infeksi baru virus Corona sebanyak 172 kasus. Ini membuat jumlah kasus virus Corona di Malaysia mencapai 1.796 kasus atau tertinggi di Asia Tenggara.

“Saya tahu ini memberatkan masyarakat, tapi saya tidak punya pilihan lain,” kata Muhyiddin soal perpanjangan masa pembatasan gerakan hingga 14 April 2020 seperti dilansir Reuters pada Rabu, 25 Maret 2020.

Muhyiddin melanjutkan,”Saya harus memperpanjang perintah kontrol gerakan untuk keselamatan masyarakat.”

Sejumlah pelintas batas yang masuk dari Sarawak Malaysia mengisi kartu kewaspadaan kesehatan atau Health Alert Card (HAC) di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Selasa, 17 Maret 2020. Pemerintah Malaysia memberlakukan lockdown untuk menghentikan laju infeksi virus Corona di negara tersebut. ANTARA/Agus Alfian

Advertising
Advertising

Sejak pekan lalu, Malaysia telah menutup perbatasan bagi para pelancong, membatasi gerakan domestik masyarakat, menutup sekolah, universitas dan kegiatan bisnis tidak esensial hingga 31 Maret 2020.

Pemerintah Malaysia juga bakal menggelontorkan paket stimulus ekonomi yang lebih lengkah langsung ke masyarakat pada Jumat pekan ini.

Paket ekonomi ini akan menambah paket ekonomi sebelumnya yang berjumlah US$4.56 miliar atau sekitar Rp74 triliun, yang diumumkan bulan lalu. Paket ekonomi ini untuk mengimbangi dampak pengurangan pendapatan masyarakat akibat pembatasan kegiatan selama masa isolasi.

“Apakah Anda seorang pengusaha taksi, petani, pemilik restoran, pemerintah akan memastikan Anda mendapatkan manfaat paket ekonomi,” kata

Muhyiddin sambil mengatakan suplai pangan mencukupi bagi masyarakat. Channel News Asia melansir wabah virus Corona ini menyebar sejak Desember 2019 di Kota Wuhan, Cina bagian tengah.

Meski jumlah infeksi baru virus Corona di Cina mereda, penyebaran infeksi baru justru terjadi di Eropa seperti Italia, Spanyol, Jerman dan Inggris. AS juga mengalami peningkatan jumlah infeksi virus Corona, yang membuat Presiden Donald Trump meminta bantuan alat kesehatan dari Korea Selatan.
Saat ini, jumlah kasus infeksi virus Corona naik menjadi 377 ribu orang di 194 negara dengan 16.500 orang meninggal dunia.

Berita terkait

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

13 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

3 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

3 hari lalu

Inggris Kucurkan Rp505 M untuk Program Integrasi Ekonomi ASEAN

Inggris dan ASEAN bekerja sama dalam program baru yang bertujuan untuk mendorong integrasi ekonomi antara negara-negara ASEAN.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

4 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya