Virus Corona, Amerika Cabut Larangan Sarung Tangan Karet Malaysia

Reporter

Tempo.co

Editor

Budi Riza

Rabu, 25 Maret 2020 15:24 WIB

Petugas medis bersiap-siap menggunakan sarung tangan akan merawat pasien terinfeksi virus corona atau Covid-19 si rumah sakit Oglio Po hospital di Cremona, Italia, 19 Maret 2020. REUTERS/Flavio Lo Scalzo

TEMPO.CO, Kuala Lumpur – Pemerintah Amerika Serikat mencabut larangan terhadap produk sarung tangan medis buatan Malaysia terkait kebutuhan penyediaan alat kesehatan untuk menangani wabah virus Corona.

Awalnya, pemerintah AS menuding pabrikan itu telah menggunakan tenaga kerja buruh paksa.

Kantor Imigrasi AS atau CBP mengatakan semua sarung tangan sekali pakai buatan WRP Asia Pacific Sdn Bhd bakal diizinkan masuk ke semua pelabuhan AS mulai 16 Maret 2020.

“Larangan dicabut berdasarkan informasi baru bahwa perusahaan tidak lagi memproduksi sarung tangan karet dengan mempekerjakan tenaga kerja paksa,” begitu pernyataan dari CBP seperti dilansir Reuters pada Rabu, 25 Maret 2020.

Perusahaan WRP memiliki kapasitas lebih dari 11 juta pasang sarung tangan karet per tahun. Manajemen belum memberikan tanggapan soal pencabutan larangan ini.

Advertising
Advertising

Menurut Brenda Smith, asisten eksekutif CBP bidang perdagangan,”Kami senang upaya ini berhasil memitigasi risiko pasokan secara signifikan dan menimbulkan kondisi tempat kerja yang lebih baik.”

Malaysia merupakan negara penghasil sarung tangan medis terbesar dunia. Permintaan sarung tangan ini meningkat drastis di tengah merebaknya wabah virus Corona.

Wabah ini telah menginfeksi 377 ribu orang di 194 negara dan wilayah. Sebanyak sekitar 16.500 orang meninggal dunia.

AS merupakan salah satu negara yang mengalami wabah terbesar selain Cina, dan Eropa. Saat ini, virus Corona telah menginfeksi 42 ribu orang di AS dan menewaskan 559 orang.

Presiden AS, Donald Trump, meminta bantuan Korea Selatan untuk menyuplai berbagai alat kesehatan untuk menangani wabah virus Corona. Sejumlah negara bagian AS telah memerintahkan warga melakukan isolasi diri untuk mencegah penyebaran virus Corona seperti New York, California dan Los Angeles.

Berita terkait

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

10 jam lalu

Desain Unik Skywalk Terpanjang di Dunia yang Baru Dibuka di Langkawi

Langkawi menyuguhkan objek wisata baru berupa skywalk dengan desain untuk

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

1 hari lalu

Piala Asia U-23 2024: Timnas U-23 Indonesia Jadi Satu-satunya Negara Asia Tenggara yang Melaju ke Semifinal

Timnas U-23 Indonesia akan berduel melawan Uzbekistan di semifinal Piala Asia U-23 2024 pada senin malam WIB, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

1 hari lalu

ByteDance Pilih Tutup TikTok di AS jika Opsi Hukum Gagal

TikTok berharap memenangkan gugatan hukum untuk memblokir undang-undang yang ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

2 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak Masyarakat Berobat ke Luar Negeri, Ini 3 Negara Populer Tujuan Wisata Medis WNI

Presiden Jokowi mengeluhkan hilangnya Rp 180 triliun devisa karena masih banyak masyarakat berobat ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

2 hari lalu

Mahathir Mohamad Diselidiki KPK Malaysia Atas Tuduhan Korupsi

KPK Malaysia menyelidiki Mahathir Mohamad dan anak-anaknya atas dugaan korupsi.

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

3 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

3 hari lalu

Ini Penyebab WNI Berobat ke Luar Negeri, yang Dikeluhkan Jokowi Sedot Devisa Rp180 T

Presiden Jokowi menyoroti kebiasaan sejumlah WNI yang berobat ke luar negeri sehingga berpotensi menyedot devisa Rp 180 triliun, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya